Hal yang mengerikan bagiku adalah menjadi sarjana yang Absurd. Setelah mendapat gelar sarjana semuanya rencana-rencana yang tersusun rapi ternyata banyak tak berjalan sesuai planning awal. Aku yang bingung dan terjebak mencoba untuk menyesuaikan diri. Belajar kembali dan memahami lingkungan yang baru. Aku mengingat salah satu wejangan dari seorang kakak pengajar Tahfiz di tempat KKN aku dulu, ia mengatakan "Kebanyakan mahasiswa aktif di lingkungan kampusnya dan saat KKN banyak melakukan program-program, seperti kalian ini. Tapi bisa dihitung mahasiswa yang aktif dan berkontribusi untuk memajukan kampung halamannya sendiri, semoga tidak ada diantara kalian yang demikian" Aku yang merasa demikian merasa tertampar. Seminggu di rumah seusai mendaftar wisuda, aku berpikir aku harus banyak belajar tentang perubahan dan perkembangan yang ada di lingkunganku, dan rasanya sudah menjadi tugasku menunjukkan kepedulian terhadap lingkunganku. Aku tak ingin menjadi sarjana yang Absurd, sarjana yang tak memiliki arah tujuan.
Mulai belajar dari hal-hal kecil, karena mengingat sebelumnya aku tak pernah sama sekali berkontribusi. Alhamdulillah remaja-remaja yang ada di kampung ikut serta semangat, membantuku. Tak lupa dengan para remaja senior dengan segala pengalaman berharga ikhlas berbagi padaku.
Seusai Ramadhan, selesailah beberapa kegiatan yang kami lakukan. Aku pun mulai berpikir kembali perihal "Sarjana yang Absurd". Aku mencoba mencari kemungkinan dan celah tentang hal positif yang bisa ku lakukan di kampung halaman. Ternyata benar ucapan orang-orang "Segala niat baik akan Allah mudahkan". Tak sampai sebulan, Allhamdulillah, Allah kasih kesempatan aku untuk berbagi ilmu yang ku punya pada anak-anak yang ada di kampung halamanku. Masya Allah, padahal ini jauh dari planning awalku.
Aku tahu ini belum usai, karena selagi bernafas aku harus melakukan dan menentukan visi yang dicapai, aku harus membuatnya lebih spesifik, terukur, realistis dan sangat memungkinkan jika dilakukan di kampung halamanku. Tak lupa dengan membangun gagasan yang baik, karena ku yakin semua manusia dapat menumbuhkan ide.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGKAH DALAM BERPOSES
Non-Fiction"Apa yang aku lakukan hari ini akan berdampak dikemudian hari"