Wake up

60 11 3
                                    

Gelap... Hampa... Sunyi...

Ah, apa ini rasanya mati?

Cale merasa dirinya mengambang di angkasa kosong sendirian.

'Lagipula aku memang sepertinya sudah mati. Rasanya cukup nyaman seperti tidur di atas kasur empuk.'

'Apa anak-anak akan masuk surga? Walaupun tindakan dan perkataan mereka menakutkan seperti iblis setidaknya anak-anak manis seperti mereka harus ditempatkan di surga.'

'Aku jadi merasa bersalah pada Sheritt-nim gara-gara diriku mereka jadi sepertiku... Eruhaben-nim pasti berusaha menenangkannya saat ini, hyung-nim, choi-han, ayah, ibu dan lainnya aku benar-benar minta maaf pada mereka, aku mengingkari janjiku, kuharap mereka tidak akan menghancurkan satu dunia seperti motto mereka saat aku pergi.'

Cale terdiam selama beberapa menit.

'Ngomong-ngomong ini kok empuk banget ya punggungku-'

Plak!

"HAH!''

Cale membuka matanya lebar-lebar setelah menerima tamparan dari seseorang. Langit-langit kamar bewarna putih dengan hiasan cat emas. Punggungnya yang terasa nyaman karena kasur yang dia tiduri.

"Huweeee!! Akhirnya bangun juga!! Digoyang-goyangin badannya nggak bangun-bangun terpaksa kutampar saja!'' Cale menoleh kearah suara tangisan itu.

On?

"Cale, nya!/Manusiaaaa!''

Hong, Raon?

"Anak-anak? Bukankah kita-''

Tunggu.

'Suaraku kok berbeda ya?'

Cale bangun lalu duduk, dia terkejut dengan rambut merah panjang saat menundukkan kepalanya sedikit.

"R-rambutku kenapa sepanjang ini?!''

"Anu, Cale- lihat ke sana...'' On menarik lengan baju Cale lalu menunjuk kearah cermin berdiri yang seukuran manusia.

"Hah?!''

Cale berlari menuju cermin itu, berdiri di depan cermin yang memantulkan bayangan yang terasa asing tapi juga tidak.

Cale menyentuh rambut panjangnya, wajahnya, dadanya lalu bibirnya. Berputar melihat rambutnya yang menutupi punggung hingga pinggang kecilnya.

"Ini aku? Aku? Perempuan!?''

"Cale, nya! Awalnya sulit dipercaya itu adalah kau tapi bungsu bilang itu kau, nya!''

"Hong benar, Cale kau cantik sekali, nya!''

"Manusia kau sudah cantik sebagai pria tapi sekarang kau wanita, kecantikanmu jadi meningkat pesat. Bahkan piring di dalam tubuhmu itu semakin kuat!''

Cale sempat mengerutkan dahinya mengenai perubahannya ini tapi setelah mendengar perkataan anak-anaknya termasuk Raon, dia kembali memasang wajah tabahnya.

"Ya sudahlah, wajahku memang hebat dari dulu dan juga Raon bilang piring kacaku yang lemah ini juga jadi kuat, itu bagus.''

"Cale, ini ada surat untukmu, kami tidak bisa membukanya, nya.''

"Manusia, surat itu punya bau dari Dewa breng- maksudku Dewa kematian!''

"Kemarikan, biar kubaca surat sialan itu.''

●●●

Cale, anakku tersayang, bulan yang bersinar terang untuk kerajaan Roan dan manusia yanh dicintai banyak ras dan para dewa sekalipun.

Sebagai permulaan aku minta maaf jika kau merasa aneh dengan tubuh barumu, tapi hey! Aku sudah berusaha keras dan aku berbaik hati meningkatkan piringmu itu. Untungnya aku bisa menempatkanmu dan anak-anakmu itu ke dunia ini. Dewa dunia ini sangat susah dibujuk tahu!

Dan ya, keluargamu mengerikan, sangat mengerikan, mereka kejam sekali menerobos masuk kuilku sambil mengancam akan membunuhku! Kukira mereka hanya kesal saja tapi saat Cage memperlihatkan buku yang tidak sengaja kuberikan padamu itu jatuh ke tangan Cage, aku jadi panik!

Bahkan Dewa Perang hanya menertawai nasibku saja!

Oh ya dan terakhir. Lima tahun dari sekarang dunia ini akan kiamat, sedikit berbeda dari kiamat yang kau tahu sebagai Kim Roksoo tapi akan kuberikan buku petunjuk bulan depan. Untuk peralatan militermu dan senjata serta potion dan makanan ada di kantung spatial yang aku letakkan di laci kamarmu, mungkin ada 5 kantung di dalam sana.

Aku juga sudah mengurus identitas sementaramu di dunia ini bersama anak-anak! Lihatlah hasil kerja kerasku ini wahai Cale Henituse! Berkas-berkasnya kau lihat sendiri saja di laci paling bawah dekat kasurmu.

Ya, sudah selesai. Kuucapkan semoga beruntung dan selamat menikmati.😊🌼

Pertanda

Dewa Kematian

●●●

Cale meremas kuat surat itu, urat muncul di pelipisnya sebelum menghela nafas besar.

'Akan kupukul belakang kepala dewa sialan itu berkali-kali saat kami berhasil pulang ke dunia asal kami.'

On menyerahkan berkas-berkas kepada Cale yang langsung dibacanya dengan cepat. Raon dan Hong memeriksa kantung spatial satu persatu.

"Woah! Ada teh lemon nya! Kau harus meminumnya!''

"Pie apel buatan Beacrox juga ada! Manusia kau harus makan ini!''

Cale hanya menghela nafas dan memasang wajah tabahnya sebelum meletakkan berkas-berkas itu dan nemulai sarapan dadakannya.

"Aku 20 tahun, On 8 tahun, Hong 7 tahun lalu Raon 5 tahun. Untuk 5 tahun kedepan kalian bertiga akan bersekolah ditempat yang sama sesuai berkas-berkas ini. Walaupun disini Raon berumur 5 tahun akan ditempatkan sekelas dengan Hong karena Raon pintar.''

"Tentu saja! Aku, Raon Miru, naga yang hebat dan perkasa ini tidak sama dengan manusia biasa!''

'Seperti yang diduga dari naga yang hebat dan perkasa, dia langsung lompat kelas ke kelas yang sama dengan Hong.'

''Seragam dan keperluan lainnya sudah ada di kamar kalian masing-masing, cek sendiri setelah ini. Rumah ini juga sepertinya cukup besar kalau dilihat dari luas kamarku saja dan hanya kita saja yang menghuninya.''

"Kalau begitu kami pergi dulu nya! Akan ku periksa semuanya!''

"Aku juga pergi dulu mencari kamarku, manusia.''

"Dadah, Cale nya!''

"Jangan lupa belajar, lusa kalian sekolah.''

━━━━━━━━━━━━━━━・・・
Author: Ehek :P

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Three Ways to Get Slacker LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang