Hembusan angin menggoyahkan pepohonan.
Dedaunan mulai tak mengenali tangkainya.
Ia jatuh membanting diri ke tanah.
Membuang harga diri demi sebuah kebebasan.Padahal sang pohon sudah mengingatkannya.
Semesta pun melarangnya.
Dan para burung telah menasihatinya.Sang tuah lebih tahu.
Akan apa yang ada diluar sana.
Tentang sisi gelap dunia yang tak ia ketahui.Namun Ia masih saja keras kepala.
Percaya akan keindahan dibalik kebebasan.
Akan harapan yang terpampang jelas dalam angan.Pada akhirnya ia hanya menjadi sampah yang berserakan.
Terinjak-injak oleh manusia.
Di pecundangi oleh dunia.
Bahkan terbakar karena ia telah menutup telinga.Zulfan Alaudin Zain 1 Juni 22
Sudut kelas itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan abstrakku
Poetrybuku ini hanya tempat ku berkeluh kesah lewat sebuah tulisan, aku tak berharap banyak yang membaca, hanya saja kuharap kalian bisa mengerti arti dari tulisan ku