Hari pertama menjadi Nyonya Jeon.
Hea membawa mangkuk kecil berisi sup dan nasi, ia berjalan di taman belakang sambil mengawasi anak laki-laki berumur 3 tahun yang bernama Lee Yeonjun, anak dari kakak perempuan Jungkook yang bernama Seoyoen.
Hea dengan sabar menyuapi Yeonjun walaupun berkali-kali Yeonjun menolak, anak kecil memang sangat susah sekali kalau di beri sarapan, namun Hea sudah terbiasa dengan hal itu, ia mendapat banyak pengalaman menangani anak kecil saat di panti.
"Hea, kau seharusnya menyiapkan sesuatu untuk suami mu." Goda Seoyon. sejak pagi tadi Hea sudah meninggalkan kamar dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang sebenarnya sudah ada pembantu rumah tangga yang mengerjakannya.
"Iya, tapi aku tidak tahu harus melakukan apa untuk Jungkook."
"Siapkan sarapan untuknya. Dia suka Kopi." Seoyon memberi informasi.
"Iya."
Jujur, Hea tidak berani mendekati Jungkook. Semalam mereka tidur saling memunggungi, saat pagi tiba Hea diam-diam meninggalkan kamar, ia tidak berani untuk berinteraksi dengan Jungkook, karena pria itu sangat tidak ramah dan sepertinya sangat tidak menyukai Hea.
Seoyon memberi saran pada Hea untuk menyiapkan sarapan, ia tidak berani, tapi... bukannya tugas isteri adalah melayani suami?
Hea membawa secangkir kopi dan roti ke dalam kamar, pria itu sudah tidak ada di ranjang, pintu balkon terbuka.
Jungkook berdiri di balkon sambil menghisap rokoknya.
Hea berjalan perlahan mendekati Jungkook."Oppa, ini kopi nya." Dengan keberanian yang ciut Hea meletakkan cangkir kopi itu di meja kecil.
Jungkook menoleh, melihat Hea yang kikuk.
"Tidak usah terlalu berusaha, kau hanya akan buang buang waktu saja." Tukas Jungkook sambil menyalakan pematik untuk rokok yang ketiga ia habiskan pagi ini.
Hea mengangguk pelan.
Sebegitu benci nya kah Jungkook?
.
.
.Jungkook membereskan tas nya untuk dibawa besok, sementara Hea sedang mempersiapkan makan malam.
Sebenarnya Hea sangat lelah dan ingin tidur, pindah rumah membuatnya lelah, harus membereskan barang-barang bawaan, untungnya Jungkook membeli rumah yang sudah lengkap perabotnya, jadi hanya perlu membereskan bawaan sendiri saja tanpa harus membereskan perabot rumah.
Masakan sudah matang, Hea menata nya di meja makan.
Trek
Tring
Trek
Hanya suara sendok dan garpu yang menemani makan malam keluarga Jeon. Baik Hea maupun Jungkook, mereka tidak saling bicara. Suasana ruangan temaram hanya terpancar cahaya lilin di meja makan.
Hea tidak nyaman dengan keadaan seperti ini, ia merasa bersalah karena mendiamkan suaminya, mungkin Jeon Hea yang harus mengawali. Tidak apa-apa mengalah, Hea tahu Jungkook sangat tidak menyukainya, bahkan saat di pesawat menuju Kanada, Jungkook seperti tidak menganggap Hea.
Jeon Hea yang tidak berpengalaman keluar negeri menjadi kewalahan mengejar Jungkook agar tidak tertinggal.
"Apa kesibukan Oppa besok?"
Bertanya tentang kesibukan tidak terlalu beresiko kan?
"Mengajar." Singkat. Jungkook tidak pernah berselera untuk berbicara dengan Hea.
Ada rasa sedih di sudut hati Hea, tidak ada yang betah dengan keadaan seperti ini.
Jungkook menyelesaikan makannya, pria itu pergi meninggalkan meja makan dan Hea yang membeku.
.
.
.
Jungkook samasekali tidak membutuhkan bantuan Hea untuk menyiapkan perlengkapan kerjanya.
Pria itu mengambil kunci mobil lalu beranjak keluar rumah.Hea dengan susah payah mengejar Jungkook, diluar mulai turun salju, Hea membawakan mantel untuk suaminya, Jeon Jungkook melupakan mantelnya begitu saja.
"Oppa." Seru Hea berharap Jungkook menghentikan langkahnya.
"Ya."
"Diluar mulai turun salju, bawalah mantel ini." Dengan penuh perhatian Hea memberikan mantel itu pada Jungkook. Diluar dugaan Jungkook menerimanya.
"Terimakasih."
Hanya dengan satu kata itu hati Hea menjadi lega. Walaupun perasaan Hea pada Jungkook masih belum jelas apakah ini cinta atau hanya menjalankan kewajiban isteri saja, tapi mendengar Jungkook mengucapkan terimakasih sudah cukup membuat Hea semangat kembali.
"Sama-sama." Bisiknya saat Jungkook mulai membalikkan badannya dan berlalu meninggalkan rumah.
:::
Melihat Hea di rumah semakin membuatku kesal pada Ayah. Ya Tuhan kapan semuanya akan berlalu? Rasanya aku ingin cepat berada pada waktu yang tepat untuk menceraikannya.
Sudut matanya melirik melihat mantel yang Hea bawakan, tidak di pungkiri sebagai isteri Hea sangat sabar dan perhatian, sebenarnya Jungkook tidak ingin memperlakukan isterinya seperti itu, tapi kekesalannya mengalahkan rasa kasihannya. Pernikahan itu sudah merenggut kebebasannya.
:::TBC:::
Jeon Jungkook berangkat kerja.
Jeon Hea abis dari pasar 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Tender
FanfictionJungkook Oppa, apakah menikah denganku membuatmu sedih? Aku bahkan tidak pernah melihatmu tersenyum seperti ini selama kita bersama. Jungkook Oppa, Maafkan aku.