Sebuah lagu rakyat yangs elalu disenandungkan warga Evenhills.
Pada malam hari, sang ibu melahirkan, satu orang anak ,baik baik.
Pada malam hari sang ibu melahirkan dua orang anak, bunuh yang satu, baik baik.
Bila tak dibunuh petaka kan datang dan menghancurkan segalanya.
"George ! Bayi yang dilahirkan kembar tidak boleh dibiarkan hidup! Kau harus membunuh salah satu !"
"George! Jangan biarkan mereka membunuh putra kita!!! Kumohon George!!"
"Tenang Ren! Tak akan kubiarkan satu pun orang menyakiti bayi kita!!"
.
"Earnest, belajarlah seperti earl! Lebih giat lagi! Ayunkan pedang mu lebih kuat!" George mengayunkan pedangnya keras ke arah Putra nya itu.
"Khhh‐raahhh!!" Earnest menahan serangan ayahnya itu dan mendorong ayahnya namun hanya untuk sementara.
George menghindar dan menebas tangan putranya.
"Gahh-!!!" Earnest menjatuhkan pedangnya dan memegang tangannya.
"Earnest! Seorang ksatria tidak boleh menjatuhkan pedangnya apapun alasannya!" George menodongkan pedang kayunya di depan wajah putranya itu.
".... baik Duke," jawab Earnest mengepalkan tangannya erat.
.
Namaku Earnest putra ke empat dari Keliarga Harry. Anak terkutuk yang menjadi perbincangan kalangan bangsawan, sesuai julukannya, ia terkutuk, tak memiliki energi magi (sihir) seprti saudaranya yang lain, tak pandai dalam setiap aspek.
Seolah semua bakatnya direbut saudara kembarnya yang lebih tua 10 menit darinya.
"Earn!!!" Panggil seseorang, Earnest yang sedang merenung di belakang tembok bangunan menatap ke arah orang itu.
"Kaa-sama..." panggil Earnest.
"Luka mu tak apa?" Tanya Ren mendekati putra nya itu.
Earnest menangguk, "ya, aku tak apa," jawab Earnest, Ren tersenyum dan mengambil tangan Earnest yang terluka dan mengobatinya ulang.
"Earnest...maafkan ayahmu ya, mulutnya memang kasar tapi, dia orang yang baik kok.. dia hanya ingin kamu bisa setara dengan Earl..." tutur Ren sambil mengobati tangan putranya.
"Tapi... aku ini tetap tidak bisa apa apa.." ucap Earnest.
".... Earn, jangan menyerah... ingat, tak peduli seberapa lama kamu berlatih, suatu saat pasti akan ada hasil.." Ren memperban tangan Earnest yang bengkak.
"Oh ya... kaa-sama ingin memperkenalkan kamu dengan seseorang.." Ren berdiri sambil mengulurkan tangannya ke anaknya.
Earnest mengambil tangan ibunya dan mengikut Ren, di Gazebo tengah Danau, mansion Harry. Seorang pria berparas elok dan tampan, duduk di kursi Gazebo sembari menyesap tehnya.
"Erwin... apa kamu menunggu lama?" Ren berjalan mendekati pria itu bersama Earnest.
".... tidak sama sekali kami-sama," pria itu segera meletakkan cangkir teh nya di dan berdiri.
"Maa maa, tak usah sekaku itu, Earnest, ini Erwin, orang dekat kaa-sama.. Erwin, ini putraku yang kubicarakan.." Ren mendorong bahu Earnest maju.
"... inikah anak yang kami-sama maksud, saya akan menjaga nya dengan baik.." Erwin menatap sekilas Earnest kemudian balik menatap Ren.
"Kaa-sama apa maksudnya?" Tanya Earnest.
"Earn mulai sekarang bakal tinggal dengan Erwin ya.." Ren jongkok di depan putranya sambil mengelus kepala putranya.
"Gak mau!!! Kaa-sama usir aku ya?! Kaa-sama juga anggap aku pembawa bencana ya?!" Earnest yang sudah kesal semenjak selesai latihan dengan George akhirnya meledak.
"Tidak sayang, kaa-sama hanya ingin kamu bebas saja.."
"Bohong! Bohong!!! Kaa-sama mau membuang ku juga kan?! Aku benci kaa-sama !!"
"Hei Bocah.." panggil Erwin.
"Apa?!"
Plak, satu tamparan melayang di wajah Earnest, "kau mungkin anak Kami-sama tapi aku tak akan segan membunuhmu bila mulut kurang ajarmu melewati batas.."
"Erwin!" Ren membentak Erwin sembari menarik putranya ke pelukan.
"Earnest, maafkan kaa-sama tapi ini satu satunya cara agar kamu bisa bebas... dan Erwin kuharap ini terakhir kalinya kau melakukan kekerasan pada putraku.."
Tatapan Ren yang lembut berubah menjadi menakutkan, Erwin meneguk ludahnya, dengan sedikit kesal Erwin menjawab, "Baik kami-sama,"
"Earn, kamu akan pergi besok.."
"Haiik..." jawab Earnest lesu.
××××××××
Day 00
Earnest Diary's
Hari ini latihan pedang terakhirku bersama ayah, besok semua akan berubah total, aku harap semua berjalan baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story : The Cursed one
RomanceDua bayi kembar tak boleh dibiarkan hidup, satu dianatara nya harus dibunuh. namun hal tersebut tidak dilakukan oleh George. "aku tak tahu alasan aku lahir di dunia..." "setiap mahkluk punya alasan lahir di dunia.." ini bukan kisah dongeng dimana...