three ❓

377 64 23
                                    

Haechan sedang mengerjakan tugasnya dan ditemani dengan bubu. Haechan merasa sangat bosan, haechan pun segera turun kebawah dan ingin mencari cemilan yg bisa dia makan, tetapi semua stok makanan nya telah habis. Udara malam ini sangat dingin sebenarnya haechan tidak ingin keluar, tetapi perut haechan terus berbunyi yg membuat haechan harus mau keluar mencari cemilan. Haechan pun mengambil jaket nya dan berjalan keluar, dia memilih untuk berjalan daripada memakai kendaraan.

Jalanan malam ini sangat sepi, tidak ada satu orang pun diluar selain haechan. Supermarket tidak terlalu jauh dari rumah haechan, jadi haechan tidak memerlukan waktu lama untuk sampai.

Sesampainya di supermarket, haechan segera mengambil makanan ringan dan minuman. Setelah mengambil nya haechan segera kekasir untuk membayar makanan itu.

Dipertengahan jalan, haechan melihat siluet seseorang dari kejauhan. Haechan pun berjalan secara perlahan ke arah seseorang itu, seseorang itu berdiri membelakangi haechan, seseorang itu terlihat seperti seorang wanita.

' mengapa wanita itu sendirian di tengah malam? '  haechan bertanya pada dirinya sendiri.

Haechan mendengar sayup-sayup suara wanita itu yg sedang menelfon seseorang. Suara itu terdengar tidak asing ditelinga haechan, suara itu seperti suara somi.

Haechan terus memantau wanita itu, haechan bersembunyi dibelakang tiang listrik. Tidak lama seorang pria datang membawa sebuah kotak, pria itu memberi kotak itu kepada wanita itu.

' apa isi kotak itu, apa itu berbahaya? ' haechan bertanya lagi kepada diri nya sendiri.

Mereka seperti membicarakan hal yg penting. Setelah pria itu memberikan kotak itu dia segera pergi dari sana dan wanita itu pun juga pergi. Haechan mengikuti wanita itu, wanita itu masuk kerumah somi.

' apa jangan-jangan yg tadi itu somi? Aku akan bertanya kepada nya besok '

Haechan pun segera berlari ke arah rumah nya dan mengunci pintu rumah nya. Haechan pun segera naik kekamarnya.

' kalo itu beneran somi ngapain dia malam hari sendirian ketemu laki-laki?, Besok aku tanya aja deh ' 

Haechan pun berbaring di atas kasurnya dan segera tidur. Padahal dia sudah membeli cemilan lumayan banyak tetapi dia tidak memakannya.

                  ෴ stupid trick (?)෴

Haechan sudah siapa kesekolah, dia sudah sarapan. Haechan pun berjalan ke arah perempatan yg somi bilang kemaren. Somi belum ada, haechan pun memilih menunggu disini daripada menjemput kerumah nya.

" Haechan, udah lama nunggu? " Somi pun berlari ke arah Haechan. Haechan pun menulis kata' di notebook yg dibawa nya sendiri tadi.

' aku baru sampe juga ' somi pun membaca kata' yg haechan tulis.

" Yaudah yuk jalan, nanti telat " somi pun mengandeng tanggan haechan dan mereka berjalan berdua ke sekolah. Haechan sangat ingin bertanya yg tentang makan tadi, tetapi dia takut somi tidak nyaman, jadi haechan hanya diam saja.

" Haechan, kamu kenapa diam aja? " Pertanyaan somi membuat haechan sadar dari lamunannya. Haechan hanya menggeleng kan kepala nya.
Somi melihat haechan yg sedang menulis sebuah kalimat di notebook nya.

' somi, kamu mau makan bareng gk di kantin? ' somi terlihat berpikir, setelah itu somi mengangguk kan kepala nya.

" Aku juga gk punya teman dikelas "

' kelas kamu dimana? Biar aku yg jemput '

" Gk usah, nanti aku aja yg kekelas kamu " somi pun tersenyum kepada haechan.

Mereka pun kembali hening hingga mereka sampai di gerbang sekolah.

" Nanti aku jemput ya Chan, daa " somi pun berlari ke dalam sekolah. Haechan pun melanjutkan perjalanan nya ke kelas sendirian lagi.

' bagaimana caranya supaya aku bisa nanya ke somi tentang tadi malam ' haechan masih bergelut dengan isi pikirannya sendiri.

Saat melewati perpustakaan, mulut haechan dibekap dan haechan pun pingsan. Saat terbangun haechan sudah ada di gudang sekolah. Haechan pun menghentak-hentakkan kakinya ke lantai, tidak lama Karina dan temannya pun menghampiri haechan.

" Eh si bisu udah bangun, enak gk pingsan nya? " Karina pun segera menampar Haechan.

" Kasihan gk bisa teriak ya " semua pun tertawa dengan perkataan winter.

" Gw gk mau bolos lama', jadi gw bakal mulai penyiksaan Lo " Karina pun mengambil pisau yg ada di meja sebelahnya.

Haechan panik, dia takut jika Karina menusuk nya, haechan ingin teriak tetapi di bisu. Karina pun segera menggores kan pisau itu di paha haechan, haechan pun merasakan pisau itu membelah kulit nya.

" Sakit ya? Itu masih biasa aja sih " Karina pun menyuruh Giselle mengambil botol yg tadi dibawa nya.
Itu adalah alkohol.

" Sakit nya bakal hilang kalo pake ini " Karina pun memperlihatkan alkohol itu kepada haechan, Karina pun menumpahkan alkohol itu di paha haechan. Itu benar-benar sakit, haechan tidak bisa menahan rasa sakit itu. Air mata pun turun dari mata haechan.

" Sakit ya? Aduh kasihan banget si bisu " ningning pun mengambil botol alkohol itu dari tanggan Karina dan melemparkannya ke kepala Haechan. Kepala Haechan Oun bercucuran darah, haechan merasakan pusing yg sangat sakit. Haechan tidak bisa menahan sakit ini dan akhirnya pingsan.

Karina dan temanya yg lain pun tertawa melihat keadaan haechan. Mereka hanya meninggalkan haechan sendirian di gudang itu.

" Ayo pergi, gak ada guna juga kita nunggu dia bangun disini " winter pun mengajak temanya yg lain pergi dari sana.

                  ෴ stupid trick (?)෴

" Haechan dimana ya? Jam udah hampir habis kok dia masih gak ada ya? Atau udah kekantin duluan " somi menunggu haechan didepan kelas haechan, somi melihat Karina dan temanya berjalan ke arah kelas haechan.

" Aduh ada mereka lagi, udahlah gw ke kelas aja m, gw gk mau di bully juga " somi pun berlari ke arah kelas nya, dia hanya mencari aman saja.

Hingga pulang sekolah Haechan masih tidak terlihat. Kini sekolah sudah sangat sepi, somi pun memutuskan untuk pulang sendirian saja.

Saat somi ingin pulang, somi melihat 3 orang pria masuk ke sekolah ini, mereka bersetelan warna hitam.

" Mau ngapain mereka? Udah lah gw pulang aja "

.
.
.

3 pria tadi segera menuju ke arah Haechan disiksa, mereka melihat haechan berusaha bebas dari ikatan itu.

" Biar gw bantuin " salah satu dari pria itu membantu haechan melepaskan ikatan itu.

" Lo masih mau bertahan " haechan mengangguk kan kepala perlahan karna sakit kepalanya tadi masih terasa.

" Ya udah, bantuin bawa dia " 2 orang pria tadi mambantu memapah haechan menuju mobil.

Haechan hebat, masih mau bertahan hingga dia sudah di siksa seperti ini. Haechan bertahan pun hanya karena satu alasan, keadilan.

Setelah Haechan masuk mobil, salah satu pria itu pun melajukan laju mobilnya menuju rumah sakit untuk mengobati luka haechan.

" Kalo Lo mau berhenti langsung bilang aja " haechan tidak mengangguk.

TBC

hai busyyyy
Seperti biasa, cerita nya dikit doang.
Kek nya aku nulis cerita ini cuma sampe chap 15 aja, jadi masalah nya bakal aku keluarin bentar lagi.

Siapa yg kepo sama 3 orang tadi dan 1 orang kemaren?? Kalau gk kepo juga gk papa sih

Aku bakal up Minggu depan busyy, intinya tetap tunggu aja kelanjutan nya ini.

Aku juga kepo dengan kelanjutan nya, hehe

Jan lupa votmen, dadahh꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

stupid trick (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang