(2) 🎧

2 1 0
                                    


Ketemu lagi dengan diriku ygy, inspirasi ku ngendet uy ga tau mau nulis alur gimana takut ga masuk ke vibes nya huhuhu, sebelum lanjut baca jangan lupa vote dan follow yakk
Lope sekebon buat kalian🤍

__________________________________

Udara pagi yang menusuk memberontak ingin masuk kedalam ruangan yang dihuni seorang pemuda masih dengan mimpi indahnya.

"Eughhh..." Lenguhnya sambil meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku,ia menatap jam dingding yang bertengger manis di dinding kamarnya.

04.49

Ia duduk sambil mengumpulkan nyawanya dan beranjak melakukan kewajiban nya sebagai muslim, setelah usai menuntaskan kewajiban nya pemuda itu berjalan keluar kamar untuk menyiapkan sarapan untuk pagi ini.

Di dapur hanya tersisa 2 helai roti dan sedikit susu yang dia pikir itu hanya cukup untuk satu orang,ia tanpa berpikir mulai memanggang roti tersebut selagi menunggu roti itu selesai dipanggang ia mulai menyiapkan susu digelas berbentuk tabung dan memberinya sedikit air panas, selesai sudah roti dan susu ia siapkan ia mulai meletakkan susu dan roti itu diatas nampang dan berjalan ke sebuah pintu __kamar ibunda tercinta

Sebelum masuk ia mengetuk pintu beberapa kali, seperti biasa. tiada sahutan dari dalam nya.

Pemuda tersebut mulai membuka pintu tersebut dengan salah satu tangannya membuka knop pintu dan satunya tangannya memegangi nampan agar tidak terjatuh.

Ia meletakkan nampan tersebut di meja kecil sekitar kasur sang bunda,sang bunda sudah bangun dengan sebuah buku di pangkuan nya yang bisa dia liat itu adalah album foto.

"Bunda...sarapan dulu yah biar ada tenaga" ungkap pemuda tersebut dengan senyum ramah yang terukir di bibir nya.

Tiada jawab hanya hening yang jadi terjadi antara kedua orang tersebut.

"Saya akan pindah" ujar sang bunda tanpa menatap sang putra,Nathan yang  kaget menatap sang bunda dengan maksud "kenapa?bunda bohongkan?"

"Saya malas melihat parasit yang menyebabkan keluarga saya hancur,ah bukan,lebih tepatnya saya tidak bisa hidup dengan pembunuh yang membunuh keluarga bahagia saya"

Nathan? Dia hanya menatap iris coklat sang bunda dengan perasaan bak di tusuk beribu belati tepat dihatinya,ia mendengar itu dari wanita yang melahirkan nya, yang ia anggap cinta pertama dan cinta satu satunya didalam kehidupan nya.

Masih mencerna semuanya Nathan mulai membuka mulutnya untuk berkata

"Eum...ga usah bunda yang pergi,rumah ini butuh bunda yang harus pergi itu Nathan" jelasnya dengan parau dan dengan susah payah menelan slavianya, mengapa? Mengapa Mulut ini harus berkata begitu kenapa.

"Bagus" datar sang bunda dan beranjak pergi dari kamar tersebut,dengan tangis yang tak bisa Nathan tahan lagi air matanya mulai berlomba lomba  untuk dikeluarkan, "Tuhan kenapa hanya aku yang sakit disini aku melakukan apa didahulu?kenapa retak itu semakin nyata. Kenapa sakitnya oleh kata kata lebih sakit dari pada penyakit ini,tuhan"
Ia hanya bisa bergumam terus dan terus dengan air mata yang tiada niat ingin ia hentikan.

Fokusnya teralihkan dengan album foto yang tadi sempat dibuka sang bunda,dengan jejak jejak air mata di kedua pipinya pemuda itu mulai membuka album tersebut. Tak sengaja Indra nya meliat sebuah foto yang berisikan suami istri dan 2 anak kembar laki laki dengan satunya menggenggam sebuah gitar dan satunya hanya tersenyum sambil menatap ke kamera,ia mengambil tersebut dan dibaliknya terdapat sebuah tulisan dengan pena berupa

"Menanti sebuah lagu yang di nyanyikan oleh kedua pangeran kecil bunda"

-070702

DenathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang