Om Regas !!!

768 26 7
                                    

Saat natha bangun ternyata dia sudah ada di kamarnya dia mengumpulkan nyawanya ternyata sudah pagi selama itukah dia pingsan setelah dia sadar sepenuhnya natha mengingat-mengikat kembali kenapa dia bisa sampai pingsan saat semua ingatannya kembali natha langsung cepat-cepat turun kebawah untuk menemui ayahnya saat natha sampai di bawah dia melihat ayahnya sedang mengobrol dengan laki-laki yang tadi malam datang kerumahnya ayah natha melihat natha sedang melihat kearahnya yang sebenarnya sedang melihat kearah regas yang duduk didepannya, dia langsung menyuruh anaknya untuk bergambung dengannya

"sayang sini" menyuruh anak gadisnya duduk disampingnya, ketika natha duduk disampingnya dielusnya rambut anaknya yang berantakan karena baru bangun tidur

"sayang udah enakan ?"

"hm.. ya-ya gitu yah"

"ehm... om boleh saya ngomong berdua saja sama natha ?"mata natha dan mata ayahnya natha langsung menuju orang yang baru saja bebicara

"oh boleh dong yaudah ayah ke kamar dulu ya"

Setelah peninggalan ayahnya natha tinggal mereka berdua saja yang berada di ruang tamu dengan suasana yang sunyi mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing, karena natha gak bisa dengan suasana sunyi ini akhirnya dia memulai pembicaraan

"hmm... ada apa ?" ragas langsung menegakan badannya dan berdehem untuk menetralkan suaranya

"hmm... apa jawaban kamu ?"

"jawaban apa ?" seru natha sambil mengkerutkan dahi dan melihat ke arah regas dengan muka polos

"umurmu berapa ?"

"19 ??"

"umurmu masih muda tapi otakmu setara seperti nenek yang sudah berumur" ucapnya datar dan itu membuat natha kaget dengan omongan pedas dan nyelekitnya

"APA LO BILANG ?!!!" seru natha marah

'yang bener aja masa otak gue dikatain setara dengan otak nenek sih dikira gue udah tua apa' batinnya

"saya bilang otakmu setara dengan otak nenek-nenek yang sudah berumur apa kamu mengerti ?"

'waaaaah ngajak ribut nih om-om satu sama gue awas aja abis lo sama gue'

"kamu mau ngabisin saya" seru regas yang membuat natha kaget

"hah??"

"dia ini kenayang kali ya kok dia bisa tau sih apa yang gue pikirin apa dia punya indra ke-enam ?'

"saya bukan kenayang dan saya tidak mempunyai indra keenam tapi saya tau dari ekspresi wajah kamu, jadi apa yang kamu pikirin itu salah" seru regas menjawab pertanyaan yang ada didalam pikirannya

"jadi apa jawabanmu ?"

"emang om terima sama perjodohan ini ?"

"om??!!" seru Regas tak terima karena ia dipanggil om

"iya om, emang kenapa kalau natha manggil om dengan sebutan om. Om-kan emang udah tua umurnya aja setara dengan kak Agil" kata natha sambil melihat regas dengan tatapan polos

"tapi aku tak setua itu" geram regas kepada natha

"tapi emang udah tuakan" seru natha dengan wajah cueknya yang membuat regas geram dengan gadis yang ada didepannya ini

"kaukan bisa memanggilku dengan sebutan kakak seperti kau memanggil agil atau mas, kenapa harus panggilan itu ?!!"

"iih om banyak maunya ya terserah aku dong mau manggil om dengan sebutan apa mulut-mulut aku jadi suka-suka aku dong mau manggil om apa kenapa om yang ribet sih, tinggal terima aja susah banget" ujar natha emosi sambil melipat tangannya didiepan dada dan membuang muka dari regas. Regas hanya bisa menggeram dan melihat dengan intens gadis yang ada didepannya ini

"Terserah" kata regas sambil berdiri untuk balik ke kantor ia rasanya ingin cepat-cepat keluardari rumah ini agar ia tidak melihat gadis yang ada didepan mukanya ini yang membuat darahnya naik

"om mau kemana ?"

"mau balik"

"kemana ?"

"suka-suka saya dong hidup-hidup saya kenapa kamu yang repot" ujar regas mengikuti apa yang tadi natha bicarakan

"iih yaudah sana cepetan keluar bikin pala natha pusing tau gak kalau masih ngeliat om disini"

karena emosi regas sudah tingkat dewa akhirnya dia mengalah untuk cepat-cepat keluar dari rumah ini, natha yang melihat regas keluar dari rumahnya hanya bisa menghela nafas kasar dan menggerutu didalam hati

'tuh orang emang ganteng banget sih mukanya aja kayak logan lerman tapi kalau ngomong itu pedes banget bikin hati sakit tau gak, daripada gue mikirin om-om itu mendingan gue siap-siap berangkat ke kampus ah'

sambil berdiri dan menuju kamarnya untuk bersia-siap berangkat kekampus

—————————————————————————

Sorry kalau banyak typo maklum namanya juga baru cerita pertama hehehe jadi sekali lagi maaf ya  :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang