Di kedai es krim. Prilly memakan es krimnya dengan Tara dan Chika dengan bercanda Ria.
Hingga tiba-tiba ada seseorang yang memanggil nama Prilly." Pril.... Kamu Prilly kan" ucapnya
Prilly menoleh ke arah suara itu.
" Amel , Riska , Lia...." Ucap Prilly" Syukur deh kamu masih inget kita. Kamu kemana aja . Dulu padahal kita sering banget hangout bareng " ucap Amel
" Iyya ih Illy kangeen " ucap Riska
" Pindah sekolah ga bilang bilang kita " ucap Lia
" Hehhe sorry yaa " ucap prilly
Cara melihat ekspresi Prilly yang seperti tak nyaman dan akhirnya ia menarik Prilly untuk keluar bersamanya dengan Cika.
" Prill ayok . Less hari ini kita nanti telat loh . Guys kita duluan yaa . Ayo cik " ucap Tara
" Eh iyya... " Ucap Prilly
" Guys aku pergi dulu yaa " ucap Illy
" Kapan kapan lagi ya prill " ucap Riska
" Oke " ucap Illy.
....
Setelah agak jauh dari tempat Amel Riska Dan Lia . Prilly menghela nafas panjangnya." Itu temen temen lu yang lu ceritain kan Prill " ucap Tara
Prilly mengangguk.
" Makasih ya tar udah ngertiin gue " ucap Illy
" Gapapa Prill " ucap Tara
Flashback on
Hari ini adalah ulang tahun Riska Amel dan Lia mengajak Prilly untuk patungan yang akan digunakan ketika ulang tahun atau surprise untuk Riska nanti." Prill , Lia kita sumbangan yuk buat ulang tahunnya Riska "ucapan Amel
" Nah aku setuju tuh sama ide-nya Amel kamu gimana pril setuju kan pastinya sama kita "ucap Lia
" Aku ngikut kalian aja lah toh itu juga untuk sahabat kita sendiri " ucap Prilly
Setiap ulang tahun antara mereka bertiga Amel Lia dan Riska semuanya harus patungan untuk surprise di ulang tahun mereka, sementara di saat ulang tahun Prilly.
" Sayang... Selamat ulang tahun .Ini kado dari mami " ucap mami mencium pipi vhubby putrinya
" Selamat ulang tahun juga Putri kecil papi semoga jadi anak yang sukses suatu saat nanti"papi
Keluargaku sudah memberikanku sebuah kejutan dan juga kado aku berharap aku juga akan diberikan surprise di hari ulang tahunku oleh ketiga sahabatku, namun..... Sampai seminggu setelah hari ulang tahunku bahkan mereka bertiga tidak ingat jika seminggu yang lalu adalah hari ulang tahunku.
Terkadang aku sedikit bingung kenapa mereka ngajak aku untuk patungan surprise yang hanya berlaku untuk mereka bertiga jika surprise itu berlaku untuk mereka bertiga kenapa aku harus diajak padahal hari ulang tahunku saja mereka lupa apalagi memberikan surprise .
Sejak saat itu aku tersadar mereka cuma menginginkan sumbangan atau uangku saja tapi tidak dengan kehadiranku mungkin bagi mereka aku bukanlah salah satu di antara mereka bertiga.
Aku seperti orang asing yang saat bersama mereka bahkan pembicaraanku pun tidak nyambung.
Bahkan ketika mereka sedang berbicara tentang grup WhatsApp ataupun Instagram aku tak mengerti karena aku bukan salah satu anggota dari grup tersebut grup itu hanya untuk mereka bertiga saja. Aku hanya mendengarkan celotehan mereka yang sangat asik tanpa aku tahu apa artinya dan terkadang aku juga perlahan sadar ini bukan sirkel pertemanan yang aku inginkan sejak dulu lebih tepatnya ini bukanlah pertemanan tapi seakan aku tamu bagaikan orang asing yang ada di tengah-tengah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Cahaya Remang Remang
Teen Fiction'its okay' kata itu yang sering gue ucapin . bukan karena gue ga perlu gue butuh banget tapi gue gA mau orang lain ngelkauin hal itu cuma gara gara kasian liat gue. Amanda Aprilia Wulandari