Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sungchan menarik tangan saudara kembarnya ke ruang ganti,dia tidak mendengar rengekan kembarannya yang meminta untuk di lepaskan, justru tangan itu semakin kuat mencengkram tangan mungil yang sudah memerah.
"sungchan lepas,ini sakittt", si manis terisak menahan tangis karena takut terdengar oleh orang diluar.
"kamu bilang ini sakit?,ini yang di sebut sakit?", sungchan semakin meremas tangan itu dengan kuat.
"iya,aku tau salah,tapi please sungchan lepass sakitt"
Melihat saudaranya memohon,akhirnya sungchan melepaskan cengkramannya,dia meniup pelan tangan yang sudah kemerahan itu.
"sorry gyu,tapi kamu hari ini gak nurut sama aku,makanya aku kesel".
"ngapain sih kamu pake narik-narik aku kesini?",tanya beomgyu dengan kesal.
"aku gak suka liat kamu sama gengnya eric,kamu gak ada hubungan apa-apa kan sama eric?"
"enggak,gak ada sedikitpun,lagian dia nyamperin aku ke kelas cuman ngasih susu kotak abis itu pergi"
"sekarang mana susunya?", tanya sungchan dengan menahan kesal.
"udah abis", beomgyu tersenyum getir karena takut sungchan makin kesal.
"besok-besok gak usah nerima atau makan makanan dari orang lain terutama eric and the gang"
Setelah memarahi kembarannya sungchan pergi meninggalkan beomgyu yang merengut kesal,dia selalu saja di awasi,di sekolah ada sungchan yang selalu mengawasi di rumah ada kakaknya yang lain,dimana pun itu selalu ada.
Beomgyu pun keluar dari ruang ganti,dia berpapasan dengan teman seangkatannya,"tyun kamu abis basket ya?", tanya beomgyu exited karena taehyun adalah salah satu siswa fav di sekolahnya.
Sepertinya beomgyu memang menyukainya tapi perasaannya belum jelas, "gimana basketnya tyun?"
"seru,tapi skornya beda tipis lah,oh ya ntar balik bareng ya"
"whattt?bareng", dalam hati beomgyu ingin berteriak bisa-bisanya taehyun ngajak pulang bareng,ada apa pikirnya.
_
Seorang pria dengan perawakan tinggi dan hidung yang tegas nampaknya sedang menghubungi seseorang namun tak kunjung di angkat.
"Bocah sialan itu kemana dia kenapa tidak mengangkat telponnya", itulah umpatan yang keluar dari mulut si pria itu.
Jung Jeno...
"Kenapa lo kek orang kesetanan", tanya seseorang yang baru saja di ambang pintu.
"Gimana gak kayak orang kesetanan kak,beomgyu dari tadi di telpon gak di angkat."
"Astaga,, ini bahaya kalo daddy tau bisa marah", ucap Mark.
"lebih bahaya lagi kalo bubu yang tau,dia pasti lebih khawatir,ujung-ujungnya nangis"
Jeno dan Mark mengambil jaketnya dan mengambil kunci mobil,lalu pergi meninggalkan rumah, mereka khawatir akan dongsaengnya yang masih polos.
Brummmmm......
suara mobil yang melaju cepat mengalihkan atensi seseorang yang sedang belajar, "sekarang telat karena apa lagi dia?", dan sungchan pun melanjutkan belajarnya.
Di lain tempat Jeno yang menyetir mobil nampak kesetanan karena mencari beomgyu yang entah kemana,Mark juga tidak tinggal diam dia terus menelpon handphone Beomgyu namun nihil tidak ada jawaban.
_
"makasih ice cream nya aku suka banget ice cream apalagi rasa vanila", dengan senyuman yang merekah beomgyu memandangi langit malam.
Jeno mengerem mendadak saat matanya melihat seseorang yang sedang ia cari,ya Jung beomgyu dia terlihat sedang asik berduaan tanpa memikirkan kakaknya yang panik mencarinya.
Dengan langkah yang cepat jeno turun menghampiri adiknya,"ayo pulang!", terlihat datar namun ada sedikit penekanan di setiap perkataannya dan itu membuat beomgyu takut.
"Kak,tapi aku.", beomgyu bingung karena merasa tidak enak meninggalkan taehyun sendiri.
"gak ada tapi-tapian", beomgyu pun menuruti perintah kakak nya dan masuk ke dalam mobil.
"aku pulang duluan ya", beomgyu melambaikan tangan ke arah taehyun yang sedari tadi terdiam karena kaget dengan kedatangan Jeno,otaknya langsung berpikir jadi selama ini beomgyu dan sungchan adalah saudara bukan hanya rumor tapi fakta.
"Sekali lagi lo ajak adek gue keluyuran gak jelas,awas aja gue bakal buat lo menyesal.", ancam Jeno,sedangkan taehyun hanya diam.
Di dalam mobil hening tak ada yang berbicara hingga sampai depan rumah.
"Maafin aku dong", cicit beomgyu sambil menundukkan wajahnya di depan Jeno dan Mark yang sudah duduk di sofa.
"Darimana kamu malam malam begini baru pulang,"terdengar suara tegas Jung Jaehyun sang kepala keluarga membuat beomgyu semakin takut,dia terus menundukkan kepalanya,sebelum ada bubu beomgyu tidak ingin mengangkat kepalanya.
"Jawab Daddy", bentak jaehyun sementara Mark dan Jeno hanya terdiam.
"Sudah sudah jangan di perpanjang lihat badan dia bergetar karena di bentak", suara itu membuat beomgyu berani mengangkat kepalanya dan menangis dengan kencangnya di depan bubu,Daddy dan kakaknya.
"jadi anak jangan cengeng", ucap jeno karena masih kesal.
"sekali lagi daddy bertanya?,kamu pulang sekolah sama siapa kenapa tidak pulang bareng sungchan", kali ini jaehyun bertanya dengan lembut.
"emm,,,tapi daddy gak boleh marah sama aku", dengan imutnya dia menggembungkan pipinya.
"tergantung jawaban kamu"
"jadi tadi aku pulang sama Taehyun terus duduk di taman sambil makan ice cream,eh tiba tiba kak Jeno sama Mark datang dan marah-marah"
"Kapan gue marah sama lo"
"Suttt Jeno diam.", bentak taeyong
"tapi bu,agrhhhhh.... bocil sialan kapan gue marahin lo"Jeno pun langsung terdiam
"Maaf dad bu ,gini tadi beomgyu sama taehyun di taman sambil makan ice cream ,emang gak lebih tapi jujur aku dan Jeno sangat khawatir", jelas di jawab anggukan oleh jaehyun dan taeyong.
"Sudah sekarang masuk ke kamar masing-masing karena sudah malam", taeyong pun beranjak mengantarkan beomgyu ke kamarnya.
"sungchan sudah tidur bu?"
"sudah,bomie kamu harus janji sama bubu bakal rajin belajar,terus dapat nilai tinggi seperti sungchan supaya kamu bisa mudah kuliah ke luar negri"
"bukannya uang daddy banyak,kenapa aku harus capek-capek bu", tanya beomgyu dengan wajah polosnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
