The Element Maker

Cermin Api

"Kau tidak perlu mencari cermin untuk melihat dirimu sendiri, Scott"
Ya, kata-kata ayah terus berdengung di telingaku walaupun kata-kata itu kudengar 5 tahun yang lalu.

Ayah tewas dalam perang melawan aliansi petir, sedangkan ibuku pergi meninggalkan kami sendirian. Aku terlahir di keluarga aliansi api dan dibesarkan oleh tekad kuat yang menggelora.

Mungkin waktuku menetap di aliansi api tidak akan lama lagi, setelah aku melaksanakan ritual "senkyo", dimana disana nasibku ditentukan, apakah aku tetap di aliansi api atau harus pindah ke aliansi lain atau mungkin..........

"Scott, Scott"
"Iya sensei, maaf"

Ya, sensei membangukanku dari lamunan panjangku.

"Tidakah kau memperhatikan? Apa yang kau pikirkan?"
Sensei bertanya dengan lembut, ya dia adalah orang yang sangat lembut, penyayang dan sangat perhatian, walaupun aku sering mengacuhkannya.

"Tak apa-apa sensei, aku hanya membayangkan bagaimana jika aku tidak ada pada tempat yang kuinginkan."

Dari dulu aku memang dikenal sebagai orang yang kaku, aku menutup diriku, bahkan kepada sensei. Orang mungkin cukup sabar menghadapi sikapku.

"Hanya ingin mengabari kalian, besok ritual senkyo akan segera dilaksanakan. Perlu diingat, kalian harus memilih sesuai dengan pilihan daun cakra. Jika kalian memilih selain itu, kalian tidak akan pernah bisa, kecuali jika......"

Sensei menjeda kalimat itu untuk beberapa saat.

"Kecuali jika kalian adalah seorang uniters, the element maker" tutur sensei.

Uniters, kata-kata yang sering diucapkan oleh ayah. Aliansi api beranggapan bahwa uniters menyebakan perang yang berkepanjangan, karena mereka mampu menguasai semua elemen, maka semua aliansi berperang merebutkannya. Namun, para uniters bisa mengambil jalan tengah, yaitu membunuh semua aliansi sebelum mereka mengakhiri perang.

Ya, begitupun kejadian 5 tahun yang lalu, seseorang di aliansi api dikabarkan seorang uniters. Dia sempat ditahan dan dijadikan alat aliansi api untuk memperluas wilayahnya.

Namun, ternyata uniters itu melarikan diri. Lalu, ditengah peperangan memperebutkan wilayah kekuasaan dengan aliansi petir, dia datang.
Namun bukan untuk menolong, dia membunuh Ken, pemimpin aliansi api saat itu.

Mulai saat itulah uniters diburu untuk dibunuh, dengan alasan mengacaukan sistem aliansi kami dan mungkin sekaligus membalaskan dendam Ken, walaupun sebenarnya antara uniters satu dengan lainnya tidak punya hubungan darah sekalipun.

"Oke besok kita bertemu di mokuton" sensei menutup pertemuan hari itu.

Di perjalanan pulang, aku terus berpikir. Berpikir tentang masa depanku.

Senkyo dilakukan dengan cara mengalirkan chakra kedalam daun yang dipetik dari mokuton, pohon suci yang ada dari zaman dahulu.

Jika daun itu terbakar, berarti aku ditakdirkan menjadi pengendali api. Jika daun itu basah, aku adalah pengendali air. Jika daun itu terbelah, aku adalah pengendali angin. Jika daun itu menjadi kering, aku adalah pengendali tanah, dann jika daun itu menjadi abu, aku adalah pengendali petir.

Ada satu hasil lagi. Jika daun yang kualiri chakra tersebut kemudian bersinar, kemudian memanjang dan berubah menjadi ranting, berarti aku adalah uniters. Dan jika itu terjadi, aku akan mati di tempat.

Ya resiko terburuknya adalah, aku ditakdirkan masuk aliansi yang tidak kuinginkan, atau mati sebagai uniters.

Padahal, sebenarnya uniters bukanlah ancaman. Menurut naskah kuno, uniters ditakdirkan untuk menyatukan umat manusia dari perbedaan elemennya, uniters mampu membuat aliran elemen sendiri.

Dan aku percaya kalau uniters pasti akan menyelamatkan kami dari paham kegelapan.