SEKOLAH BERDARAH (Coming Soon)

SATU.

Untuk pertama kali nya aku buat cerita ber genre thriller ...

Deg deggan parahhhhh

Dah lah kuy baca...

Ig: isnaalfth

...

1. SEKOLAH BERDARAH [PROLOG]

Rabu, 15 Maret 2012...

Hari ini, dua keluarga tengah merayakan hari ulang tahun anak mereka di sebuah gedung mewah.

"Ih cantik banget," puji wanita paruh baya itu sambil mengecup wajah anak perempuan nya.

Acara ulang tahun ini private, tidak mengundang banyak orang seperti biasanya.

Senyum kedua anak dengan jenis kelamin berbeda itu mengembang saat kedua orang tua mereka menyanyikan lagu ulang tahun dengan antusias serta gembira.

Tapi, senyum itu tidak bertahan lama saat sebuah tembakan dan darah yang langsung muncrat begitu saja menyebar ke seluruh ruangan.

Dan... di sini lah kisah itu bermula.

Suara teriakan, tembakan, pecahan kaca, dan darah ada di mana-mana.

...

Ahad, 12 Mei 2017

[Grup Angkatan]

Jo ketos (XII): selamat malam semuanya. Gue sebagai ketua osis SMA Tanium ingin meminta kalian semua mengirim doa kepada teman kita yang sudah meninggal dunia bernama Bintang, kelas 10 IPA 4.

Gea waketos (XII): loh, yang meninggal karena bunuh diri itu?

Dani (X IPS 2): yang loncat dari atas rooftop itu bukan?

Nazla XI: innalillahi...

Nazla XI: meninggal nya tragis banget lagi. Ngeri gue

Gerhana menghela nafas lalu meletakkan ponsel nya di atas meja, menatap teman-teman nya yang menunduk dengan wajah sedih.

"Kita kehilangan temen lagi," beo Gerhana dengan senyum kecut.

"Bintang punya masalah apasih sampe bunuh diri gitu?" tanya Azella yang sudah menangis terisak-isak.

Alwa mengusap bahu Azella. "Kita cuma bisa bantu doa. Tentang apa yang terjadi sama Bintang, kita pasrah aja."

"Tapi ini kaya gak wajar!" sentak Azella. "Bintang sempet call gue dua hari yang lalu dan bilang banyak orang yang mau habisin dia!" Suara Azella melemah.

"Sama kaya kasus Bianka, dua hari sebelum di temuin meninggal dengan anggota tubuh gak lengkap di kelas lab, dia juga call gue sambil nangis. Dia bilang hal yang sama kaya Bintang," ungkap Azella sesenggukan.

"Ini ada yang aneh!"

"Tapi di cctv keliatan kalau Bintang loncat sendiri, La," kata Geri pelan takut menyinggung Azella.

"Bener. Jangan mikir yang aneh dulu," imbuh Gemintang.

Azella menggeleng kekeh. "Kalian gak paham," lirih Azella ketakutan.

"Tapi..." Alwa menggantung ucapan nya, menatap semua teman nya dengan ekspresi sulit di artikan.

"Apa yang ada di pikiran Azella mungkin ada benar nya."

"Lagian rekaman cctv di ambil dari sudut yang kurang jelas, kita gak liat awal dia berdiri di rooftop, di sana cuma terlihat pas dia jatuh," pungkas Gerhana dengan wajah datar.

Laki-laki berahang tegas itu menatap tajam telapak tangan nya. "Ada yang gak beres sama kematian Bianka dan Bintang."

Gara menggaruk kepala nya yang tidak gatal, adik dari Geri tersebut menatap bingung Gerhana. "Maksud nya, kematian Bianka sama Bintang itu di sengaja?" tanya nya.

Gerhana mengangkat bahu nya acuh. "Lebih tepat nya, mereka di bunuh."

🌡🌡🌡

"Tolong," lirih gadis dengan seragam SMA itu sesenggukan.

Orang bermata teduh itu menyeringai. "Bianka," panggil nya dengan suara lembut, membuat gadis dengan nama Bianka itu semakin terisak.

"Bianka... sini keluar..."

"Bianka..."

"Keluar Bianka..."

"BIANKA!" teriak nya marah. "KELUAR GUE BILANG!"

Dia mengubah raut wajahnya dengan senyuman. "Kalau lo gak keluar, gue yang bakal cari lo..."

Tap! Tap! Tap!

Suara sepatu itu semakin mendekat. "Bianka, Bianka... sembunyi di mana sih, hm?"

"Ayolah keluar, jangan sembunyi terus," kata nya dengan suara memelas yang malah membuat Bianka ketakutan setengah mati.

Orang dengan baju serba hitam itu tersenyum lebar. "Bianka.." panggil nya lembut.

"BIANKA!!" teriak nya sambil memukul dinding.

"GAK MAU KELUAR LO HAH?"

Bianka menggeleng sambil sesenggukan. "Tolong... Tolong gue..."

🌡🌡🌡

Cerita nya sadis menurut gue, jujur aja. Nulis ini cerita bikin deg degan.

Waktu buat outline nya gue ngerasa ini, sangat susah.

So, support gue trs ya

Enjoy!!

@isnaalfth