"Bagaimana kabarmu di sana, Mizu-kun?" tanya Ichigo sambil menahan sesak.
"Apa kamu baik-baik saja di Tokyo? tidakah kamu merindukanku? bahkan kamu tidak memberikan aku kabar sama sekali," lanjut Ichigo sambil terduduk menahan air mata.
"Aku... rindu" gumam Ichigo sangat pelan
"Kamu merindukanku?" tanya seseorang laki-laki yang sangat dikenali oleh Tachibana.
Tachibana terkejut lalu menoleh ke belakang dan melihat Nakamura Mizu sedang tersenyum kepadanya
"Mi-mizu-kun?" tanya Ichigo tidak percaya dengan yang ada didepannya
"Hai? kamu tidak percaya ini aku?" tanya Mizu sambil membuat wajah sedih.
"Huwaaa, Mizu-kun jahat!!" bukannya memeluk Mizu, Tachibana malah melemparinya dengan sepatu hak yang dipakai dan mengenai kepala Mizu yang sedang kurang fokus.
"Ichigo-chan, bisakah kamu tidak melempari ku?"
"Baka! Kemana saja kamu selama ini!!!? Kamu membuatku khawatir!!!"
"Aku-"
Belum selesai Mizu berbicara, Ichigo kembali melemparinya dengan sebelah sepatu yang tertinggal, kali ini sepatu itu meleset dan mengenai seekor kucing betina yang galak.
Mizu yang takut kucing langsung berlari menaiki pohon sakura yang lumayan tinggi di sana. Tachibana yang melihat itu lalu tertawa, melihat tingkah Mizu yang tidak pernah berubah.
"Ichigo-chan, jauhkan kucing itu, please," mohon Mizu sangat ketakutan.
"Okey, Mizu-kun,"
Setelah kucing itu dipindahkan dan Ichigo kembali ke tempat Nakamura Mizu.
"Mizu-kun, kamu ingat pohon sakura?" tanya Ichigo tiba-tiba.
"Ingat," jawab Mizu singkat
"Di sana awal kita bertemu," Cerita Ichigo
Mizu seketika turun dari pohon ketika melihat Ichigo menangis. Ia kemudian duduk di samping gadis itu, sambil mengelus-elus pincuk kepalanya
"Kau benar, di sanalah kita pertama kali bertemu."
"Sangat indah ya? aku jadi ingin kembali ke masa lalu."
Angin berhembus di sekitar mereka, membawa kedua insan ini kembali ke masa-masa dulu saat mereka masih pelajar
"Hai ceboll," ucap seorang laki-laki yang sangat familiar di telinga nya.
"Apa???!"
Mereka berdua berada dibawah pohon sakura, kebiasaan yang mereka lakukan saat istirahat
"Aku menyukaimu, Ichigo-chan,"
Ichigo yang mendengar itu langsung memerah, semerah tomat.
"Ap-apa????" kaget Ichigo
"Tapi... Aku harus pergi, bisakah kamu menungguku disini?"
"Hah? Menunggu mu?"
Bukannya menjawab Ichigo, Mizu malah pergi meninggalkan nya begitu saja
"Mizu, Mizu, Mizu-kun, " teriak Ichigo
.
.
.
."Saat itu kita berjanji setelah kamu menyatakan perasaan, lalu menghilang tidak ada kabar sama sekali," ucap Ichigo sambil mengakhiri cerita.
"Apa kamu menyukai ku? Kamu belum menjawabnya" Ucap Mizu mendadak sambil memberikan kecupan dipipi Ichigo lalu pergi meninggalkan Ichigo dengan wajah yang semerah tomat.
Ichigo yang terkejut mendadak bingung dan sadar kembali
"Mizu-kun, bakal!!!!!"
"Lari, Ichigo-chan marah," teriak Mizu sambil menjauhi ichigo-chan.
"Aku juga menyukaimu," gumam Ichigo sangat pelan sambil berdiri dibelakang Mizu
"Benarkah? Okey hari ini kita jadian," teriak Mizu sambil tersenyum manis.
"Selamat Mizu" teriak Fuji, Aktira dan yang lainnya dari atas balkon depan kelas mereka.
Bunga sakura bermekaran di sekitar mereka, membuat kejadian menyenangkan ini semakin terasa. Sang angin yang turut berhembus juga tidak kalah dengan kelopak-kelopak mahkota itu.
Sorak Sorai dari teman-temannya terdengar sampai ke taman belakang, ikut memeriahkan kejadian menyenangkan yang akan di kenang oleh semua orang.
Hingga tanpa terasa langit pun berubah, menampilkan senja kuning yang begitu menenangkan.
Sungguh hari yang begitu indah untuk Ichigo, melihat seseorang yang sudah ia nanti selama ini akhirnya sekarang ada di sisinya. Duduk di sampingnya, sembari memegang lengan kanannya.
Rasanya, Ichigo tidak bisa melepaskan senyuman nya sekarang. Kenangan yang tidak pernah terlupakan.
-----
Maaf, cerita nya belum direvisi (ू˃̣̣̣̣̣̣︿˂̣̣̣̣̣̣ ू). arigatou gozaimasu.
Salam manis, 10 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories [Original Fiction]
RomanceReuni ada hal yang sangat berkesan untuk mereka, bertemu kembali setelah sekian lama... Seakan kembali ke masa-masa mereka masih bersekolah. Begitu juga yang dirasakan oleh dia, mengingat ribuan kenangan dibawah pohon dengan bunga merah muda yang be...