06 - Menemukan Mutiara

229 6 0
                                    

Masuk ke wilayah pedalaman, Saebom mengajak suaminya untuk bertemu dengan masyarakat yang tinggal di sana.

Mereka membawa buku yang akan didistribusikan untuk perpustakaan pedalaman.

Sambil mengendarai sepeda motor karena mobil tidak bisa ke sana.

Yihyun bertanya kepada Saebom.

"Sayang, kenapa kamu mau repot-repot melakukan hal seperti ini?"

Saebom tersenyum.

"Sayang, kata seorang Guru, mutiara ditaruh dimana pun akan tetap menjadi mutiara."

Yihyun mengangguk setuju.

"Sungguh, yang paling inti dalam hidup ini bukan di mana posisi kita, dari mana asal kita, dan di mana tempat tinggal kita. Bukan, yang lebih utama dari itu semua adalah seteguh apa kita bisa mempunyai prinsip, sejauh apa kita bisa bermanfaat, dan seluas apa daya jangkau kedewasaan kita."

"Apakah ada orang yang tinggal di kota suci, tapi tak jua jiwanya bersuci? Ada. Di saat yang sama, betapa banyak pemimpin besar lahir dan terbit dari tempat yang tak disangka-sangka."

Yihyun tahu kalau istrinya ini sedang berusaha maksimal menemukan mutiara itu.

Mungkin, mutiara itu berasal dari pedalaman tempat ia mengajar.

Bisa pula berasal dari anak-anak jalanan yang putus sekolah.

Istrinya itu ingin menebar kebermanfaatan dari ilmu yang ia punya.
______________________________

Sumber:

Edgar Hamas - Belajar dari Negeri Para Nabi

hal. 186

~

~

~

To Be Continue

Bersama Denganmu (Yihyun♡Saebom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang