20

3.6K 327 61
                                    

Ohok, ekhem. Ya- Saya minta maaf baru up malem malem gini. Padahal kemaren janji up.  Ya gak salah sih. Kan bilangnya besok bukan besok pagi :D

Yowed lah ya. Btw, 90 vote besok up lagi? Gas?

Oh ya, mau tau aja sih, hehe. Kalian ketemu book ini darimana??

-

-

-

"Oh, jadi si booking body free get ena itu simpanan ahjussi-om?" Jihoon mengangguk paham.

Soobin menghisap rokok dengan santai sambil menonton TV. Ah lebih tepatnya CCTV yang sengaja ia pasang di kamar hotel yang ditempati Yoona untuk bermain kuda.

Jihoon memantau layar televisi dengan saksama. Melihat dengan seksama semua detail yang entah apa yang sebenarnya sedang diperhatikan. Yang jelas, video ena tanpa biaya, dan usaha membajak itu lebih berkualitas dan memuaskan. Jihoon suka karena adegan disana sungguh HD dan memanjakan mata. Wahhh!

"Permainannya lumayan, tetapi stamina Yoona kurang bagus." Chanyeol berkomentar datar.

Wendy mengangguk, dan menepuk pundak Soobin, "Lihat, baru ini baru ronde kedua, selain itu pengendara juga mudah klimaks. Tapi si booking body free get ena itu sudah low-battery."

Kedua orangtua memasuki usia tua itu sibuk mengomentari adegan demi adegan serta kelemahan kedua pemain. Berbeda dengan Soobin dan Jihoon yang fokus ke arah lain.

"Bro, Mom, and Dad tumben sekali berbicara tanpa ciri khas?" Tanya Jihoon bingung.

"Mungkin mereka lelah."

"Aw! Sayang! Ada orang lain yang datang, aw! Apakah mereka akan melakukan threesome? Aw! Sungguh Aw!" Wendy menjadi heboh sendiri melihat ada seseorang yang membuka pintu.

Fokus Jihoon berubah, melihat ke arah TV dengan mata yang memincing, "Itu anak buah aunty Lia, kan? What hello what?!"

Soobin mengangguk, "Memang, aku yang mengirim si mungil itu untuk merecoki mereka. Dia sangat jahil, melebihi Jihoon." Dia menunjuk adiknya dengan seringai.

Mendengar itu, membuat Jihoon murka. Tidak ada yang boleh melebihi dia dalam hal kejahilan. Jihoon Park adalah bukti kejahilan itu sendiri. Dia tidak boleh tersaingi oleh siapapun, walaupun itu anak buah aunty-nya, itu tidak boleh.

"What hello what?! Mana buktinya kalau dia lebih jagil dar aku, bro?" Dia menuntut bukti yang valid.

Bisa saja Soobin hanya berniat mengerjainya, karena ka-tirnya itu tidak pernah berhasil menjahili Jihoon dari kecil sampai sebesar ini.

"Hell yeah, dialah yang membuat presiden kita kentut 40 hari- 40 malam, dua bulan yang lalu. Dia juga yang membuat Mafia barat menyerahkan diri ke polisi tanpa sadar.

Jihoon menganga, baru kali ini ada yang bisa menandinginya dalam hal jahil. Prestasi Jihoon bulan lalu saat menukar celana dalam Kim Jong Il, masih dibawah orang ini.

Mereka harus menjadi partner. Pasti kejahilan akan mendominasi dunia. Mwa Ha Ha Ha Ha.

"Kami harus saling mengenal untuk menumbuhkan rasa jahil yang lebih dahsyat!"

Wendy rasanya ingin sekali memeluk dan mendekap serta menimang kedua anaknya itu. Akan tetapi mereka sudah terlalu besar dan berat, urat -anu- mereka juga terbukti besar. Ugh! Rasanya dia tidak menyesal membesarkan mereka yang berupa zat ghaib sampai menjadi laki-laki yang tampan- aw!

Papa, o're Sexy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang