Prolog

5 3 0
                                    

Sakit.

    Rasanya sakit sekali. Tubuh ku tergeletak dengan bersimbah darah di jalan raya. Ku pejamkan mataku. Meresapi setiap luka yang tergores di tubuhku.

Masih terbaring tak berdaya. Aku tenggelam dalam pikiranku, lalu tersentak, dan mulai tertawa. Tertawa dengan air mata. Mengingat, bodohnya dunia. Dan aku, yang masih saja berusaha. Berusaha mendapatkan kasih sayang keluarga.

Ah, bodohnya aku. Disaat-saat seperti ini justru mengingat wajah mereka. Mereka yang membuang ku bagaikan sampah.

Tiba-tiba terlintas dalam pikiranku, "Akan kah aku mati?..." aku terdiam, meresapi setiap kata demi kata yg muncul dibenak ku.

Aku bersumpah, jika aku di berikan kesempatan hidup kembali, aku takkan mengharapkan cinta dari siapapun. Bahkan cinta keluargaku sendiri. Aku akan hidup untuk diriku sendiri.

    'Kalian benar-benar membunuh semua rasaku' ucapku dalam hati.

Mata ku kian terpejam erat. Kesadaranku kian menghilang. Napas ku memberat.

    'Tuhan jika benar engkau ada tolong beri aku kesempatan untuk hidup lagi' ucapnya dalam hati berdo'a.

...

Cahaya terang mulai menerpaku,
Perlahan kesadaranku kian terkumpul,
Jemariku sedikit demi sedikit dapat ku gerak kan,
Mataku perlahan mengerjap untuk menyesuaikan kontras cahaya,

'Apa ini?! (Berekspresi kaget) apa yang terjadi??!! Apakah aku kembali hidup???'
'Bukankah aku sudah mati????, bagaimana bisa????!!...' ucapku dalam hati tersentak kaget.

TBC

ORIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang