Nivla terbangun di sebuah alam pertama nya setelah di sentil Dewi Hana untuk bereinkarnasi yang nampak nya terbuat dari awan , Nivla melihat sekitar nya serasa sesuatu yang aneh , lantai nya serasa lembut seperti awan namun begitu solid sehingga memopong badan nya , Nivla melihat sekitar nya perlahan ini terasa familiar seperti kamar tidur , Nivla pun melihat seseorang yang masuk terburu buru ke kamarnya , ternyata itu adalah ibu Nivla sendiri.
Dengan memakai pakaian gaun tangan buntung yang mengekspos bagian belakang punggung nya , tubuh proporsi yang bahkan ideal , Nivla mengingat bahwa dunia ini mirip dengan salah satu anime koleksi nya. Ibu nya pun kemudian menolak pinggang nya melihat ke arah Nivla yang ternyata masih terbangun dari tempat tidur nya bahkan belum bersiap.
" Ya ampun nak! kamu belum siap siap? sebentar lagi Gala akan dimulai , apa kamu tak ingat pesan All-father untuk mu? "
Tukas Ibu Nivla kepada Nivla atas keteledoran nya." Baiklah b-bu "
Ibu Nivla memotong perkataan nya dengan menjentikkan jari nya seketika pakaian Nivla berubah , dan dilihat disini Nivla memakai gaun yang sama juga dengan ibu nya. Nivla hanya menghela nafas nya mengetahui ternyata gender nya tak berubah baik dunia sebelum nya ataupun dunia baru nya ini.Ibu Nivla pun kemudian menarik tangan nya Nivla menuju keluar rumah begitu sampai di pintu depan Ibu nya berbicara kepada pintu rumah tersebut.
" Bawa kami ke Gala , cepatlah Rekka! "Nivla pun ditarik oleh ibu nya yang masuk kedalam pintu yang terbuka itu berlumuran cahaya putih dan begitu cahaya putih itu sirna yang terdengar hanyalah suara keseruan semacam sebuah Colosseum. dan Nivla menyadari satu hal bahwa nama nya berbeda dengan nama sebelum nya , nama yang sekarang nya adalah Rekka.
Nivla nampak nya masih mencoba untuk sedikit beradaptasi , namun tak sempat membaca situasi apapun itu Nivla sudah dibawa ke sebuah ruangan persiapan dengan ibu nya yang hanya bisa terdiam dibelakang seraya Nivla diseret oleh penjaga nya atau seperti dituntun.
" Ibu mendoakan keberhasilan mu nak.. jadilah anggota Ahura... "
Jelas ibu nya yang seraya melihat Nivla pergi kedalam ruangan tersebut. Nivla kemudian dipasangkan sebuah zirah dada yang nanti akan berguna ketika pembuka elemen yang dikenal Araka. Araka disini adalah mesin khusus yang memilih ' Malaikat ' kecil untuk menjadi potensi bagian dari Ahura.Ahura sendiri adalah kelompok militer khusus untuk ' Malaikat ' individual yang terpilih untuk menegakkan menyebar luaskan keinginan All-father. Nivla melihat sosok Allfather tersebut seraya jalan nya menuju Araka. penampilan nya yang kurus , rambut nya menutupi kedua mata nya dengan panjang sebahu dengan gelas wine ditangan nya.
Disebelah kiri nya adalah Malaikat yang terkenal sebagai tangan kanan nya yaitu bernama Ikaros biasa disebut Malaikat perang Apelloun sebagaimana senjata signatur nya adalah panah Apelloun. dan disamping nya adalah malaikat kecil berambut biru dengan borgol besar dileher nya. Malaikat kecil berambut biru itu nampak di injak injak bahkan secara ditindas seperti nya.
Nivla yang melihat hal tersebut cukup kesal sebagaimana menurut nya individual manapun tak boleh diperlakukan seperti itu , namun Nivla belum bisa melakukan banyak hal.
Nivla melihat ke kiri disamping nya adalah malaikat asisten yang khusus mendampingi Malaikat calon kelas Ahura.
Malaikat asisten Nivla sendiri nampak nya adalah wanita juga , hampir semua disini adalah wanita jika Nivla melihat ke samping dan seluruh barisan nya.
" Yo "
Cetus malaikat asisten Nivla berbicara kepada Nivla sendiri. sontak Nivla terkaget bagaimana ternyata mereka bisa berbicara , karena dilihat dari yang lain mereka tampak sedih sekali dan murung hanya satu Malaikat Asisten ini doang yang mau bicara meski dengan nada kecil." Y-Ya? "
Jawab Nivla kepada malaikat asisten nya sambil bertanya balik." Kau pasti user baru ku kan? perkenalkan nama ku Frigga atau kau bisa memanggil ku Freya. nampak nya setelah pemilihan mark ini selesai kita semua akan dibawa ke arena besar untuk bertarung satu sama lain. "
Nivla terkejut seketika mendengar hal tersebut , Nivla shock , bagaimana tidak begitu dia masuk ke dunia baru pertama nya. Nivla sudah disambut dengan pertarungan bebas setelah mengambil hadiah nya. Nivla tak bisa melihat lihat lagi , Nivla harus melakukan sesuatu untuk bisa memenangkan nya.
Pertarungan demi pertarungan terjadi seraya mereka berbaris dan menunggu di ruang tunggu. beberapa ada yang terluka , beberapa ada yang meninggal dan bahkan Nivla melihat kebelakang beberapa ibu menangisi anak nya yang tak lebih dari mayat. tangisan histeris dari ibu tersebut ini membuat Nivla syok sebagaimana bisa hal ini terjadi.
Sedangkan sosok All-father itu bersantai dengan tersenyum menikmati acara dimana nyawa Malaikat melayang begitu saja.
" Jangan syok begitu , sudah tugas kita untuk seperti ini , jika kita kuat kita bisa saja lolos. "
Nivla pun terdiam dan tidak bisa berkata banyak setelah mendengar perkataan dari malaikat asisten baru nya Freya." Apa kau diam begitu saja , melihat dia memainkan nyawa orang dengan begitu mudah nya?! "
Nivla pun berlari kencang menyelak semua antrian nya , ya.. disini terlihat jelas hampr semua partisipan yang berbaris disini memiliki raut wajah putus asa seakan akan berjalan menuju eksekusi nya.Nivla pun berhasil melihat pintu keluar menuju arena Colosseum utama. melihat 2 calon Ahura yang sedang bertarung. Nivla melihat ke arah kursi atas khusus yang sudah penuh dengan Malaikat lain nya tersisa 1 bangku dengan lambang Api.
Melihat 2 calon itu ingin saling memenggal kepala satu sama lain , Nivla dengan cepat berlari tanpa sadar membuka tangan nya , Freya sementara itu yang baru saja mau ke barisan belakang merasa tubuh nya tertarik oleh suatu massa yang memanggil nya.
Bagaimana bisa , padahal Freya belum berkontrak dengan siapapun. dan nampak nya Freya berubah menjadi pedang khusus dengan corak naga di gagang dan pembatas besi pedang nya dan 1 sarung tangan besi spesial yang memiliki imbuhan kekuatan nya.
" Ba-bagaimana bisa?! "
Jelas Freya namun tiba tiba terdengar suara pedang beradu antar besi dan besi.Ternyata itu adalah Nivla yang menangkis serangan mereka berdua. Nivla menatap ke atas dengan murka atas apa yang sosok " All-father " yang sedang asik meminum wine nya namun melihat kembali ke arah Nivla
- To be continued.
YOU ARE READING
Overworld
Fantasy120 tahun sejak terjadi nya kejadian fenomenal yang menyapu eksistensi ' Protagonist ' di setiap cerita atau semesta yang ada menyebabkan terbentuk nya dunia tanpa ada nya karakter utama , tak ada nya pahlawan , dunia terancam akan hancur dengan ban...