promise

1 0 0
                                    

...
Refan memakirkan motornya di depan pagar rumah, dia turun dan melepaskan helmnya.

Tak lama kemudian seorang gadis yang rumahnya bersebelahan dengannya keluar.

"Halo pak.. Iya rumah saya yang pagar hitam belok kiri"

Refan tak bersuara, dia hanya mengamati apa yang gadis itu lakukan. Lalu sebuah motor matic dengan pengemudi menggunakan jaket ojek online datang dan berhenti tepat depan Tasya.

Yap, gadis itu adalah Tasya.

"Mbak Tasya??" Tanya sang kurir memastikan.

Tasya tersenyum ramah dan mengangguk, "iya pak, ini kembaliannya ambil saja ya"

"Wahhh terima kasih ya mbak, kalau gitu saya permisi."

Tasya menatap bungkus makanan itu berbinar, dia menghirup aroma segar itu dengan wajah senangnya.

"Wahhh akhirnya nyampe jugaaaa, eh wait.." Tasya merasa ada yang aneh.

Dia menoleh ke samping, dan ya!! Ternyata Refan sedang memperhatikannya.

Mereka saling tatap beberapa saat, sampai akhirnya Tasya membuka suara.

"Apa lo liat-liat?! Gue tau gue cantik, tapi sorry!! Gue gak suka modelan badboy kayak lo!!!" Sengitnya.

Refan seketika tersadar dari lamunannya, "dihh apaan lu kira gue liatin lo!!"

"Dasar cowok, udah ketanggkep basah malah gak mau ngaku." Sindir Tasya.

Refan tak terima, dia menatap sengit musuh bebuyutannya, "mana aa ya!! Noh gue tadi tuh liat tu-"

"ABAAAANNNGGGG KENAPA LAMA BANGET SIH!!! RARA UDAH LAPER DARI TADI GARA-GARA NUNGGUIN ABANG TAUK!!"

Seorang gadis dengan rambut diikat keluar dengan wajah marahnya, dia menatap sang kakak yang tidak lain adalah Refan.

"Ihh kenapa masih di-" Rara terdiam sejenak.

Refan tak menatap sedikitpun pada sang adik, oleh karena itu dia mengikuti arah tatapan tajam mata galak itu.

"Oh.. Hai kak Tasyaaa!!!" Sapa Rara melambaikan tangan.

Tasya memutuskan tatapan sengit itu lalu tersenyum ramah pada Rara, " hai juga Ra.."

"Kak Tasya habis ngapain?"

"Heh!! Ngapain kamu tanya-tanya dia" tegur Refan.

Rara menatap tajam sang kakak, "abang tuh diem aja, kalau gak suka gak usah lihat sana masuk!!" Oceh Rara sambil menunjuk wajah sang kakak.

"Oohh kamu tega ngusir kakak cuma karna cewek caper kayak dia??"

Puk

"AWWW SAKIT GOBLOK!!" Pekik Refan saat dirinya dilempar sandal oleh Tasya yang tepat mengenai kepalanya.

Aura permusuhan kembali muncul, Tasya tak terima dirinya dibilang cewek caper maka dari itu dia melempar sendalnya pada si biang rusuh.

"Heh!! Gue itu gak caper ya!! Lo itu tukang rusuh di sekolah!!!"

"Lo caper!!!"

"Tukang rusuh!!!"

"Caper!!!"

"Kang rusuh!!!"

Rara menoleh kanan kiri menatap dua manusia yang tidak ingin saling mengalah, sampai akhirnya dia pusing dan..

"AAAAA STOOOPPPP!!!!, ABANG AYO MASUK!! KAK TASYA MAAP RARA JADI TERIAK-TERIAK RARA PUSING JADI KITA MASUK DULU KAK!!"

FanSya-!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang