bab.2

63 6 0
                                    


Lah udah istirahat aja pas banget bayi²gue lagi demo.ucap Nathan dengan mengusap usap perutnya

Akmal yang mendengar ucapan Nathan pun merasa gemas dengan tingkah teman baru nya ini.

nat gue mau kekantin ikut nggak lu?ajak Akmal.

ya ikutlah kasian ni bayi²gue lagi Demo mintak makan.ucap Nathan sambil cengengesan.

Setalah itu mereka berdua pergi kekantin.dengan Susana Kanti yang sangat ramai Nathan pun memutus kan untuk mencari tempat duduk sedangkan Kamal memesan makanan.

"nat lu mau pesen apa biar gue pesenin tapi lu cari tempat duduk nya."

"oke gua pesen bakso sama esteh anget 1"

"mana ada esteh anget Nathan pinter"ujar Akmal dengan gemas menatap Nathan sedang kan yang ditatap hanya tertawa."buruan Nat lu pesen apa keburu masuk"

"esteh manis"

setelah itu mereka menjalan kan sesuai kesepakatan.

Nathan yang sedang mencari tempat duduk pun melihat ada dua bangku kosong dan dia memilih untuk yang dipojokkan.dan Akmal menuju bangku yang sedang diduduki nathan.namun tiba²ada orang yang datang dan meminta mereka berdua pergi.

"pergi dari sini"

Nathan yang merasa ada yang mengganggu makan nya pun mendongak melihat siapa yang mengganggu makan nya.dengan wajah dan hidung merah jangan lupa keringat di wajahnya.

"maaf ya mas saya dulu yang duduk disini jadi masnya aja yang pergi."ucap nathan dengan nada sedikit kesal.

namun tanpa ada jawaban orang itu lngsng duduk tepat di depan nathan.

"Loh gimana to mas kok malah duduk disini kan gak gue ini ijinin.dan masnya juga kenapa liatin gue gitu terpesona ya dengan ke ganteng saya saya tau kok tapi ga usah gitu juga natap nya".ucap nathan dengan pedenya akmal yang melihat itu memilih untuk diam karena didepannya ini adalah moswasted di sekolah ini yang terkenal dingin tak tersentuh.

Sedangkan kan yang mendengar ucapan nathan menandang nathan datar namun di dalam hatinya dia menahan gemas bocah didepannya ini namun ia tutupi dengan wajah datarnya.tanpa membalas ucapan nathan.

udah segitu dulu kasi saran untuk ngelanjutin ini cerita.





NathanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang