Prolog

35 2 2
                                    

Langit menapak senja. Sebentar lagi akan malam. Seorang anak perempuan dengan kaus doplang berwarna maroon itu menutup buku novel nya. "Waktu istirahat sudah selesai, let's learn again!" Ucap nya sambil menepuk-nepuk bahu sendiri. Bermaksud memberi semangat.

Ia berdiri. Kedua netra indah itu menatap langit. "Ribet ya, dipaksa suka sama sesuatu?" Tanya nya sambil tersenyum dan tertawa kecil. Senyum yang tak bisa diartikan dengan apapun.

Menghembuskan nafas panjang. Bibir nya seolah kelu untuk menceritakan sesuatu. Rambut panjang nya yang sedikit terkena angin itu menyatu dengan sebuah senja. Menatapi nasib kehidupan yang tak pernah berpihak padanya.

Setiap hari, Feli tak pernah lupa akan satu doa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap hari, Feli tak pernah lupa akan satu doa. "Tuhan, aku ingin bebas seperti yang lain."

o0o

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang