OH,TERNYATA

248 40 2
                                    

Masih saling bertatapan,dua insan remaja ini diam tanpa kata setelah penolakan cinta oleh Livy yang tentunya tidak disangkakan sama sekali oleh Bayu.

Mungkin karena Livy masih bersikap baik dan ramah kepadanya,ia sudah percaya diri bahwa Livy akan menerima cintanya yang ia nyatakan beberapa hari yang lalu.

Setelah Bayu menghela nafas panjang untuk menata kepingan hatinya yang hancur,ia mulai angkat bicara.

"Kenapa,Vy?"

"Hah,kenapa apanya?" Polos Livy.

"Ya kenapa lo nolak gue?" Tanya Bayu mulai ngegas. Livy saja sampe mengerjapkan mata karena terkejut.

"Ya aku nggak bisa aja pacaran sama Kak Bayu." Jawab Livy mulai lirih. Nyalinya pun menciut dan tidak berani menatap mata sangar Bayu.

Bayu. Awal Livy mengenal lelaki itu yang terkenal Most wanted di sekolahan. Selain jago basket,tampan dan kaya raya,ia juga terkenal sebagai cowok baik,ramah,penyabar,penyayang,murah senyum,pokoknya yang baik-baik semua tertumpu padanya di mata para siswa.

Awalnya Livy juga mengira begitu,namun saat mengenalnya lebih jauh,ternyata apa yang ia rasakan berbeda dengan penilaian orang-orang. Bayu terkadang menunjukkan sifat pemarahnya,Bayu juga sering memaksakan kehendaknya kepada Livy. Livy tidak suka akan hal itu. Selama ini dia baik kepada Bayu hanya karena dia menghormati sebagai seniornya saja.

"KENAPA!!!!????" bentak Bayu yang tentu saja membuat Livy bergetar tubuhnya.

Wajah Livy mulai tertekan. Ia tidak mengira Bayu akan semarah ini kepadanya.

"Kak,sorry." Bibir Livy bergetar menahan tangis.

Maminya saja tidak pernah membentak sekasar itu. Wajar jika Livy sangat ketakutan sekarang.

Melihat Livy hampir menangis,Bayu akhirnya mencoba meredam amarahnya. Namun tetap wajahnya tidak bisa membohongi sifat tempramennya.

"Gak Liv,gak bisa kaya gini. Selama ini lo selalu baik sama gue,gue ajak jalan lo juga gak pernak nolak,terus kenapa tiba-tiba lo nolak gue? Gak bisa deh,ini namanya lo permainan hati gue!!!!" Meski pun tak semarah tadi,tetap saja nada bicara Bayu tetap seperti mengintimidasi Livy.

"Sorry kak,sekali lagi sorry. Aku selama ini anggep Kak Bayu ya cuma sebagai temen baik aja. Aku nggak enak kalau tiba-tiba langsung ngejauhin Kakak begitu aja."

Livy memberanikan diri menatap Bayu yang mukanya garang itu. Padahal jantungnya seperti mau meledak saat itu juga.

"Oke,kalau gitu kasih gue ciuman perpisahan!"

Livy langsung melotot saat Bayu berkata demikian.

"Apa kak?"

"Kasih gue ciuman!" Katanya sekali lagi.

"Hah?"

Tubuh Livy bergetar seluruh badan. 'Ciuman' bahkan sekalipun dia tidak pernah melakukan itu dengan mantan pacarnya terdahulu. Dan ini Kak Bayu yang bukan pacar saja Minya ciuman. Gila kali ya.

"Kak......"

"Lo gak mau? Yaudah kalo lo gak mau terima gue jadi pacar lo!" Paksa Bayu tidak menyerah.

"Ya nggak bisa gitu dong Kak,aku juga gak bisa cium-cium Kakak di sini...bukan bukan ..Mak...."

"Oh,jadi mau di tempat lain?" Ujar Bayu tersenyum miring.

"Bukan juga kayagitu, maksudku selain itu kakak juga bukan siapa-siapa aku,jadi aku nggak mau ah kak,sorry?!!!"

Livy semakin tertekan. Sebenarnya dia ingin segera enyah dari hadapan Bayu saat ini juga. Namun jika ia lakukan,pasti akan terjadi keributan besar. Bayu tidak akan gampang menyerah begitu saja. Livy juga tahu salah satu sifat asli Bayu yang itu.

OH MY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang