Mature content!!!
.
.
.Ada banyak pilihan kosa-kata vulgar yang aku pakai untuk menjelaskan detil adegan. Bagi yang terganggu boleh skip (☞ ᐛ )☞
.
.
.Ini seperti sudah lama berlalu, ketika Luffy membuka kelopak matanya. Sebuah taman tulip terhampar sejauh mata memandang. Hanya kadang-kadang orang lewat di tempat itu. Mereka kebanyakan adalah wanita berkimono hijau lumut, serta satu dua laki-laki mengenakan seragam necis mirip Butler di istana Kekaisaran Eropa abad pertengahan.
Di hadapan Luffy, deretan jendela kaca berbingkai kayu mahoni terbentang amat tinggi, hingga membuatnya seakan seperti kurcaci yang tersesat di dunia manusia.
Dalam ketakjupannya, Luffy hanya bisa menebak bahwa tempat ini adalah area lain di dalam dunia mimpi yang beberapa hari belakangan ini terus terpotret di dalam tidurnya.
Terbukti, ia tersadar tepat di dalam dekapan pria misterius yang tak pernah absen menyertai mimpi bersambungnya.
Luffy sudah hafal aroma pinus khas pria tersebut, sehingga meski sejak tadi keduanya tidak saling bertatap wajah, lalu mereka hanya melakukan pelukan dari belakang, ia tetap merasa yakin bahwa yang memeluknya masih orang yang sama seperti sebelum-sebelumnya.
Ketika menilik penampakan samar-samar yang terpantul di depan kaca jendela, kedua lelaki berbeda postur itu sama-sama mengenakan kimono santai. Merah untuk Luffy, dan hitam berpingkiran putih untuk pria lainnya.
"Mmhhh."
Secara tiba-tiba satu lengan si pria misterius merayap dan menelusup ke dalam celah kimono yang Luffy kenakan, hingga membuatnya melenguh terkejut. Saat hendak menoleh untuk memprotes, bibirnya malah dibungkam dengan bibir lainnya.
Meski awalnya ingin menolak, tapi toh pemuda manis itu tidak mampu melepaskan tautan bibir lembut yang secara perlahan membujuk dan menjerumuskannya ke dalam ciuman panas yang menuntut.
Luffy pun menyerah. Dalam hitungan detik ia sudah terlena, ikut balas melumat, sehingga terjadi perang lidah yang amat mendebarkan.
Meski napas saling menubruk berantakan, air liur meluber lewat sudut bibir masing-masing, mereka tetap tak rela untuk bersegera menyudahi kegiatan itu.
Kedua kaki Luffy sampai berjinjit, dengan gerakan mulus menaiki kaki lebih besar di belakangnya karena terlalu menghayati pertikaian hasrat birahinya. Sementara itu pria lainnya terus menuntut ciuman lebih dalam lagi, dan tangannya merayap juga mengelus secara sensual, mengitari area dada Luffy.
"Akh! "
Ciuman pun terlepas saat Luffy memekik karena terkejut setelah salah satu area sensitifnya yaitu puting susu, tergesek oleh ibu jari pria yang sepertinya hendak memperkosanya untuk ke sekian kalinya. Walaupun kata 'perkosa' terlalu tidak masuk akal ditujukan pada pria yang mencumbunya atas izin dirinya yang secara suka rela membuka selangkangnya.
Luffy menggeliat dengan dada sedikit membusung, membiarkan puncak dadanya terus dibelai, digesek, dicubit, dan dipelintir hingga terasa kaku.
"Ahhh... "
Kedua mata terpejam, tangan satu meremas kain kimono, sedangkan tangan lainnya berpegang gelisah pada lengan sang dominan.
Tarikan napas makin tak stabil, mulut pun tak henti melepas desah. Luffy merasakan tubuhnya seakan teraliri gelombang listrik, ketika menikmati segala afeksi pria tersebut.
Ia menjadi semakin patuh menerima cumbuan. Kepala ia miringkan, tangan tetap seperti sebelumnya___membiarkan perpotongan lehernya dicium, dijilat, juga dihisap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil King Bride (LawLu) 🔞
FanfictionApa yang terjadi kalau kucing oranye yang Luffy pungut dan ia rawat penuh kasih mendadak berubah menjadi pria tampan bertubuh seksi?