2

352 18 10
                                    

Jie adalah seorang remaja tampan, pintar, baik hati, ya bisa di bilang remaja yang sempurna. Dia tidak pernah memikirkan hal percintaan selama ini, menurut dia hal itu hanya akan menambah beban pikirannya. Remaja ini cukup terkenal di sekolahnya karena dia seorang kapten basket, tidak hanya hal itu yang membuatnya terkenal, kakaknya yaitu Bara yang ternyata alumni sekolahnya itulah yang membuat Jie semakin terkenal, dan juga pastinya karena orangtuanya.

Jie adalah anak seorang pengusaha sukses, bisa dibilang juga dia adalah anak konglomerat nomer satu di sekolahnya, hal itu membuat jie sangat tidak nyaman ketika berada di sekolah, karna hal itu banyak teman-teman sekolahnya yang selalu memperlakukan jie berlebihan. Banyak kita temui di luar sana anak konglomerat yang sangat gila hormat, namun kali ini berbeda dengan jie, dia sama sekali tidak ingin di hormati secara berlebihan. Banyak yang mengira hidup dengan harta saja sudah cukup bahagia, namun kenyataannya adalah sebaliknya, jie merasa hidup dengan harta hanya akan menambah kesedihan seseorang, harta tidak selama nya membuat kita bahagia, bahkan menurut jie hartanya lah yang membuatnya menjadi sedih.

Jie adalah remaja yang sealu menjadi incaran para wanita, sungguh aneh mengapa para wanita itu menyukai remaja setengah dingin seperti dia, apa karena dia seorang kapten basket atau karena dia adalah adek dari Bara? Huh memikirkannya saja sudah membuatnya muak. Memikirkan hal itu hanya akan membuat jie bergerdik ngeri, pasalnya para wanita selalu saja mengejarnya seperti zombie, kalian pernah melihat film Train To Busan? Nah seperti itulah gambarannya.

"Huh, melelahkan sekali...." keluh Jie di depan kakaknya.

"Kenapa muka nya di tekuk begitu?" timpal Bara yang sangat heran dengan wajah adeknya yang sangat tampan itu.

"Mereka selalu mengejarku, bagaimana aku tidak kesal" gerutu Jie yang semakin menjadi-jadi, "mereka seperti zombie yang terus-terusan berkeliaran mencari mangsa, menurut kakak apa muka ku ini pantas di jadikan santapan zombie?"

"Muka mu terlalu tampan untuk dijadikan mangsa zombie" jawab Bara dengan santai, "mungkin mereka mengejarmu karena ingin menikahimu hahahahaha" jawab Bara asal dan membuat sang adek semakin kesal.

"Kenapa tidak kakak saja yang menjadi santapan mereka?" jie menatap kakaknya dengan sinis.

"Kalau kakak yang di jadikan santapan siapa yang akan mengurusmu?" timpa Bara tidak terima.

"Jie bisa hidup sendiri" jawab Jie sombong.

"Yasudah, besok kakak akan pergi biar kamu hidup sendiri" jawab Bara yang hanya bercanda. Mendengar jawaban sang kakak membuat Jie tidak terima karena pada pasalnya Jie sangat membutuhkan Bara, Jie tidak bisa hidup tanpa kakaknya.

"Mana bisa begitu, kakak tidak boleh meninggalkan jie sendirian disini, jie tidak bisa melakukan semua hal sendiri" dia menatap kakak nya penuh harap.

"Iya jie, kakak akan selalu ada disamping jie" Bara menjawab pernyataan adeknya sembari tersenyum dengan sangat manisnya.

"Janji?" jie menunjukkan tangan kelingkingnya agar di jabat kakaknya.

"Janji" bara menerima uluran jari kelingking jie untuk berjanji, "Jie juga ngga boleh ninggalin kakak sendirian disini, paham?" Sambung bara di sela-sela perjanjian mereka.

"Iya jie janji, jie ngga akan ninggalin kakak, jie sayang kakak dan jie tidak akan pernah meninggalkan kakak sendirian".

"Oke kita ingat janji kita masing-masing ya" senyum bara merekah dengan lebar nya ketika mendengar jawaban sang adek.

"Siap kak" jie dengan cepat nya mengacungkan jari jempolnya di depan bara. Keduanya sekarang tertawa bersama.

ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ maaf ya kalau ceritanya agak aneh, semoga kalian semua bisa menikmati😅😅😅
Happy reading><

Dear Jie | Park Ji-Sung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang