Sebuah Peringatan Namun Di Acuhkan
Sisi memisahkan diri dari kelima sahabatnya. Dia di panggil oleh Kepala Sekolah. Sisi sendiri tak tahu ada apa kepala sekolah memanggilnya. Tadi nya digo menawari untuk mengantar nya tapi ia tak mau. Dia bisa mengatasi sendiri.
Sisi menuruni tangga dengan langkah pelan. Banyak siswa-siswi yang menyapa nya namun hanya di balas sisi dengan senyum tipis. Ia memasang earphone di telinga,sesekali mengikuti alunan lagu sugar dari maroon5.
Banyak mata kagum padanya. Hari ini sisi mengenakan seragam putih abu-abu. Seragam yang pas di badan nya dengan rok yang jatuh di atas lutut. Membiarkan rambutnya tergerai indah dan dihiasi bandana merah serta converse merah bata.
Saking asyik nya dengan ponsel yang ia genggam, sisi tak menyadari jika ada orang yang sedang berjalan ke arahnya.
Brakk
Buku-buku yang di bawa gadis nerd di depan nya terjatuh begitupun dengan jus jeruk milik gadis itu.
"Maaf kak saya nggak sengaja"
Siswa siswi lain yang melihat mereka berdua hanya bisa diam mematung menyaksikan.
" shit!! Converse gue kotor" umpat sisi dengan pandangan sebal.
Gadis nerd itu membungkuk kan tubuh nya meminta maaf dan mengambil selembar tisu dari saku nya. Ia berlutut di depan sisi dan berusaha membersihkan converse merah punya sisi.
"Ini semua gara-gara lo" sungut sisi.
Sebenarnya tidak apa-apa jika converse itu ia beli dengan uang nya sendiri. Tapi converse yang ini adalah pemberian digo dua hari yang lalu.
"Maaf kak. Saya benar-benar tidak sengaja"
Gadis itu bangkit berdiri di depan sisi. Pandangan sisi terkunci pada bet kelas yang terpasang di seragam gadis itu.
"Baru kelas satu --- " desis sisi
Gadis nerd itu mendongak menatap sisi.
"Mati... Kematian sedang berjalan mendekati mu. Batalkan semua rencana mu"
Gadis nerd itu bergumam tentang kematian di hadapan sisi.
"Ngomong apa lo?"
Gadis itu tergagap dan kemudian bersikap biasa saja.
"Hah? Saya ngomong apa kak? Nggak usah di anggap serius kadang saya tidak mengerti dengan apa yang saya ucapkan"
Sisi mengernyitkan dahi , benar-benar aneh gadis di depannya ini. Dia pikir cuma dandanan nya saja yang aneh tapi kebiasaan nya juga aneh. Suka bicara sendiri.
Sisi menghentakkan converse nya di lantai dan berjalan meninggalkan gadis itu.
Dia mendial satu nomer di ponsel nya.
"Hallo honey.." sapa seseorang dari ujung telepon dengan nada penuh kasih sayang
" sugar "
"Bagaimana dengan urusan mu dan kepala sekolah?"
" Aku belum menemui nya. Converse ku, sugar " ucap sisi dengan nada sebal
"Kenapa lagi?"
"Tadi ada yang menabrak ku dan dia menumpahkan jus jeruknya di converse baru ku. Pemberian mu"
"Shit!! Siapa yang berani menabrak mu? Bagaimana keadaan mu? Ada yang terluka?"
"Aku tidak tahu nama nya. Dia anak kelas satu IPA 1. Nerd . Cewek. Aku baik-baik saja tapi tidak untuk converse ku. Kotor sekali" rengek sisi dari sambungan telepon.