1

216 28 3
                                    

Pagi yang mendung, sangat cocok untuk aku yang sedang sendirian.
Lagipula siapa juga yang ingin berteman denganku. Seseorang yang berbicara saja tidak jelas. Sekarang aku sedang berjalan menuju ruang perpustakaan. Ya dimana lagi aku akan di terimanya selain di perpustakaan.

Aku Yim Pharinyakorn umurku 21 tahun yang bentar lagi bakal 22 tahun (18 Juni 2000). Jika kalian berharap aku adalah anak miskin yang menyedihkan kalian salah, dan jika kalian berfikir aku anak tunggal kaya raya pun SALAH!.
Aku hanya dari keluarga yang berkecukupan tidak miskin tidak juga kaya.

Aku memiliki masalah dalam hal pengucapan maka dari itu tidak ada yang mau berteman dengan ku selain net dan james. Mereka sahabat ku dari awal masuk kuliah, hanya mereka yang dapat memahami apa yang aku ucapkan. Aku bersyukur akan hal itu.

Sekarang aku berada di semester akhir yang artinya akan wisuda. Ya aku sekarang lagi skripsian, doakan aku semoga cepat lulus.

"Yim! Sudah ku duga kau disini. Sudah sarapan belum?"

Sapa seseorang yang aku kenal siapa lagi kalo bukan james. Dia ini seperti ibuku yang suka sekali mengomel jika aku melewatkan sarapanku.

"Tidak lapar aku, belum maksudku " jawab ku jujur.

"Net. Lihatlah dia, susah sekali diatur. Sudah tau dia punya penyakit magh masih aja telat makan" adu James kepada net.

"Dia belum lapar sayang. Sudah tidak apa. Ayo kita ke kelas sebentar lagi kelas akan dimulai".

"Hm.. baiklah"

Kami bertiga pun segera meninggalkan perpustakaan.

Brukk!!!

"Aw, aku maaf!. Maaf kan aku, sengaja tidak aku" kata Yim gugup hingga susunan kata yang dia ucapkan jadi tidak dapat di mengerti.

"Ha? Kau bicara apa?" Tanya seseorang yang Yim tabrak.

James yang melihat situasi itu pun langsung menarik Yim ke kebelakang tubuhnya seraya berkata "maksud dia, dia minta maaf dia tak sengaja menabrak mu".

"Oh iya tidak apa2. Salahku juga yang sedang terburu-buru" kata pemuda itu, pemuda itu trus melihat ke arah Yim yang sedang menundukan kepalanya dengan tubuh yang sedikit bergetar mungkin?

"Baiklah kalau begitu kami duluan. Permisi" ucap net.

Setalahnya mereka bertigapun pergi kekelas.

_____________________________

"Yim kau pulang dengan siapa" tanya net.

"Biasa. Akan naik bis"

"Bareng kami sekalian biar hemat biaya" ajak James

"Tak apa. Suka aku melakukannya"

"Hmm. Baiklah kalau begitu kami duluan" pamit James

"Oke... Dadah"(melambaikan tangan)

"Bye"ucap James seraya pergi meninggalkan Yim.

Yim berjalan menuju halte bis. Dia biasa pulang menggunakan bis untuk sampai apartemennya. Ya Karna jarak dari rumah ke kampus lumayan jauh jadi dia harus menyewa apartemen agar memudahkan nya.

Namun tiba2 saja hujan deras dan tidak ada tanda tanda bis akan datang. Yim bingung harus melakukan apa. Dia tidak membawa payung atau pun jas hujan, mau nekat pun Yim takut.....

Disaat pikiran yang kalut ada sebuah mobil yang berhenti di depannya, saking kalutnya dia tidak menyadari akan hal itu.

"Hai, ingin bareng?" Sapa orang itu.

Yim yang mendengar pun mendongakkan kepalanya.

"Ku tanya sekali lagi ingin bareng?. Sepertinya hujan nya akan sangat lama dan bis sudah pergi sejak setengah jam yang lalu" jelasnya....

Yim tampak berfikir dia tidak mengenal manusia satu ini. Dan bagaimana mana mungkin makhluk satu ini mau menawarkan tumpangan padanya. Sedangkan banyak sekali orang-orang yang menjauhinya.....








Maaf aku masih pemula 🙂.
Jika ada kesalahan mohon koreksi nya. Bye👋

Yang mau liat momen tutoryim bisa cek tik tok ku Yaa (pattadon.22)



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Something?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang