3. gabuttt...bikin cerpen ah~

4 3 5
                                    

Judul : Suara

Di suatu malam yang sunyi, aku termenung sendirian di dalam kamarku. Aku hanya ditemani oleh suara dari serangga-serangga yang ada di luar sana.

Aku beberapa kali mencoba untuk tidur, namun aku tidak bisa. Kantuk tidak kunjung datang padaku. Aku diselimuti perasaan gelisah sedari tadi. Perasaan ini sungguh membuatku tidak tenang.

Aku merasa hawa disekitarku semakin dingin. Aku melirik jam weker yang ada di meja belajarku. Jam itu menunjukan pukul dua belas malam pas.

Perasaanku semakin tidak enak. Aku menarik selimutku hingga menutupi kepalaku. Aku berusaha untuk memejamkan mataku.

Crash...

Tiba-tiba, aku mendengar suara air dari arah dapur. Suaranya terdengar seperti ada yang sedang mencuci piring. Apakah ibu sedang mencuci piring? Tapi mana mungkin. Memangnya ada orang yang mencuci piring jam dua belas malam?

Jantungku berdebar semakin kencang. Suara itu tidak kunjung berhenti dan membuatku semakin tidak nyaman. Karena aku kesal, aku mmeberanikan diri untuk memeriksa dapur.

Semakin aku mendekati dapur, suara itu semakin terdengar keras dan jelas. Kini, aku telah sampai di depan pintu dapur. Dengan pelan aku meraih kenop pintu nya.

Deg.

Deg.

Deg.

Deg.

Deg.

Kriet...

Aku menekan kenop pintunya, dan suara decitan pintu terdengar cukup kencang.

Suara air itu masih ada bahkan ketika aku membuka pintu. Aku tidak bisa melihat apapun karena gelap. Aku meraba-raba saklar lampu. Dan ketika aku menemukannya, aku menekannya.

Cetrek.

Deg.

Suara air itu mendadak berhenti. Tidak ada siapapun disini. Keadaan wastafel tetap tidak berubah sedikitpun dari terakhir aku melihatnya saat sore tadi. Bahkan wastafel nya terlihat kering.

Lalu suara apa itu barusan? Tidak ada siapapun disini. Tidak ada yang sedang mencuci piring disini.

Tiba-tiba, aku merasa punggungku sangattt dingin. Dingin yang mampu membuat tubuhku bergetar. Jantungku sudah sangat berdebar tidak karuan. Aku merasa sangat gelisah sekarang. Aku ingin segera lari dari sini, namun kaki ku rasanya sulit digerakan. Aku merasa nafasku semakin sesak.

"AAAAAAA"

Aku tidak bisa menahannya lagi. Aku berteriak dengan sangat kencang. Aku sangat takut sekarang. Dengan susah payah, aku berlari kembali ke kamarku. Namun saat aku hampir memasuki kamarku, aku merasa tersandung oleh sesuatu dan aku terjatuh. Aku menoleh ke belakang dan...

Deg.

Aku melihat sepasang kaki yang sangat pucat. Aku tidak berani mengangkat wajahku. Aku benar-benar takut bahkan untuk bergerak sedikit saja. Aku membeku.

"Wskdmsnamnsjsbdhekwnskslsksjksj" Suara bisikan-bisikan tidak jelas mulai terdengar dengan sangat kencang di kedua telingaku. Aku menutup kedua telingaku.

Kumohon siapapun tolong aku!

Tiba-tiba, aku merasa ada sesuatu yang melilit kaki ku dan menarikku ke kolong kasur ku.

Aku berusaha untuk berpegangan ke kaki kasurku agar aku tidak semakin tertarik. Namun rasanya energiku semakin berkurang. Peganganku ke kaki kasurku terlepas dan aku semakin tertarik ke dalam kegelapan. Tubuhku terus-menerus tertarik ke dalam kegelapan yang tidak berujung. Semakin dalam semakin gelap dan sesak. Lalu aku merasa seperti ada sesuatu yang sangat berat menindihku. Suara bisikan-bisikan yang sangat menyeramkan itu terdengar semakin kencang di telingaku. Aku semakin kesulitan bernafas. Aku hanya bisa pasrah, hingga gelap yang sesungguhnya menjemputku.
.
.
.

Deg.

Hah...hah...hah...

Aku terlonjak dan terengah-engah. Nafasku sangat tidak beraturan. Aku merasa sesuatu yang sangat terang menusuk mataku. Rupanya itu adalah sinar matahari yang berasal dari jendela kamarku. Aku mengedarkan pandanganku. Ternyata aku sedang berada di atas kasurku, dan aku baru saja bangun dari tidur.

Mimpi yang barusan ku alami...

Benar-benar menyeramkan.

TAMATT YEAYYY



MONMAAP GAIS GABUTTT. Btw simkuring mimpiin itu beberapa hari yang lalu awokwowkok

gabutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang