Pat 4

0 0 0
                                    


-------------------------
Salwa: beraninya lu (marah dan ingin menampar nk)

Tapi dengam sigap Nk memelintir tangan Salwa ke belakang. Paham nggak?

Salwa: Awss (merintih kesakitan)
Nk: Lo mau nampar gue? Jangan mimpi
Acha: Heh lepasin temen gue (mau nonjok nk)

Diplintir lagi dong sama Nk

Putri: duhh gimana ini, pergi aja dah (takut)
Nk: harusnya elu, Jangan berani" hina sahabat gue!!! (malepas tangan Salwa dan acha karena melihat angkot berhenti)
Nk: dah lah nggak guna ngirusin kalian (dingin+naik angkot)

Acha: Dasar orang miskin pergi aja sana (menghina)
Salwa: ehh cha Putri mana?
Acha: etdahh ninggalin aja tu bocah, awas lu (marah+pergi)
Salwa: nggak salah lagi, dia udah nggak waras (suara kecil) Woyy tungguin (teriak)

Skip nk sampai rumah
Nk: Assalamu'alaikum nk pulang
Ramon: Wa'alaikumsalam
Nk: bang umi sama abi mana?
Ramon: umi ke pasar, kalau abi belum pulang
Nk: owhh, nk ke kamar dulu ye bang (pergi ke kamar)
Ramon: eitss bentar abang mau tanya ama kamu
Nk: tanya apa?
Ramon: kamu kenapa tadi waktu pulang sekolah mlintir tangan salwa sama acha?
Nk: abang tau dari mana?

Next part 5?
Jangan lupa Follow, like, dan komen. (Jangan jadi pembaca gelap-!!)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pertemuan yang selalu menyebalkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang