Gista meremat erat sweater milik Theo yang melekat di tubuhnya, menyalurkan rasa dinginnya pada benda mati itu.
Hujan masih belum berhenti sejak lima belas menit yang lalu, dimana bel pulang sudah berbunyi.
"Wanda gimana ya.."lirih Gista.
Adiknya itu sangat sensitive terhadap suhu dingin, terakhir kali Gista pernah memergoki Wanda yang hampir pingsan dengan wajah pucat di depan pintu kelas karena hujan.
Dan ia yakin Wanda tak membawa jaketnya. Adiknya itu memang keras kepala!
Sebenarnya Gista juga tak begitu tahan terhadap suhu rendah, tapi dia tak separah adiknya. Gista juga pernah sampai sesak nafas kalau waktu itu Theo tak menemukannya yang tengah kewalahan mempertahankan kesadarannya.
Gista menarik nafasnya perlahan, menikmati aroma khas hujan sampai memenuhi rongga pernafasannya. Setidaknya itu membuatnya sedikit tenang dari rasa panik.
gista
dek, kamu gapapa kan? |
kalau masih disekolah kamu diem dulu |
biar kakak yang nyamperin |wanda
| JUSTRU AKU MAU NANYAIN KAKAK
| KAKAK DIMANAA
| AKU DI JALAN PULANG SAMA TEMENgista
capslock nya buset |
kakak masih disekolah sih.. |
nunggu hujan reda |wanda
| maap
| trs nanti sm sapa pulangnya???
| kak theo manaa????gista
gatau |
biarin aja, kakak gak mau ngerepotin dia |
baik baik sampe rumah ya dek |
bilangin ke bunda jangan khawatir |Gista kembali memasukan ponselnya ke dalam saku dan menatap langit yang masih mendung dan menurunkan air hujan.
Gadis itu menghela nafas, kapan kiranya hujan ini berhenti? Gista tak kuat, dia kedinginan.
Tangannya yang semula saling menggenggam kini kembali meremat sweater dengan erat, kepalanya mulai pusing.
🍁🍁🍁
Saka baru berani keluar kelas setelah lama mendekam di dalam, menunggu hujan reda.
Nyatanya sudah 20 menit berlalu, hujan masih turun dengan deras membuatnya mau tak mau harus keluar dan bertekad untuk menerobos hujan sampai ke parkiran. beruntung hari ini dia bawa mobil.
Sebelum benar-benar melakukannya, Saka lama terdiam memandangi sekolah yang terasa sepi, hanya beberapa orang yang memilih untuk meneduh sebentar.
Pandangannya tak sengaja menemukan sosok gadis dengan sweater yang familiar di mata saka, gadis itu terlihat memeluk dirinya sendiri dengan erat.
"Gista?"gumamnya.
Jaka dan Janu tadi sudah pulang dari awal, karena mereka gak mau lama-lama di sekolah. Sementara Saka memilih untuk menunggu hujan reda, ya pada akhirnya dia juga ingin cepat pulang.
Jarak antara dirinya dengan Gista lumayan jauh, jadi Saka berniat untuk menghampiri gadis itu dengan langkah pelan.
Belum sempat setengah jalan, Saka dibuat panik karena Gista sempat berperilaku aneh. Seperti akan jatuh pingsan, cowok itu mempercepat langkahnya.
"Gista! Ya ampun maaf,"
Langkah Saka terhenti, kedua tangannya mengepal erat di samping tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Excuse Me?
Fanfiction[ b a h a s a ] [ s e l e s a i ] Adeknya Gista naksir berat sama Sakala. Tapi bukannya merespon, Sakala malah balik naksir sama Gista yang sebenarnya udah punya seseorang. Takdir tak bisa ditebak bukan? "Excuse me, Gista. Maaf udah suka sama kamu,"...