𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐥𝐮𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦𝐢.⚠️𝐃𝐈𝐋𝐀𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓, 𝐃𝐈𝐒𝐈𝐍𝐈 𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐋𝐀𝐏𝐀𝐊 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐉𝐈𝐊𝐀 𝐀𝐍𝐃𝐀 𝐈𝐍𝐆𝐈𝐍 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓 𝐌𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐉𝐀𝐔𝐇-𝐉𝐀𝐔𝐇⚠️ 𝐇𝐔𝐔𝐔𝐒𝐒𝐇!!!
𝐁𝐔𝐊𝐀𝐍 𝐋𝐀𝐏𝐀𝐊 𝐏𝐌!!
•••
Sesampainya di depan mobil, Argan Mempersilahkan Terlebih dahulu Si Kembar untuk masuk ke dalam mobil bagian belakang, Lalu lanjut mempersilahkan Sinta untuk masuk ke dalam mobil persis seperti Si Kembar, Yaitu membukakan Pintu mobil layaknya seorang Ratu. Setelah selesai Argan langsung memutari mobil untuk menuju tempat pengemudi.
Menjalankan Mobilnya meninggalkan Parkiran, Argan melajukan mobil nya dengan kecepatan stabil.
"Seruuu bangettt ya hari ini kita jalan-jalan, Fadlan jadi pengen lagi," ujar Fadlan dengan serunya.
"Iya seru bangett, aku juga mau lagi," lanjut Fazlan.
Mereka hanya menganggapinya dengan senyuman,"Iya-iya nanti kita pergi lagi, oke." Ujar Sinta akhirnya.
"Yeeeaaayy!!" Seru Si Kembar.
Setelah Percakapan itu selesai, Si Kembar langsung tertidur, pasti mereka kelelahan karena bermain sepanjang hari.
Setelah itu Sinta dan Argan lanjut ngobrol, sampai-sampai Mereka tidak menyadari kalau di depan terdapat mobil yang melaju dengan cepat.
Dengan tidak sengaja Sinta melirik ke jalan dan betapa kaget nya, dia langsung meneriaki Argan.
"MAAAASS! AWAS DI DEPAN ADA MOBIL!!" Teriak Sinta untuk memberitahu Argan bahwa di depan terdapat mobil yang melaju kencang.
Terkejut dengan teriakan Sinta Argan pun berbalik ke depan betapa terkejutnya Argan ketika melihat mobil didepan yang melaju begitu cepat, dan tanpa aba-aba Argan langsung berbelok ke arah jurang dan mobil mereka pun terjun ke arah jurang yang lumayan dalam.
"AAAAAAA" Teriak Argan dan Sinta kala mobil mereka terjun ke dalam jurang.
•••
Setelah beberapa menit kecelakaan belum ada yang menemukan mereka, dan sekarang Si kembar telah bangun dari pingsan, mereka sempat pingsan saat kecelakaan. "Hikss, Mama, Papa." Ujar si kembar lirih sambil menangis karena tubuh mereka terasa sangat sakit karena kecelakaan itu.
Dan mereka tambah menangis kala melihat orang tuanya Sinta dan Argan yang
terkapar tak sadarkan diri dan tertunduk. Dengan Argan yang sepertinya terbentur cukup keras ke stir mobilnya, begitupula Sinta."Hiikkss, Mama, Papa, bangunn." Ujar mereka lirih.
Setelah beberapa menit akhirnya Sinta sadarkan diri dan dia melihat Si kembar yang menangis sambil memanggil nama nya dan Argan.
"S-sayang, anak Mama." Ucap Sinta lirih, terlihat kesakitan.
"Mamaa," lirih Si kembar sambil terus menangis.
"K-kalian nanti j-jangan berantem ya kalau m-mama udah nggak ada, dan j-jangan ngerepotin Ne-nenek. K-kalian harus b-bisa jaga diri kalian sen-diri." Ujar Sinta terbata karena tengah menahan sakit yang teramat di tubuhnya.
Mendengar Sinta mengatakan itu, membuat Si Kembar tambah menangis sejadi-jadinya. "Mama nggak boleh pergi" Ujar mereka.
Sementara itu Argan telah tiada karena benturan yang sangat keras mengenai kepalanya, dan banyak mengeluarkan darah.
"M-mama udah ng-nggak kuat, s-sakit." Ujar sinta lirih.
"I,ingat kata m,mama ya, kalian nggak boleh bertengkar."
"Mama ng...gak pernah ningalin kalian kok, mama akan selalu ada dihati kalian, anak Mama yang ganteng ini nggak boleh nangis. M...masa udah gede masih nangis aja. Ukhuuk, ukhuk" ujar Sinta dengan terbatuk,
Kalau kalian bertanya sesakit apa, rasanya sungguh sesakit itu. Kaya mau Mati."Mamaa, jangan pergi, nanti kita sama siapa" Lirih Si kembar.
"kalian nggak boleh nakal kalau udah besar nanti, m,mama akan selalu pantau kalian dari atas, Mama sayang kalian." Ujar Sinta untuk keterakhir kalinya sambil memejamkan matanya.
"MAMAA!!"
"Hiks, mama nggak boleh pergi Ma."
"Mama nggak boleh ninggalin kita, Ma." Ujar Farlan sambil menangis, dan menggoyang-goyangkan badan Sinta agar bangun.
Namun takdir memang sekejam itu terhadap mereka, bayangkan saja mereka kehilangan kedua orang tua mereka disaat mereka masih sekecil ini. Ini tidak adil.
•••
Disinilah Si Kembar, dipemakaman kedua orang tua mereka. Bersama Kakek dan neneknya.
Pemakaman telah selesai, dan para pelayat sudah pulang ke rumah masing-masing, kini tersisa Si Kembar, Kakek dan Nenek.
"Kalian harus ikhlas ya sayang, kan masih ada Nenek sama Kakek. Nanti kita tinggal sama-sama dirumah nenek." Sang nenek berjongkok dan menenangkan para cucu-cucunya.
"Tapi Aku mau sama Mama, Nek" ujar Fadlan dengan lirih diiringi tangisannya.
Nenek yang mendengar Fadlan berbicara seperti itu merasa kasihan terhadap cucu-cucunya yang harus ditinggal kedua orang tua nya, padahal mereka masih kecil. Tapi Tuhan dengan teganya mengambil kedua orang tua nya.
"Fadlan nggak boleh ngomong gitu, sayang. Kamu sayang kan sama Mama, mama kamu nanti sedih kalau kamu ngomong kaya gitu."
"Tuhan lebih sayang sama Mama dan Papa kalian, makanya Tuhan ambil mereka. Tapi kalian nggak boleh salahin Tuhan ya," sambung Nita.
"Yaudah ini udah sore nanti kalian sakit, ayo kita pulang ke rumah, kita pulang ke rumah kakek, ayo." ajak Irwansyah kepada cucunya.
"Ayo sayang kita pulang"-Nita
Dengan terpaksa Si kembar akhirnya berdiri dari pemakaman kedua orang tuanya, dan berjalan menuju mobil yang terparkir didepan pagar pemakaman Kota tersebut.
Berjalan dengan selalu menengok ke arah pemakaman orang tua mereka, mereka berfikir bagaimana kalau malam pasti kedua orang tuanya akan kegelapan dipemakaman ini.
Memikirkannya saja mereka merasa sedih dan takut. Kasihan nanti mama dan papanya.
Dada Mama, Papa. Semoga kalian tenang disana, dan ditempatkan di surga Allah yang paling indah.
•••
Maaf banget udah jadi Hiatus selama ini, udah lama banget aku ninggalin cerita aku karna ada kejadian yang buat aku jadi nggak bisa nulis:)
Sekali lagi maaf bangett yaa😔🙏
Dan maaf banget kalo cerita aku jelek dan ga masuk akal, hehe. Maklum aku kan penulis pemula.
Jangan lupa tinggalkan jejak🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST OF LOVE || Three Twins
Teen FictionTentang Si kembar yang ingin mencari kisah cinta terakhir mereka, Namun harus melewati rintangan akan takdir cinta mereka. Belum juga Masalah persaudaraan mereka yang renggang karena Orang tua mereka yang mengalami kecelakaan dan menewaskan kedua o...