Jakarta, 23 Februari
Orang bilang, bila kata akhir sudah terucap, segalanya benar-benar berakhir secara keseluruhan. Namun untukku semesta sedikit jahil, kisahnya baru dirancang setelah kata akhir diucapkan.
Agaknya sedikit perasaan syukur terasa menguap, tetapi lebih dari itu perasaan kosong lebih dominan. Benar-benar kosong. Atau aku hanya sedang bimbang? Tapi kurasa aku sudah muak.
Dulu aku pikir hubungan ini punya timbal balik, tapi lagi-lagi kami hanya berjalan berlawanan. Lagipula tidak ada tolak ukur semua hubungan akan berjalan sesuai bayangan walau itu sudah berjalan bertahun-tahun lamanya. Apalagi hubungan kami yang baru terbentuk enam bulan?
"Jangan titipin perasaan lo sama gue. Karena abis itu bakal ada rasa tanggungjawab. Gue ngga mau terlibat sama hal-hal ngga penting."
"Gue emang bukan kamus romantis. Tapi gue suka sama lo."
"Kak Giaan, kayaknya lebih baik kita udahan aja ya? Daripada hubungan kita ngga jelas gini. Aku ngerasa disini cuma aku yang berusaha ngalah buat pertahanin semuanya, sementara kakak? Kakak cuma berkeliaran semaunya."
"Yaudah."
Semudah itu semuanya berawal dan berakhir. Tanpa ada drama mohon-mohon atau menangis sampai merengek dibawah kaki.
Kupikir bila aku bisa mengalah sedikit, itu akan memberinya kenyaman. Sementara dia pikir, bila dia memilih pengertian dengan caranya, itu tidak akan membuatku terluka. Tetapi sampai akhir, nyatanya kami hanya saling menyakiti. Aku selalu merasa kurang sementara dia selalu merasa bersalah. Karena kunci memahami diantara kami tidak ada sama sekali. Hubungan ini sudah gagal sejak awal.
"Gue tau ini ngga masuk akal. Tapi gue mohon jangan suka sama Gana. Terus suka sama gue aja, Ra."
"Ra, walau Gana kembaran gue tapi dia jelek, gantengan gue kemana-mana. Suka lagi aja sama gue."
"Ra, gue suka sama lo ... lagi."
Namun, perubahan terus bekerja dan tumbuh seiring waktu. Segalanya dimulai kembali namun dengan perasaan dan cara yang berbeda. Aku tidak tahu dimana letak ujung lingkaran ini. Karena kami terus menerus membuat ruangan tetapi tidak untuk dua orang. Yang menjadi tanyaku sekarang adalah apa aku bisa mencintainya lagi?
_________________________
Ekhem hai semua?
Gimana prolog nya? Lumayan atau kurang menarik?
Semoga masih bisa diterima ya..
Disini aku mau bawain cerita tentang Giaan, Meira dan Gana juga tokoh-tokoh lain yang bakal ngisi cerita Megantala. Klise sih, tapi aku coba buat semenarik mungkin. Jadi ditunggu aja ya.. nanti juga ketemu yang menariknya hehehe.Semoga ada satu hal yang bisa kalian syukuri hari ini.
Salam hangat,
Le_monoli
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGENTALA
FanfictionTentang dia dan kesukaannya Tentang dia dengan rahasia lain dari dirinya Tentang dia dengan teman ceritanya Tentang dia yang kukira benar-benar sempurna tetapi menyimpan satu kekurangan Tentang dia, aku dan kata yang tidak tahu akan menjadi 'kita' p...