Mengenalmu

53 3 4
                                    

Hai Orang Baik.
Pada bagian ini, untuk pertama kalinya aku mengenalmu.

Rasa ingin tahuku yang membuat kita menjadi sedekat ini. Perkenalan yang sangat lucu jika kamu masih mengingatnya.

Aku menyukai hal itu. Berawal dari DM instagram yang aku jadikan media untuk sekedar ngobrol denganmu.
Aku suka kalimat-kalimat yang kamu ucapkan, hingga saat inipun semua ucapanmu tetap menjadi canduku.

Segala tentangmu membuatku terpaku. Aku selalu ingin tahu dan menunggu jawaban-jawabanmu. Berkenalan denganmu salah satu anugrah yang tidak pernah kusesali.

Kamu tahu tidak, mungkin aku terkesan yang pertama mendekatimu waktu itu. Tapi entah kenapa aku selalu yakin kamulah orangnya, tidak peduli seberapa sering aku yang menghubungimu terlebih dahulu.

Aku tidak malu, gengsiku sudah lama mati. Aku selalu suka kalimat "si paling" yang kamu lontarkan untukku. "Si paling sayang", "si paling bisa", "si paling gombal", semuanya masih tertanam rapi di ingatanku.

Satu bulan bukan waktu yang lama untuk mengenalmu lebih dalam, tapi itu cukup membuatku tidak bisa berpaling darimu.

Hingga saat ini, aku sangat ingin mendengar isi hatimu. Aku ingin menjadi pendengar nomor satu yang menunggumu bercerita.

Sayangnya kamu juga si paling ahli dalam mematahkan hati. Kamu tidak melihat aku disini, yang menerima baik dan burukmu dengan tulus.

Jika kamu ingat, aku selalu menghitung persenan jahat yang kamu lakukan. Waktu itu masih sangat tinggi ya, kuberikan 100 persen.

Kamu jahat sekali waktu itu, membatalkan janji seenaknya, padahal aku sudah sangat antusias ingin keluar denganmu. Kamu juga tahu cerita itu, dan sudah kita luruskan permasalahannya.

Persenan jahatmu berkurang, semakin sering kita jalan berdua, persenan jahatmu semakin menurun. Hingga yang kuingat, terakhir kali persenan itu menduduki nilai 50 persen. Kalau tidak salah karna kamu membantuku mengantar makanan, yang hampir membuatmu telat masuk kerja.

Aku juga jahat sekali yaa, sudah sangat banyak merepotkanmu. Tapi jujur, aku bisa sendiri tanpa bantuanmu waktu itu. Hanya saja aku menaruh banyak alasan agar bisa bertemumu. Aku selalu suka ketika memiliki kesempatan untuk menemuimu. Senyumku tak akan habis di sepanjang jalan, kau berhasil menjadi manusia favoritku.

 Senyumku tak akan habis di sepanjang jalan, kau berhasil menjadi manusia favoritku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini salah satu foto kesukaanku. Kamu tahu aku tidak suka foto, tapi rasanya foto ini ingin sekali kuberitahu pada semua orang. Aku suka momen ketika untuk pertama kalinya aku datang kerumahmu.

Tapi aku belum jatuh hati pada saat itu. Aku hanya sekedar senang saja.

Kalau kamu tanya, sejak kapan aku jatuh cinta padamu, jawabannya ketika kamu menelfonku untuk sekedar memberitahu kabar. Masih ingat tidak, ketika kamu pergi kemedan, dan sialnya jaringan sulit sekali disini. Aku tau kamu menunggu, tapi aku juga tidak tahu bagaimana caranya untuk menghubungimu.

My OwnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang