#011

657 48 1
                                    

Suatu kesempatan bertemu dengan dewi Zhang

Man, "Nak, mengapa Ayah tidak memberimu satu set lengkap? Ayo menjadi tampan lagi?"

Sun Junhao bertanya, menunjuk ke toko haute couture.

Mereka bertiga mengangkat alis mereka dengan gembira.

"Oke, oke."

Pei Haoran memukul Sun Junhao dengan sok.

"Oh, itu tidak terlalu bagus, jika kita mengatur empat set, itu pasti banyak uang, kan?"

Sun Junhao juga mengangkat dagunya secara artifisial.

"Tidak apa-apa, malam ini jam 8, asrama putra 505 Universitas Linda akan dibersihkan dan menungguku."

"Menjijikkan, aku tidak tahan lagi, kalian terus ambigu, Ayah akan pergi dulu."

Raut wajah Yuan Shuai berkerut bersama, penuh dengan Dia berjalan pergi dengan wajah jijik.

Matt sepertinya sudah terbiasa.

Hancurkan, hancurkan, dorong Pei Haoran ke arah Sun Junhao dan pergi.

...

toko jahit kelas atas.

Setelah melihat kejayaan Linyun Hotel.

Mereka tidak takut dengan toko merek kelas atas.

Ditambah mereka tahu bahwa jumlah deposit Sun Junhao telah mencapai tujuh angka.

Dengan satu setelan untuk satu orang, empat orang dapat menangani 80.000 yuan setinggi langit.

jadi......

Sebelum mereka melihat label di pakaian mereka, Yuan Shuai dan Ma Teng berpakaian seperti orang kaya baru.

Dengan angkuh mendorong pintu dan masuk.

"Halo, selamat datang!"

Suara manis terdengar.

Mereka berdua tidak bisa tidak ingin melihat seperti apa wanita pemandu belanja yang terdengar manis ini.

Pemandu belanja disini semuanya memakai pakaian kerja yang seragam.

Kemeja putih dengan rompi bergaris merah di atasnya.

Rok pinggul merah dengan warna yang sama dengan rompi menunjukkan lekuk tubuh yang elegan.

Setelan ini memberi mereka perasaan yang sangat akrab, dan rasanya seperti mereka sering disikat di beberapa video kecil.

Orang baik...

Ini topi kecil lainnya, dan syal sutra kecil diikatkan di lehermu.

Bukankah ini pakaian pramugari yang pantas?

Orang kaya benar-benar melakukannya.

"Ma Teng, Yuan Shuai?"

Pramugari itu memanggil nama mereka dengan heran.

Keduanya tercengang pada saat bersamaan.

"Zhang Man?"

Yuan Shuai dan Ma Teng memanggil hampir bersamaan.

"Bagaimana situasinya?"

Sun Junhao dan Pei Haoran juga datang kemudian.

Begitu saya masuk, saya mendengar dua orang berteriak.

𝗔𝗳𝘁𝗲𝗿 𝗧𝗵𝗲 𝗦𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹 𝗙𝗹𝗼𝘄𝗲𝗿 🅴🅽🅳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang