SANG PEMBERI LUKA TERBAIK

2 0 0
                                    

☃️☃️
Akan kupastikan bahwa aku akan bisa melihat sosoknya lagi dan mendengar suaranya lagi tanpa rasa sakit. Pasti, suatu saat nanti. Semua hanya tentang waktu. Dan akan kusembuhkan lukaku tanpa orang baru.
☃️☃️

Ada satu laki laki yang berhasil menghancurkan mental ku, mengalihkan duniaku, menjatuhkan langkahku dan memporak porandakan hatiku.

Setelah hampir dua tahun aku mengembalikan rasa percaya diriku, menguatkan kembali langkahku, dan menata hatiku dari serpihan serpihan luka dimasa lalu.

Aku kira dia datang untuk menyembuhkanku dari trauma masalalu. Tapi ternyata tidak, dia datang dan memberi luka baru, menjatuhkan kembali langkahku dan menghancurkan ku lebih dari apa yang aku terima dulu. Semua tentangnya adalah luka bagiku. Ketika aku tidak sengaja mendengar suaranya, aku akan menutup telingaku bahkan memasangkan earphone dengan volume sangat tinggi agar suaranya tidak terdengar.

Saat itu, duniaku hanya tentang penyesalan, luka, dan airmata. Aku bahkan tidak sanggup lagi menyebutkan namanya, namun aku menjulukinya sebagai 'Sang pemberi luka Terbaik' Iya, kurasa itulah julukan yang pantas untuknya.

Tapi disisi lain, aku juga berfikir. Dunia akan terus berputar dan kehidupan akan terus berjalan tidak peduli apapun yang sedang aku alami kini. Satu satunya harapan dan kekuatanku pada saat itu adalah kedua orangtuaku. Aku harus bangkit demi mereka, harapan mereka begitu besar kepadaku, anak perempuan satu-satunya.

Aku bangkit meski sakit, berjalan meski tertaih, tersenyum dan tertawa meski ada air mata yang kutahan.

Hingga tiba pada suatu ketika, aku bisa tersenyum dan tertawa tanpa terpaksa, tanpa airmata yang terpaksa aku tahan lagi. Aku berjalan dengan rasa percaya diri penuh.

Namun, aku belum sanggup melihat sosoknya, mendengar suaranya, atau mendengar apapun tentangnya. Belum ikhlas, iya. Aku belum ikhlas menerima kenyataan bahwa dirinya telah melukai mental dan perasaanku, bukan belum ikhlas melepas kepergiannya.

Karena tentang kepergian, aku sudah sangat ikhlas. Bahkan berterimakasih pada Tuhan karena telah menjauhkanku dari manusia paling kejam yang pernah kutemui.

Aku tidak dendam, tapi aku ingat. Aku ingat apa saja yang telah ia lakukan padaku. Aku tidak munafik, aku pernah sangat mencintainya hingga aku terluka sedemikian rupa, dia pernah menjadi sosok paling baik sebelum akhirnya menjadi sang pemberi luka terbaik.

Akan kupastikan bahwa aku akan bisa melihat sosoknya lagi dan mendengar suaranya lagi tanpa rasa sakit. Pasti, suatu saat nanti. Semua hanya tentang waktu. Dan akan kusembuhkan lukaku tanpa orang baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Barisan LarikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang