34

1.6K 187 47
                                    


🔞

Jenie dan Amelia semakin dekat
Kini sudah tidak canggung lagi bagi Amelia ketika memeluk atau selendotan pada Jenie
Jenie juga udah gak dag dig dug der gemeteran lagi saat Amelia memeluk serta selendotan pada nya
Kedua payudara yang aduhai itu juga sudah biasa saja saat tidak sengaja menempel di badan Jenie
Malah kadang Jenie iseng colek colek pinggul Amelia sampai payudara nya
Biar apa coba kaya gitu iseng banget jadi orang

***

Citalahab tepatnya perkebunan teh nirmala agung yang telah menjadi saksi atas cinta mereka.
Tempat yang selalu membuat Jenie jatuh cinta itu kini memberikannya sebuah cinta karena di tempat itu ia mendapatkan cinta Amelia, perempuan yang selama ini ia bayangkan dalam khayalanya yang tidak akan mungkin bisa ia miliki
Namun semua nya salah, nyatanya Amelia kini menjadi miliknya

Hari hari di lalui mereka di kampung itu
Mereka mulai menjelajahi hutan bersama Bagas dan Abah Suryana guna melihat jamur menyala di malam hari dan beberapa fauna seperti elang jawa pada pagi hari dengan dilanjutkan treking ke air terjun
Mereka benar benar menikmati keberadaan nya di desa wisata malasari

Hari hari indah itu akhirnya berlalu, lima hari bersama akhirnya Jenie dan Amelia memutuskan untuk kembali ke kota

Perjalanan di mulai pada siang hari setelah zhuhur.
Dalam perjalanan menuju pulang kembali ke kota Amelia sudah tidak lagi sebawel saat pertama kali menuju malasari, kini ia terlihat tenang duduk di belakang Jenie sambil memeluknya erat
Sesekali Amelia meminta berhenti di tengah tengah perjalananya untuk meminta poto di pemandangan desa yang indah yang telah mereka lalui
Jenie nurut aja apa yang di minta Amelia, justru ia sangat suka saat dimintai untuk memotret

Perjalanan ini mulus dengan suasana yang adem karena sepanjang jalan di kelilingi oleh pohon pohon besar, cuacapun sangat cerah tidak mengkhawatirkan akan turunya hujan.
Tapi siapa sangka jika cuaca yang begitu cerah dengan matahari yang terik menyinari itu tiba tiba menjadi gelap, langit biru yang tadinya di penuhi awan putih berhamburan kini lenyap oleh mendung

Hujan turun di jam 6 sore, untung saja mereka sudah keluar dari desa wisata malasari dan sudah mau memasuki kota Depok, Jenie mengajak Amelia untuk berteduh dan memintanya memakai jas hujan.

Sementara Amelia memakai jas hujan, ia justru cuma memakai jaket saja karena ia cuma punya jas hujan satu,
Angin berhembus kencang dan hujan semakin deras, hal itu tidak memungkinkan bagi mereka melanjutkan perjalananya

Amelia juga tidak mau memaksakan untuk jalan apalagi Jenie tidak memakai jas hujan, sementara hari semakin larut sudah menunjukan pukul 7 malam

Tidak jauh dari tempat nya berteduh terdapat hotel atau penginapan kecil, Amelia meminta untuk singgah sejenak dan bermalam di hotel itu dan menyarankan melanjutkan perjalanan besok pagi.
Jenie tentu menurut apa saja yang di minta pujaan hatinya

Mereka akhirnya bermalam di hotel.
Setelah bersih bersih dan ganti baju, Jenie memesan makanan di luar hotel, serta secangkir kopi pahit, sudah seminggu dia tidak minum kopi pahit, di desa ibu tirinya selalu menyidangkan teh hangat manis bukan kopi pahit, Jenie juga tidak berani meminta untuk di buatkan kopi pahit jadi ya terima saja apa yang di hidangkan oleh ibu tirinya

Sambil menyeruput hangat nya kopi pahit mata Jenie mengarah pada Amelia yang sudah berada di kasur, berbaring sambil menyanyi nyanyi.
Yang di tatap akhirnya sadar, ia balas melihat Jenie

" kenapa ? " tanya Amelia akhirnya berhenti bernyanyi

" suara kamu bagus " ucap Jenie memuji

Amelia cuma tersenyum manis.
Di balik senyum nya itu justru tersimpan berbagai kecemasan, sejak mulai perjalanan pulang Amelia diam saja karena dia mulai khawatir pada apa yang akan terjadi nanti setelah ia pulang ke rumah.
Makanya untuk menghilangkan rasa kekhawatiranya itu ia coba menghibur diri dengan bernyanyi

Sebenarnya tidak ada yang perlu di khawatirkan jika Amelia tidak menyatakan perasaanya pada Jenie, ia akan kembali dengan masalah yang ia buat sendiri dan melupakan itu dengan sikap bodo amat, tapi lain cerita nya sekarang setelah dia menyatakan perasaanya pada Jenie.
Apakah Jenie akan bersikap biasa saja atau dia akan menuntut banyak atas hak cintanya

Amelia tidak ingin siapapun tau soal ini.
Ia tidak siap jika semua orang akan menyebutnya seolang lesbian, padahal pada kenyataanya dia memang bagian dari kaum pelangi ini.
Sejak ia mengatakan ia suka Jenie itu sudah menandakan jika dia lesbian
Apa Amelia takut kepopuleranya sebagai selebgram hancur jika semua tau jika dia seorang lesbian, atau apa ?

Amelia terdiam bersandar di atas kasur dengan senyum kepalsuan.

Jenie menghampiri lalu mencium pipi Amelia

" senyumnya misterius amat sih " ucap Jenie setelah mengecup pipi Amelia

" apa sih sayang " ucap Amelia

" kamu kenapa ?, dari awal kita pulang kamu tuh diam aja, gak ngoceh sedikitpun, kan biasanya kamu ngoceh marah marah " ucap Jenie lalu duduk disamping Amelia

" masa aku harus marah marah sama kamu, kan aku sayang sama kamu " ucap Amelia

Jenie tersenyum

" oh iya aku mau ngomong " ucap Jenie

" apa ? " tanya Amelia

" kemarin itu, pas aku ada sinyal, Dita wa aku nanyain apa aku pergi sama kamu, katanya Sari datang nyariin kamu " ucap Jenie memberitau

Amelia tersenyum kecil lalu menghela nafas

" hemm sial, ko bisa bisanya Sari tau aku pergi sama Jenie, mudah mudahan Sari gak ngomong sama David soal ini " batin Amelia

" maaf ya aku baru ngomong sama kamu sekarang " ucap Jenie

" iya gak apa apa, Sari udah pasti taulah kalau aku pergi sama kamu, udah lah biarin aja " ucap Amelia

Jenie tersenyum menatap Amelia
Lalu Amelia mendekat dan mulai mencium bibir Jenie
Ciuman terjadi dan secepat kilat mampu menumbuhkan birahi
Ciuman itu makin menggebu dengan penuh nafsu, keduanya seperi tidak mau kalah, saling membalas dengan permainan kasar

Amelia membuka paksa baju yang ke kenakan oleh Jenie, setelah berhasil membukanya dan Jenie hanya menggunakan bra kini Amelia membuka baju nya sendiri sekalian bra yang ia kenakan
Payudara nya menyembul menempel pada tubuh Jenie
Yang langsung di remas oleh Jenie
Amelia sangat liat dan begitu terlihat nafsuan
Tanpa di minta oleh Jenie ia membuka celana jens nya sekalian celana dalam nya.
Kini Amelia sudah bugil tanpa sehelai benang.
Tubuh itu memang sangat sempurna, putih mulus dan menggairahkan
Amelia memaksa Jenie melepaskan celanya, ia copot dan menarik paksa celana yanv di kenakan Jenie.
Mulanya Jenie tidak mau, dia tidak pernah telanjang bulat di depan siapapun dan ini adalah pertama kalinya Jenie bugil tanpa sehelai benang di hadapan seseorang yaitu Amelia Putri Andhini
Keduanya telanjang, jenie dan Amelia tanpak di kuasai nafsu yang menggebu, berciuman sangat agresif dan tangan saling meremas payudara.
Payudara Jenie memang tidak sebesar punya Amelia tapi itu cukup memuaskan ko bagi Amelia.
Ciuman Amelia berlanjut ke leher, ke telinga dan lalu kembali pada bibir sambil tangan mulai nakal menyentuh daerah sensitif milik Jenie,
2 jarinya mulai bermain di kemaluan Jenie namun Jenie mencegahnya, tanganya menghalangi dua jari Amelia yang akan masuk ke kemaluanya
Sepertinya Jenie tidak mau hal itu terjadi atau memang dia tidak suka dengan hal itu.
Setelah berhasil melarang perbuatan Amelia, kini Jenie kembali aktif dengan mencumbui leher Amelia hingga belakang telinga nya
Amelia mulai mendesah kecil dengan cumbuan yang di berikan oleh Jenie.
Ciuman Jenie berlanjut ke payudara, mengulum lalu memainkan puting payudara Amelia dengan lidah nya, hal itu makin membuat Amelia semakin mendesah merasakan sensasi nikmat yang di terima.
Jenie kembali menjelajahi cumbuanya ke perut sampai bawah pusar hingga bulu bulu halus kemaluan Amelia ia cumbu.
Kini bibirnya mencumbu kemaluan Amelia yang mulai basah, desahan demi desahan terus keluar dari mulut Amelia, hingga ia benar benar tidak tahan lagi dan mendesah kencang saat lidah Jenie bermain di dalam kemaluan Amelia

" ahh .. jenie ...ahhh ...."
Desahan itu terus keluar dan Jenie semakin cepat memainkan lidah nya di kemaluan Amelia







Bersambung ........

JENIE AMELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang