Tiga tahun berlalu tanpa masalah.
Ya benar, Shouyo kini berusia lima belas tahun. Tubuhnya yang ramping kini memiliki kaki panjang.
Membuatnya bertambah tinggi walau tangannya masih tak bisa mencapai pucuk kepala Sakusa. Kecuali pria itu membungkukkan badannya.
Berada di tempat baru berarti kegiatannya baru juga, walau tak jauh berbeda. Tapi kini Kenma dan pengantin para tetua vampir yang lain lebih sering datang berkunjung.
Membuatnya tak kesepian jika saja Sakusa ada urusan penting yang membuatnya tak ingin di ganggu.
Tapi ada satu hal yang Shouyo lupakan.
Sesuatu yang sangat penting dan seharusnya tak ia lupakan.
Di tambah dengan hawa aneh yang terjadi di istana, dan kunjungan pengantin lain berkurang.
Serta Motoya Komori sang tangan kanan pangeran vampir kini makin jarang terlihat.
Well, itu mungkin hal biasa. Tapi yang satu ini lebih tidak biasa lagi.
Sudah sehari ini ia tak bertemu dengan vampir-nya.
Saat bangun di pagi hari kemarin, ia tidak melihat Sakusa yang biasanya ada di sampingnya tengah memeluknya, saat itu tidak ada.
Saat disusul ke kamar yang ada di sebelah, Komori menghentikannya dan melarangnya masuk.
Sungguh aneh saat dimana Shouyo yang biasanya sarapan, makan siang, dan makan malam tanpa di temani oleh Sakusa padahal biasanya pria itu ada di sampingnya terlepas ia ikut makan atau tidak.
Kesal? Tentu saja. Ia seolah menjadi satu-satunya disini yang tidak akan mengetahui keadaan sang pangeran vampir.
Mengingat cuman ada tiga makhluk hidup yang ada di istana ini, membuat Shouyo kesepian dan tak tau harus melempar semua kekesalannya kepada siapa.
~♥~
Prang.
"jauhkan benda menjijikkan itu dariku!" teriak Sakusa marah setelah ia melempar gelas kaca berisi cairan merah kental ke lantai.
Membuatnya pecah dan isinya membasahi lantai dingin.
"berikan benda itu padaku... Dimana dia..." gumam Sakusa sambil menoleh ke sepenjuru ruangan dan mulai berkeliling mencari sesuatu.
"Master..." Komori yang melihat tuannya tampak tak terkendali mencoba menenangkannya, sambil melangkahkan kakinya mendekat.
Crass
Tapi terhenti saat Sakusa Kiyoomi melayangkan tangannya di udara ke arah Komori, membuat bayangan seolah mencakar.
Walau tak mengenai langsung pada Komori, goresan dari lima kuku tajam Sakusa tetap melukai Komori di bagian perut.
Membuat sang empunya perut meringis sakit sambil meremat perutnya yang mulai mengeluarkan banyak darah segar.
"pergi! Atau kubunuh kau!"
Ucap Sakusa dengan kemarahan yang kental, menatap nyalang pada Komori dengan manik semerah darah miliknya, serta aura dingin yang membuat bulu kuduk merinding.
Komori menghela nafas, lantas keluar dari ruangan sang master dengan luka di perutnya yang perlahan sembuh.
"dimana benda itu..."
Sakusa kembali bergumam, mengelilingi ruangannya sambil mengendus udara, mencari aroma kesukaannya.
~♥~

KAMU SEDANG MEMBACA
My Vampire [OmiHina] End
VampirSeorang pemuda bernama Hinata Shouyo nekat pergi ke hutan terlarang karena rasa penasarannya. Menurut cerita dari kakek yang ada didesanya, di hutan terlarang ini ada monster? Benarkah? >Sakusa Kiyoomi x Hinata Shouyo [OmiHina] ⚠️BL, BXB, GAY, HO...