Ngidam

3.5K 323 42
                                    


Selamat membaca guys!😊

*****

Gracia POV

Seperti biasa hari ini aku bangun lebih pagi dibandingkan shaniku itu. Aku merapihkan bekas tidurku lalu menyelimuti kembali tubuh shani. Ini baru pukul 6 pagi, jadi aku tak langsung membangunkan shani karena aku tahu ia kurang tidur akibat semalaman menjagaku dan juga mengasuh zee yang kadang terbangun ditengah malam. Ya, semalam aku tidak bisa tidur dengan nyenyak karena aku terus-terusan mual. Rasanya kehamilan keduaku ini sangat menguras tenagaku tidak seperti saat aku mengandung zee. Bahkan bukan tenagaku saja yang terkuras, tetapi shaniku juga.

Sebenarnya aku merasa tidak tega selalu merepotkan shani, belum lagi ia memiliki kerjaan yang sangat banyak dikantornya. Ia pasti sangat lelah. Tapi ia tidak pernah mengeluhkannya, bahkan saat aku bertanya ia malah menjawab "aku gak lelah ge, malah aku seneng banget bisa direpotin sama ibu dari anak-anakku."

Hilih, gombalan maut.

Setelah aku melakukan ritual mandi pagi, aku bergegas menuju box tempat tidur anakku. Ternyata ia masih terlelap dalam mimpinya. Aku berharap mimpi anakku itu sangatlah indah.

Setelah memastikan 'anakku' dan 'suamiku' yang masih menikmati bunga tidurnya, aku bergegas menuju dapur untuk membuat sarapan seperti biasanya. Bersyukur pagi ini mualku sudah mereda jadi aku bisa beraktivitas seperti biasa.

Sesampainya di dapur, aku langsung mencari bahan-bahan untuk membuat nasi goreng kesukaan shani. Sarapan favoritnya yang bahkan tidak pernah membuatnya bosan.

"Lho, bu gracia." Ucap seseorang dari belakangku yang sepertinya kaget melihat keberadaanku.

"Iya, kenapa bi? Kok kaya kaget gitu liat saya." Tanyaku pada orang itu yang ternyata bi atin, art dirumahku.

"Ibu lagi bikin sarapan?" Tanyanya lagi

"Iya bi, ini lagi mau bikin nasi goreng biasa kesukaan shani." Jawabku sambil masih mengiris beberapa bawang.

"Eh biar saya aja bu, ibu istirahat aja."

"Gak usah bi biar saya aja, kan udah biasa juga saya yang bikin." Tolakku

"Udah gapapa bu biar saya aja, soalnya bu shani titip pesan ke saya buat gak biarin ibu ngelakuin aktivitas kaya biasa dulu."

"Berlebihan sekali dia, saya gak apa-apa bi udah enakan juga kok. Udah ya biar saya aja."

"Tapi bu, nanti bu sha--"

"Bibi tenang aja, masalah shani biar saya yang urus."

"Yaudah kalo gitu bu, saya permisi mau beres-beres ruang tamu dulu."

"Dasar shani si protektif" batin gracia sambil tersenyum menggelengkan kepalanya.

Akhirnya aku sudah menyelesaikan masakanku dan merapihkan meja makan. Setelah ini aku akan ke kamar lagi untuk melihat dua bayi ku.

Sesampainya di kamar, shani masih terlihat meringkuk dalam selimutnya. ia benar-benar lelah, karena biasanya dia akan terbangun pukul 7 pagi. Tapi sekarang sudah pukul 7 lewat 15 menit ia masih setia menutup matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best of DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang