💖FROM THIS :
💖TO THIS :
"Papa kan sudah bilang, sekolah yang bener!" Hardik Papa setelah keluar dari ruang BK. Sementara Jena hanya bisa berjalan menunduk di belakang Papa. Dari nada suara Papanya, ia tahu laki-laki paruh baya itu tengah marah besar. Lebih marah daripada hari lalu saat dirinya ketahuan nonton bioskop di jam pelajaran terakhir. Lebih marah dari seminggu yang lalu saat dirinya bolos sekolah dan malah pergi ke salon untuk mengubah warna rambutnya menjadi hijau lemper. Lebih marah dari waktu itu, saat dirinya bolos sekolah dan malah pergi ke Jember, ke rumah Uti.
"J-jena minta maaf, Pa," Ucap Jena dengan lirih.
"Ini bukan masalah maaf memaafkan, Jena. Tapi ini tentang kesalahan yang terus kamu ulangi. Papa mau kamu berhenti kaya gini. Papa mau kamu serius belajar demi masa depan kamu!" Pekik Papa.
Jena tidak berani menjawab kalimat panjang Papa. Gadis itu hanya terus membuntuti langkah papanya menuju mobil.
"Kalau begini, lebih baik papa nikahin aja kamu sama sugar daddy!"
"WHAT?!!!!!" Teriak Jena.
Papi gula? Gila saja. Jena ogah! Amit-amit jabang kadal! -Batin Jena sembari mengetuk-ngetuk jidatnya.
"Nggak usah what-what an, keputusan Papa sudah bulat!" Doktrin Papa.
"Jena kan masih sekolah Pa, gimana sekolahnya kalau Jena nikah? Gimana masa depan Jena, Pa? Jena masih pengen sekolah, pengen kuliah, pengen meraih cita-cita. Bang Adam pasti juga nggak bakal setuju loh," Cerocos Jena.
"Omongan kamu udah kaya manusia aja. Kalau pas bolos sekolah memang kamu mikir sampai ke situ? Enggak kan?"
Damn it!
"Ya kan anu, itu khilaf." Kilah Jena.
Braaakk!
Papa menutup pintu mobil dengan tenaga dalam--bercanda.
"Kamu harus nurut sama papa kali ini! Papa sudah punya calon buat kamu. Anaknya baik, pintar, mapan, tidak pernah main perempuan dan tidak neko-neko."
"Jangan-jangan Gay?" Celetuk Jena yang langsung dihadiahi tatapan sangar dari Papa. Lantas gadis itu bersembunyi di balik kipas tangan yang sejak tadi ia tenteng.
"Kalau ngomong itu dijaga. Ingat kata pepatah, mulutmu har-
"Mulut setan!" Potong Jena santai.
"ASTAGA JENA!" Teriak Papa memenuhi seluruh ruang mobil. Sementara Jena cuma bisa meringis tanpa dosa.
"Pokoknya Jena nggak mau nikah, titik!"
"Pokoknya Papa akan nikahkan kamu, titik!"
"PAPAAAAAAA," Rengek Jena seperti bocah balita minta susu. Tetapi Papa yang keputusannya sudah bulat tidak lagi peduli dengan rengekan putri bungsunya. Bahkan jika Jena sampai bergulung-gulung, kayang, lompat harimau atau split sekalipun, Papa tidak akan mengubah keputusannya.
--💖WELCOME TO MARRIED WITH MONSTER KENTANG💖--
SELAMAT DATANG READERSKU YANG ISTIMEWA. SELAMAT MEMBACA DAN DILARANG BAPER. EH- BOLEH BAPER TAPI JANGAN HALU DI NIKAHIN SUGAR DADDY YAAA...
DISCLAIMER :
1. Cerita ini hanya fiktif belaka
2. Jangan bawa cerita ini ke real life idol!
3. Jangan bawa cerita ini ke real life idol!
4. Jangan bawa cerita ini ke real life idol!
5. Ini murni ide sendiri, kalau ada kemiripan dengan cerita lain, mungkin terinspirasi atau memang murni tidak ada unsur sengaja.
6. Sumber foto : Pinterest
7. Ditunggu vote dan komen seiklasnya
----TERIMAKASIH----
"Bolos ah, Zara lagi diskon, lumayan bisa buat give a way live instagram nih."
-Jena Maeera-
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Monster Kentang | Jaehyun X Ningning
FanfictionPERJODOHAN adalah hal konyol yang tidak pernah masuk kamus besar Jena. Namun suatu hari, hal itu menjadi mimpi buruk yang mengubah hidupnya 180°.