Bertemu Keluarga

509 72 0
                                    

Sebelum baca bisalah vote dulu, jangan jadi readers ghoib brodi!

Jangan lupa komen juga yak

Yaudah, selamat membaca semuanyaa♡
















Seorang pria sedang duduk di lantai ruang tamunya dan dihadapkan pada sebuah laptop yang berisikan sebuah gambar ilustrasi rumah.

Di malam yang sunyi ini, ia ditemani secangkir kopi, dan melanjutkan pekerjaannya itu dengan tenang.Walaupun pikirannya tidak bisa tenang.

Yap, akhir akhir ini pikirannya selalu menuju tentang perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya.

Entah apa yang membuat orang tuanya merencanakan perjodohan konyol ini. Namun, ia sudah memutuskan untuk bersikeras menolak perjodohan ini.

Ia pun memijat pelipis kepalanya untuk mencoba memenangkan pikirannya.

Tiba tiba seorang wanita paruh baya menghampirinya dengan membawa sebuah piring yang berisikan sepotong kue kemudian duduk di sofa dekat Gracio.

"Ge, belom selesai kerjaannya?" Tanya wanita itu pada putra sulungnya itu.

"Sebentar lagi bun. Bunda kenapa belom tidur?" Tanya Gracio dengan mata yang masih fokus pada layar laptopnya.

"Tadi bunda kebangun mau minum, trus liat kamu belum tidur, yaudah bunda samperin deh" jelas Veranda sambil mulai memakan kue yang dipegangnya.

Gracio pun mengangguk-anggukan kepalanya. Tak lama kemudian, ia pun mematikan laptopnya dan merebahkan kepalanya dipangkuan Veranda.

"Bun, aku kangen deh sama bunda" ucap Gracio.

"Kok kangen? Kan tiap hari ketemu" kata Veranda sambil mengusap-usap rambut putranya itu.

"Maksud aku kangen manja ke bunda. Sekarang kan aku udah jarang manja ke bunda. Boleh ngak bunda elusin rambut aku sampe aku tidur?" Tanya Gracio.

Veranda pun terkekeh mendengar "kamu ini, dari kecil ngak berubah"

Gracio pun mengerutkan keningnya, "ngak berubah?"

"Iya. Manjanya cuma ke bunda" jawab Veranda.

"Gimana ya bun. Kan ayah tegas orangnya, aku jadi agak segan mau cerita ke ayah" ucap Gracio.

Veranda pun mengangguk, ia paham. Suaminya memang sosok ayah yang tegas dalam mendidik anaknya, apalagi pada putranya, Gracio. Namun, dibalik sifat tegasnya itu, Keynal adalah seorang ayah yang sangat sayang pada anak anaknya.

"Bun, emang perjodohan ini harus aku jalanin ya?" Tanya Gracio.

Veranda pun mengambil nafasnya pelan dan menghentikan elusannya.

"Ge, ayah dan bunda itu pengen bisa liat kamu segera menikah. Memang menurut kamu pernikahan ini berat. Karena kamu akan menjalaninya bukan dengan orang yang kamu pilih. Tapi kan kamu udah kenal sama Anin dari kecil. Kamu tau dia anak yang baik, cerdas, hatinya lembut. Bunda dan ayah ingin kamu menikah dengan wanita pilihan baik seperti Anin" jelas Veranda.

Gracio pun mengangguk mendengar jawaban dari Veranda. Walaulun ia sendiri tidak yakin dengan jawaban Veranda.

"Kamu besok ngak ada kegiatan kan?" Tanya Veranda.

Gracio pun menggeleng.

"Besok ikut bunda pergi ya"

Gracio pun mengangguk sambil menguap. Veranda pun terkekeh melihat prilaku putra sulungnya itu.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang