O6

2.1K 187 12
                                    

Apo pun meninggalkan bandara dan memesan taksi menuju apartment nya yang lama bersama adiknya.

"Makasih ya" Kata Apo senyum setelah memberikan beberapa lembar uang kepada supir taksi, Apo pun langsung masuk ke dalam apartment nya yang ada di lantai 20.

Ting! Tong!

"Ya tunggu sebentar!" Teriak seseorang dari dalam apartment, itu Barcode adiknya Apo.

"Lama banget sih" Kata Apo begitu pintu apartment nya berbuka, dan Barcode kaget melihat kakaknya ada disini.

"Loh kok... kakak?!" Teriak Barcode yang seneng banget ngeliat Apo dan memeluk nya erat.

"Ciee kangen ya, gimana kabarnya?" Tanya Apo yang senyum sambil ngusap rambut dan punggung Barcode.

"Baik, baik banget malah kalo ngeliat kakak" Jawab Barcode nyengir sambil natap Apo yang gak bisa berhenti senyum.

"Syukurlah kalo gitu, mendingan kita masuk dulu gak enak kalo ada yang liat" Kata Apo sambil ngerangkul Barcode dan masuk ke dalam apartment mereka.

.....

"Wahh sekarang penampilan kakak berubah banget.. jadi kayak orang punya" Kata Barcode yang lagi buatin teh dingin untuk mereka.

"Masa sih?? Biasa aja padahal, oh iya kakak ada oleh oleh dari New York buat kamu" Kata Apo yang lagi buka koper yang ia bawa, untung saja Apo masih menyisakan oleh oleh untuk adiknya.

"Serius kakak ke New York?! Ah pasti bagus ya New York" Seru Barcode sambil membawa nampan yang berisi teh dingin dengan hati hati.

"Bagus banget, andai aja kamu bisa kakak ajak waktu itu" Kata Apo dengan sedikit penyesalan, Barcode pun mengusap punggung Apo.

Apo sangat sayang sekali kepada adiknya, hanya Barcode lah anggota keluarga yang ia punya saat ini.

Orangtuanya sudah meninggal akibat kecelakaan beruntun waktu ia masih berumur 10 tahun.

"Gapapa kak, bawain oleh oleh juga cukup kok" Kata Barcode senyum dan memeluk Apo yang sudah lama tidak bertemu.

"Kakak sayang banget sama kamu. Oh iya gimana sekolah nya?" Tanya Apo sambil mengusap rambut Barcode lembut.

"Biasa aja aku punya temen lumayan banyak... cuma aku kesepian disini sendirian gak ada temen" Jawab Barcode sambil memainkan kancing kemeja Apo.

"Maaf ya kakak tinggal... Andai aja kamu bisa kakak ajak tinggal bareng" Lirih Apo sambil menyeka air matanya yang ingin turun.

"Ih jangan nangis! Gapapa kak aku udah mulai mandiri kok" Kata Barcode senyum dan menatap Apo yang kedua matanya memerah.

"Kakak gak tega liat kamu tinggal sendirian, kamu masih kecil banget kalo misal kamu di izinin tinggal bareng mau gak?" Kata Apo yang senyum dan menatap Barcode yang menganggukkan kepalanya.

"Mau banget kak! Minta izin dong, aku bisa beres beres rumah kok hehe" Kata Barcode yang sedikit ketawa dan Apo tersenyum.

Barcode tau kalau Apo sudah mempunyai pacar, bahkan Apo sering menceritakan Mile kepada Barcode lewat telfon.

.....

"Kamu lagi ngapain hm?" Tanya Mile di sebrang sana yang lagi sibuk merapihkan file bekas kerjanya.

"Lagi masak buat adek aku, kamu udah makan?" Kata Apo sembari membuka kulkas dan mencari beberapa sayuran.

"Udah barusan sayang, jangan lupa makan kamu ndut" Kata Mile senyum menatap layar ponselnya yang memperlihatkan Apo sedang fokus pada masakannya.

BACKSTREET [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang