Cerita nya sengaja di buat oleh author untuk kesekian kalinya, karena author baru saja bertukar seragam menjadi putih abu-abu.
No wanna say 'congratulation' to me?
Ngarep bener yaa menteman hehe:)
Bagi kalian yang baru nemuin cerita ini, nemuin nya jalur apa? Jalur cinta ku kepadanya yang tak pernah terbalas?
Bisa author pastikan, yang baca akan di buat baper dan emosi berkepanjangan.
Kalo ga baper berarti kamu batu sama kaya dia.Sebelum lanjut, add dulu dong cerita ini ke perpustakaan kalian or reading list 🌻, Terimakasih!
Be happy friend🌻 I hope u like my story.
Aminnnnnnn!!And
HAPPY READING 🌻✨
***
Untuk kamu yang pernah mengisi kekosongan nya hati, apa kabar hari ini? Sudahkah dirimu sarapan pagi dengan rayuan maut ala kekasih hati?
"Selamat pagi mba dini yang cantik." Sapa Darsa sambil tersenyum manis dan tak lupa pula melakukan wink andalan miliknya.
Sedangkan yang di sapa hanya terkekeh kecil, mba dini selaku anak dari mbok iyah sudah terbiasa dengan kelakuan dari para inti Gentala itu.
"Lo suka mba dini juga dar?" Tanya galih sembari mencomot gorengan yang berada di hadapannya.
"Itu gorengan gue! Balikin gak?!" Amuk sang ketua terhadap anggotanya yang baru saja muncul itu.
Cowok itu tersenyum menanggapi ucapan sahabatnya itu,senyuman yang cukup memikat bagi para perempuan yang melihatnya."Lo harus tau gal!mba dini itu calon bini gue di masa depan nanti. Ya gak mba?" Goda cowok itu lagi.
Perempuan cantik berusia sekitaran 20 tahun itu tersenyum manis, tangan putihnya asik mengaduk kopi, kemudian dirinya membuka suara," terserah kamu deh dar, semua aja kamu embat. Inget sekolah dulu,toh!" Ucap perempuan itu sambil meletakkan gelas berisi kopi hitam favorit nya ketua mereka-CHANDARSA.
" Lo gak jadi sama anak IPS yang kemarin dar?"tanya fajar yang sedari tadi menyendiri di pojokan warung itu. Hari ini sepertinya mood cowok itu sedang turun.
"Engga ah! Males gue, kentutnya bau." Balas cowok itu lagi. Entahlah, entah bagaimana tipe cewek yang tepat, dan sesuai bagi Darsa.
"DARSONO DARSONOOO!!"teriak seisi warung usai mendengar jawaban yang keluar dari lisan cowok itu.
"Ayu makin cantik ya." Ujar fajar sembari melirik galih. cowok itu dengan sengaja menyindir sang teman karena muak dengan gengsi milik galih yang ketinggian.
"Lo suka? Kejar bego!" Ucap Chandra pelan sambil menyeruput kopi hitam di hadapannya.
"Noh dengerin kata paketu!" Sambung darsa.
"Atau gak, Lo mau gue gebet duluan tuh mantan terindah Lo gal?" Ucap cowok itu lagi sembari tersenyum penuh arti.
"Gak!" Ucap cowok itu singkat. Dirinya paling menghindari pembicaraan saat ini, dimana ayu yang menjadi topik pembicaraan nya. Baginya jatuh cinta terindah dan tersakit adalah jatuh cinta kepada gadis bernama lengkap Raden ayu Dyah dinastri itu.
"Makan Lo tuh gengsi gal!" Ucap Chandra sambil tertawa pelan melihat tingkah anggotanya. Namun di sambut tawa yang menggelegak dari para inti Gentala yang lainnya.
HAHAHAHAHA
HAHAHAHAHAHA
"HAHAHAHAHA BAPAK BOLEH GABUNG?" ucap pria dengan seragam berwarna biru tua itu dengan perut buncitnya serta tak lupa dasi kupu-kupu yang melekat di lehernya.
Para inti Gentala mendadak diam mendengar ucapan pria yang tiba-tiba saja muncul di hadapan mereka.
"Pak? Make jasa apa tiba-tiba nongol?" Tanya fajar sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tak lupa cengiran khas miliknya juga ikut terpampang.
"Bapak kaya jelangkung hehe, datang tak di undang pulang tak di antar." Sahut darsa begitu enteng.
"Heh! Kalian ini bagus ya, tau maksud kedatangan saya?" Tanya pria yang kerap di sapa pak Dadang itu kepada murid-murid kebanggaan SMA Garuda di hadapannya itu.
"Bapak mau ngopi bareng kita kan?" Sahut Chandra polos.
"Enak saja kamu!"bantah guru itu kesal sendiri.
"CEPAT KE LAPANGAN! INI MASIH JAM PELAJARAN."
"CHANDRA, DARSA, GALIH FAJAR!!"
"KALIAN SEMUA YANG DI KANTIN, KELAPANGAN HORMAT BENDERA SEKARANG JUGA!!!" teriak guru itu memenuhi warung mbok iyah.
"KABURRR!! WOYYY !!" teriak para inti Gentala dari warung mbok iyah menuju kearah lapangan sekolah.
Para inti Gentala itu berlarian, keadaan saat itu persis seperti seorang petani ayam yang sedang mengeluarkan ayam-ayam nya dari kandang.
Guru tua itu tak habis pikir dengan kelakuan anak didiknya, nafas nya ngos-ngosan sehabis berteriak tadi.
"Hoshh-hoshhh-hoshhh"
"Eh ada neng dini," ujar guru itu sembari tersenyum genit. "Air putih rasa Leci ada neng?" Tanya lagi.
"Ya ngga ada toh pak, kok ada-ada saja yang bapak cari," Sahut perempuan itu geleng-geleng kepala.
"Kalau neng dini sendiri gimana? Sudah ada pasangan?" Tanya guru tua itu semakin gencar menggoda gadis di hadapannya itu.
"Aduh pak dandang," balasnya sambil menggaruk kepalanya sedikit kesal dengan kelakuan guru Bp di hadapannya itu.
"Dadang neng, bukan dandang." Ujar guru itu mengoreksi ucapan perempuan di hadapannya.
"Saya masih muda loh neng, Masi 25 tahun, masih cocok sama neng dini." Goda guru itu lagi.
Perempuan itu hanya tersenyum menanggapi sambil memberi air putih kepada pak Dadang, dirinya sudah hafal dengan tabiat guru Bp SMA Garuda, yang tingkahnya tidak kalah absurd dengan murid-muridnya.
"Terima kasih neng geulis." Ucapnya tersenyum ramah kemudian bergegas meneguk air putih pemberian mba dini.
"WOELAH PAK DANDANG! INGET UMUR PAK ANAK ISTRI DI RUMAH KELAPERAN NOH!" teriak darsa dari arah lapangan.
UHUKK UHUKK
"OWALAHH WALAHH JUANCOK TENANN KOE REK!"
***
-TO BE CONTINUED-
Penasaran dengan kelanjutan ceritanya gak?
Tunggu chapter selanjutnya yaw^^
Mau bilang apa sama darsa?
Spam next nya di sini mau?
-Di ketik pada saat matahari sedang berada di puncak yakni pada pukul siang hari, dimana panas nya yang setara dengan suhu tubuhku saat berada di dekatmu.
-tertanda
calon istri na Jaemin 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANDRAWINATA
Teen Fiction-salam kenal dari manusia dengan seribu topeng- Pernah ngerasain jatuh cinta? *** ini tentang Chandarsa ganesha dewangga, sosok laki-laki nomor 1 di SMA Garuda. Sosok nya di kenal luas se-antero sekolah. Ketua dari sebuah geng motor besar di wilaya...