(4) You Are

21 9 2
                                    

Song by GOT7

You Are















"Hei, semangat dong! Dunia belum berhenti berputar dan pasti akan selalu ada harapan."

Ucapan lembut sok bijak itu terasa berdengung di telinga Jinyoung. Kepalanya terdongak, ia menemukan sesosok gadis asing, tersenyum lembut, menyodorkan sekotak susu strawberry kepadanya.

Jinyoung berdecih pelan, melempar tatapan sedingin es andalannya. Namun gadis itu bergeming, tetap tersenyum dengan tangan yang masih menjulurkan kotak susu.

"Ayo dong diterima, tanganku udah pegel, nih!"

Gadis itu pemaksa rupanya.

Jinyoung kembali menyembunyikan kepala diantara lipatan tangan, memejamkan netranya, mengabaikan niat baik si gadis. Lagipula, ia tak mengenalnya dan tak perlu kenal, bukan?

"Aku anak baru nih, boleh minta tolong temenin keliling sekolah gak? Biar besok kalau kemana-mana sendiri gak nyasar."

Suara itu tak mau pergi, masih betah berdengung di sekeliling Jinyoung. Dan ketika lelaki itu kembali mendongak, senyum cerah gadis itu kembali menyambutnya.

Apa ia tak lelah terus menerus tersenyum?

Tapi ia cantik ketika tersenyum. Cantik sekali.

Ah apasih yang Jinyoung pikirkan!

Sekali lagi Jinyoung menyembunyikan kepalanya, tak ingin menggubris. Namun ternyata, selain pemaksa gadis itu juga keras kepala.

"Yaudah kalau gak mau sekarang pasti kamu mager. Besok aja deh ya?"

Tidak!

Siapa bilang Jinyoung mau.

"Kalau gitu aku duduk sebelah kamu aja ya? Sejuk banget di sini, deket jendela."

Gadis itu tak kapok rupanya. Kali ini justru menggeser kursi dan menempatkan diri di samping Jinyoung. Tentu saja masih dengan senyumnya yang cerah seperti mentari pagi.

Kedua manik Jinyoung terpejam. Masa sekolah menengah atasnya, mungkin setelah ini akan menjadi lebih berisik dari biasanya. Karena dengung suara gadis itu, sejak saat itu mulai mengganggunya dan tanpa sadar membuatnya candu dan bergantung padanya.

"Namaku Son Naeun. Salam kenal, ya!"







***




"Hei!"

Seperti biasa, senyum cerah itu menyambutnya. Tentu saja Jinyoung sudah terbiasa, walaupun terkadang ia masih bersikap dingin. Namun perlahan, dengan keteguhan hati gadis itu, dinding es yang menjulang memenuhi hatinya itu mulai mencair.

"Mau kemana? Boleh ikut?"

Gadis itu, Son Naeun, juga tukang ikut campur.

Selalu saja menguntit kemanapun Jinyoung pergi, seperti perangko yang menempel pada surat, seperti magnet utara dan selatan.

"Lagi gak baik-baik aja, ya? Mau aku peluk?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love PlaylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang