1

1K 77 7
                                    

Daisy Clarissa Xaverious, salah satu Princess kerajaan Immortal yang sangat berbeda dari sang kakak kembarnya.

Daisy memandang pantulan wajahnya di cermin dengan tatapan datar. Wajah cantiknya semakin terlihat cantik dengan make up yang sudah di aplikasikan ke wajahnya.

Rambutnya yang berwarna perak sudah dihias dengan sempurna. Badannya sudah tertutup dengan gaun hitam yang sangat kontras dengan kulit putihnya.

Tapi sayang, pintu hitam itu tidak akan terbuka untuk membiarkannya keluar. Membiarkannya berbaur bersama yang lain di bawah sana.

Padahal, pesta merayakan kelahirannya yang ke 20 tahun dalam hitungan umur manusia sedang berlangsung meriah.

Sayangnya dia hanya bisa menatap bayangannya di cermin besar di hadapannya.

Daisy berdiri dan berjalan menuju balkon kamarnya. Salah satu tempat selain dalam kamarnya yang bisa dia kunjungi.

Dia menatap langit malam, mencengkram erat pagar balkonnya. Dia bisa melihat warna gemerlap lampu di bawah sana sangat ramai. Tapi dia yakin kalau mereka yang dibawah sana tidak akan bisa melihatnya.

Daisy sudah sangat sering melakukan hal gila agar membuatnya keluar dari sangkarnya ini. Namun tidak pernah berhasil. Kedua orang tuanya akan melakukan apapun, dan itu bukan hal yang sulit bagi keduanya.

Selama dia hidup, dia tidak pernah diperbolehkan keluar dari kamarnya jika bukan karena hal mendesak. Dan selama ini baru dua kali dia keluar.

Pertama saat penobatan dia sebagai Putri Mahkota. Dan kedua saat pemakaman kakek dan neneknya. Itu pun dia dilindungi dengan sangat ketat.

Daisy tersenyum sinis, dia menatap bulan yang menggantung indah di langit malam.

"Apa yang salah padaku? Kenapa aku harus terlahir tanpa kekuatan kedua orang tuaku yang menurun padaku? Aku seperti manusia biasa, namun aku abadi seperti mereka."

"Kenapa aku tidak terlahir seperti kakakku?!!!" Teriak Daisy.

"Aku ingin bebas!!!!!!!!"

"Nona." Ucap sosok yang sudah berdiri disebelah Daisy. Pengawal pribadi Daisy.

Daisy mendengus, dia menatap Darell (pengawal pribadinya) sinis.

"Aku tidak ingin di ganggu. Pergi." Usir Daisy lalu berbalik masuk ke dalam kamarnya.

Bahkan dia mengunci pintu balkonnya. Walau dia tahu Darell bisa saja masuk, tetapi dia tidak akan melakukannya jika Daisy tidak mengizinkannya.

"Aaaaaa!!!!" Teriak Daisy kesal.

Lalu dengan brutal dia mengobrak abrik kamarnya yang rapi itu.

Darell yang masih berada di balkon kamar Daisy hanya menampakkan wajah datarnya saat mendengar lagi lagi sang Nona berteriak marah sambil menghancurkan kamarnya.

Jika sudah begini, Nona nya itu tidak akan berhenti sampai kamarnya benar benar tidak berbentuk lagi.

Jadi, Darell tetap setia berdiri membiarkan sang Nona melampiaskan amarahnya.

Darell kira akan berlangsung hingga semalaman, namun ternyata sang Nona nya sudah kembali membuka pintu balkonnya.

Tampilannya sudah tidak serapi tadi, bahkan rambutnya sudah tergerai make up nya sudah terhapus oleh air mata.

Daisy menatap Darell yang juga menatapnya.

"Apa kadoku tahun ini?" Tanya Daisy tiba tiba membuat Darell sedikit terkejut.

Pasalnya dia kesini bukan untuk memberika kado seperti tahun tahun sebelumnya. Namun dia diperintahkan untuk memantau keadaan Daisy yang tidak akan baik baik saja.

Twin Princess (Squel of The Last Queen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang