01

731 119 31
                                    

Pada pagi hari ini, Bella berjanji pada dirinya sendiri ia akan merubah kesehariannya. Ia akan merubah rutinitas nya dengan yang baru.

Bella yang dijuluki dengan subutan "kebo" ini bangun pukul 06.03 karena ia sudah meng- setting Alarm miliknya dan membuatnya terbangun pada pukul 6 pagi ini.

Bella menuruni tangga dengan tangan yang masih mengucek ucek mata kanan dan kirinya, bahkan sesekali ia menguap.

Bahkan bundanya yang sedang menyirami kebun kecilnya terkejut melihat anaknya yang pagi pagi sekali sudah terduduk di meja makan.

Bundanya yakni Tina, langsung meletakkan selang dan mematikannya untuk sementara waktu. Ia ingin menge- check apakah benar ia melihat anak bungsu nya bangun se- pagi ini?

Sementara itu..

“dek?”

Bella yang sejak tadi meletakkan wajahnya diatas meja dan melipat kedua lengannya, langsung mendongak dan menoleh ke arah sumber suara yang tak lain dan tak bukan adalah

ayahnya.
“iya? ayah..”

Ayahnya, Bima duduk didepan Bella dengan tangan yang membawa koran. Ia menatap Bella sembari terkekeh kecil, “kalau masih ngantuk, tidur lagi aja dek. Kakakmu aja masih tidur loh”ucapnya sembari memasang kacamata baca dan mulai membaca koran

“laiya Bel, tumbenan kamu jam segini udah bangun”timpal bundanya yang datang dari pintu belakang sembari meletakkan cangkir berisi kopi milik sang suami

Bella menguap lalu menutupi dengan tangan kanannya sembari mengeleng lemas, “Bella mau coba rutinitas baru Bun, Yah.. Kalau dirumah kan ada bunda dan kak Sonya yang bangunin Bella, tapi kalau nantinya Bella sendiri yang bangunin siapa?”

Ayah dan Bundanya saling menatap sembari tersenyum tipis. Sedikit bangga dengan sikap Bella kali ini, tetapi kasihan juga ya jika anak kesayangan, anak bungsu mereka ini jauh dari rumah

Ayahnya juga tidak tega sebenernya membawa Bella keluar kota dan meninggalkannya hidup mandiri, ia menatap Bella yang masih mengumpulkan nyawa.

“dek, jadinya mau nge-kost atau di apartemen?”tanyanya

Bella berdehem sebentar

“kata kakakmu, ada beberapa apartemen yang deket sama kampus. Kalau semisal kamu maunya di Apartemen, nanti Ayah yang cariin”ucap Ayahnya

Bella mengangguk, “kayaknya lebih enak di apartemen ya bun?”tanyanya sembari menatap bundanya yang sedang mengolesi roti dengan selai

“sebenarnya itu tergantung. Kalau di Apartemen biasanya prioritas hidup sendiri, tapi kalau nge-kost kayaknya lebih erat gitu. Bunda dulu nge-kost jadi punya banyak temen”ucap bundanya, lalu menyerahkan roti selai strawberry pada Bella

Bella mengigit dan mengunyah roti yang diberikan bunda padanya, “kalau ayah gimana?”

“hmm, Ayah dulu di apartemen, dek. Lebih nyaman aja kalau di apart”ucap Ayahnya

Bella sendiri dari awal udah tertarik sama Apartemen, dia udah nyari beberapa Apartemen yang deket dengan kampusnya. Daripada kost, kayaknya Bella lebih suka tinggal di apartemen, pikirnya

“Kalau Bella di apartemen gapapa kan, ya?”tanya Bella pada kedua orang tuanya

Ayah dan Bundanya mengangguk, “boleh”

Ayahnya langsung meletakkan koran yang menyeruput kopinya, “nanti ayah coba cari ya. kali aja temen ayah ada yang punya apartemen di deket sana”

Bella menganggukan kepalanya, dan memberikan jempol pada ayahnya

FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang