Perkara garam doang bisa sampai debat

60 4 0
                                    

Part 1.
Didalam kegelapan para santri dan santriwati sedang melaksanakan sholat Subuh.
"Assalamualaikum Warahmatullahi," Sholat pun selesai dan kegiatan pun berjalan.
"NK kamu sama aku bantu bi Marni aja,"ucap Bebby.
"Iya,"ucap Kamu.
POV NK.
Di pagi hari aku harus membantu bi Marni untuk memasak dan membelikan keperluan lainnya.
"NK kamu kenapa?"tanya Bebby.
"Gak apa-apa kok,"ucap Kamu.
"Ya udah ayo kita tanya ke bi Marni apa yang bisa kita bantu,"ucap Bebby menarik tangan Kamu.
Skip di dapur.
"Assalamualaikum bi,"salam Kamu dan Bebby.
"Waalaikumsalam, NK kamu bantu bibi masak dan kamu Bebby kamu beli bumbu dapur ya soalnya udah menipis ini daftar belanjanya dan ini uangnya,"ucap Bi Marni memberi uang berwarna biru.
"Kok banyak sih bi?"tanya Bebby.
"Biar kalau kurang gak usah balik lagi,"ucap Bi Marni.
"Ya udah saya pamit dulu ya bi Assalamualaikum,"salam Bebby lalu pergi.
"Waalaikumsalam,"balas Kamu dan Bi Marni.
"Bi sekarang kita akan memasak apa?"tanya Kamu pada Bi Marni.
"Kayaknya kita masak sup aja kebetulan kemarin panen wortel dan kentang jadi kita bisa masak sup,"ucap Bi Marni yang mendapat anggukan dari Kamu.
POV Alwi.
Di pagi hari ini aku mengajak temanku ke perpustakaan untuk membaca beberapa buku.
"Zayyan ayo dong temani aku,"ucap Alwi.
"Oke tunggu aku lagi ngitung uang yang aku tabung,"ucap Zayyan.
"Kalau begitu aku akan ke sana terlebih dahulu Assalamualaikum,"ucap Alwi.
"Waalaikumsalam,"ucap Zayyan.
Skip di perpustakaan.
"Alwi lagi ada di sini?"tanya Ustadzah Amelia.
"Iya Ustadzah sekalian saya juga mau baca buku yang saya incar dari kemarin,"ucap Alwi.
"Emang buku tentang apa Wi?"tanya Ustadzah Amelia.
"Kisah Perjalanan Rasulullah Ustadzah,"ucap Alwi.
"Ya udah kalau udah selesai kamu ke dapur,"ucap Ustadzah Amelia.
"Baik Ustadzah,"ucap Alwi.
"Kalau begitu Ustadzah mau balik lagi ya mau ngobrol hal penting sama Ustadz Ilham Assalamualaikum,"ucap Ustadzah Amelia.
"Waalaikumsalam,"ucap Alwi lalu Ustadzah Amelia pun pergi.
POV Bebby.
Di toko aku sungguh bingung karena aku tidak menemukan bumbu yang ku cari.
"Pak gula dimana?" Akhirnya Bebby berani menanyakan itu.
"Itu neng," Penjual itu menunjuk garam yang berada di lemari.
"Lah ternyata di situ?" Bebby berucap di dalam hati lalu berjalan dan mengambil gula yang ada di lemari itu lalu meletakkan belanjaannya di depan meja kasir.
"Udah neng?" Pemilik toko bertanya pada Bebby
"Sudah pak kebetulan yang ku cari sudah ada," Lalu penjual toko menghitung.
"Jadi lima belas ribu neng," Lalu Bebby membayar dan segera kembali ketika sudah mendapat uang kembali.
Skip di pesantren.
"Gimana udah ada semua?"tanya Bi Marni.
"Udah bi,"ucap Bebby.
"Bebby tolong masukin gula dong ke sup nya sekalian aduk aku lagi bikin perkedel kentang nih,"ucap Kamu.
"Oke,"ucap Bebby lalu memasukkan gula ke adonan sebanyak setengah sendok seperti permintaan Kamu.
POV NK.
Setelah aku meminta Bebby memasukkan gula aku kini selesai memasak perkedel lalu menyajikan nya di meja makan yang sudah cukup dipenuhi oleh Santri dan Santriwati.
"Tunggu dulu masih ada sup nya,"ucap kamu lalu melangkah.
"NK (Nama Kamu),"panggil Alwi.
"Kenapa?"tanya Kamu Kepada Alwi.
"Kamu di suruh ke ruangan Ustadzah Amelia setelah selesai makan,"ucap Alwi.
"Lalu kenapa Ustadzah tidak kesini?"tanya kamu.
"Mereka lagi ada urusan penting,"ucap Alwi lalu kamu pun pergi.
Pov Alwi.
Entah kenapa disaat aku berbicara dengan kamu jantungku berdegup kencang.
"Alwi kamu kenapa?"tanya Suheil.
"Gak apa-apa kok,"ucap Alwi.
"Alwi kamu serius gak apa-apa?"tanya Darren.
"Palingan cuma cari perhatian doang,"ucap Cello.
"Ni anak main sahut aja,"ucap Zayyan ketus.
"Biarin lah suka-suka gue,"ucap Cello.
"Ya dah,"ucap Zayyan memutar bola matanya.
"Ini sup nya,"ucap kamu meletakkan sup di meja lalu semua santri dan santriwati berdoa lalu makan.
"Masyaallah ini makanan enak banget,"gumam Alwi.
"Setuju kita,"~sahabat Alwi yang lainnya skip selesai makan kini para santri dan santriwati sedang membagi tugas, kamu dan Alwi ditugaskan menyapu halaman, Bebby dan Sinyo ditugaskan untuk membersihkan kelas dan yang lainnya kerjain tugas lainnya.
Di halaman.
"Nk (Nama Kamu),"panggil Alwi.
"Kenapa?"tanya kamu.
"Itu aduh gimana itu di pundak kamu ada ulat bulu,"ucap Alwi menunjuk ke pundak kamu lalu kamu pun menoleh dan langsung lompat tidak jelas agar si ulat bulu jatuh dan berhasil akhirnya ulat bulu jatuh.
"Hahaha,"tawa Alwi.
"Kok kamu ketawa sih Wi?"tanya kamu sedikit kesal.
"Soalnya itu ulat bulu mainan yang kemarin aku beli terus karena aku bosen aku jahilin kamu deh,"ucap Alwi tertawa tidak terlalu terbahak-bahak.
"Aku lapor kamu ke Ustad ya biar dikasih hukuman,"ucap Kamu dengan ekspresi wajah kesal.
"Janganlah nanti aku ajarin kamu beladiri benaran deh,"ucap Alwi.
"Ya aku gak akan lapor tapi aku juga gak mau diajarkan beladiri,"ucap Kamu.
"Kenapa?"tanya Alwi.
"Karena ribet aku kan pakai baju panjang ya kali aku beladiri,"ucap Kamu.
"Emang kamu gak punya celana?"tanya Alwi.
"Ada sih tapi yang pendek jadi aku harus pakai kaos kaki panjang,"ucap Kamu.
"Ya udah gitu aja biar gampang,"ucap Alwi.
"Ya udah kalau gitu aku mau minta izin ke Ustadz Ilham biar izinkan aku beladiri,"ucap Kamu.
"Oke,"ucap Alwi lalu kembali menyapu halaman.
"Alwi,"panggil Kamu.
"Kenapa?"tanya Alwi.
"Kamu diam sekarang,"ucap Kamu.
"Emangnya kenapa?"tanya Alwi.
"Itu ada ular,"ucap Kamu.
"Serius, aaaaa tolong,"ucap Alwi.
"Hahaha,"tawa Kamu.
"Kamu bohong ya?"tebak Alwi.
"Iya emang,"ucap Kamu sudah berhenti tertawa.
"Balas dendam dong,"ucap Alwi lalu berjalan ke arahmu dan kamu lari ketika melihat Alwi berusaha mendekat.
"Mau ngapain,"ucap Kamu masih berjalan menjauh.
"Sini gak aku pingin kasih kamu hukuman,"ucap Alwi lalu berusaha menjewer telinga mu namun Kamu menghindar.
"Gak kena,"ucap Kamu lalu Alwi mendekat namun karena kamu dekat dengan sapu kamu memukul kaki Alwi pelan.
"Aww,"ringis Alwi.
"Makanya jangan macam-macam,"ucap Kamu.
"Cocok banget perasaan sama mama,"ucap Alwi.
"Kan pewaris The Power Of Emak-emak,"ucap Kamu sedikit tertawa lalu berhenti.
Skip sore bi Marni menyajikan kue buatan Kamu, dia dan Bebby lalu semua santri mencobanya dan semua orang memuntahkannya karena asin.
"Ini kok asin sih,"ucap semua santri dan ternyata yang Bebby masukan itu bukan gula melainkan garam dan yang lainnya mencari Bebby.
"Bebby tanggung jawab kuenya asin,"ucap lainnya.
"Kayaknya bakal debat nih,"gumam Bebby..
"Tapi masa cuma perkara garam doang bisa sampai debat,"lanjut Bebby.
Bersambung____________________________________________________________________________________________________________________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Untuk Selamanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang