Nothing like us (Oneshoot JB's fanfiction)

428 17 1
                                    

Masih tertegun dan menikmati indahnya pemandangan sore dipinggri pantai. Justin terlabuh dalam kesendirian, sunyi, hanya ada desiran suara ombak dan suara lembut dari gesekan daun kelapa. Dia sungguh terdiam dan menatap kosong , belaian lembut angin sore telah membuat rambut pirannya sedikit terumbang ambing. Perlahan ia memanjamkan mata, dan…….

“Just  tangkap  tangkap!”  wanita itu tersenyum lebar. Bagai tak ada beban yang terlintas di pikirannya. Sungguh tak  ada.

Justin hanya tersenyum dingin, ia sungguh tak membalas senyum ceria wanita itu. Justin hanya duduk dan menikmati secangkir  teeh dingin dan terduduk di kursi pantai yang tak cukup lebar itu. Ia seolah tak menghiraukan Jasmine , kekasihnya yang terlihat sedang asik memainkan bola pantai.

Sungguh sore hari dipantai yang membosankan. Bagaimana tidak? Ia ditemani dengan orang yang tidak tepat. Ia tak mencintai Jasmine. Tidak ada persaan maupun cinta.

“Just, kau taka pa?” Jasmine menghampirinya dengan segera.

“Tidak.” Justin menjawab singkat.

“Baiklah, aku akan berganti pakaian. Dan bersiap untuk pulang sore ini.” Jasmine berbalik memutar dan meninggalkan Justin pergi.

***

“kau mau apa lagi hah?! Apa yang kau mau dari ku Jasmine! Aku tidak mencintai mu! Aku menjadi kekasih mu, ini hanya aku merasa kasihan pada mu! Kau telah menegjarku 2 tahun kan? Iya kan? Aku merasa risih! Sekarang pergi jauh dari ku! AKU TIDAK MENCINTAI MU!”

Justin berbalik pergi.

Tak banyak banyak bicara, hanya koridor kampus yang menjadi saksi bisu akan hal ini. Jasmin tersungkur dan menangis. Sakit hati, sudah benar benar bersarang dibalik dada nya.

“Mengapa cinta kadang tak adil, tuhan?” Jasmine berbisik pelan. Wanita bermata biru itu segera membuang jauh jauh air matanya. Seakan begitu mudah menghapus rasa sakit, tapi sorotan matanya tak bisa menyimpan kebohongan. Hancur yang ia rasakan. Ia bangkit dan pergi dari koridor itu.

***

Wanita itu berjalan jalan disekitar toko baju , melihat lihat apakah ada satu yang pas untuk dikenakannnya. Ia berjalan dan melihat lihat, berharap menemukan satu yang pas.

Tiba tiba matanya tertuju kesuatu arah, arah yang begitu tepat berhadapan lurus dari tempatnya berdiri. Bukan baju yang ia lihat, bukan jeans, dan bukan dress.

“just apakah baju ini cocok untukku?” wanita berkulit sawo matang itu terlihat sangat bahagia.

“Tentu selena ku yang cantik, itu sangat cocok untuk hari pernikahan kita nanti” senyum hangat itu ternyata tertuju untuk selena. Tak pernah untuk Jasmine.

Masih tertegun, air mata itu mulai menampakkan keberadaanya dari balik mata Jasmine. Ia mencoba untuk tak menangis, sedetik mencoba untuk mengalihkan pandangannya kearah lain. Jasmine terisak, tenggorokannya tersekat, bagai ada seseorang yang mencoba merebut sebagian nafasnya. Semua baju diruangan itu menjadi terlihat rusak, sangat rusak dan tak ada yang menarik. Jasmine, memilih untuk pergi malam itu.

***

“Justin drew bieber  And Selena Marie Gomez”

Dua nama manusia ciptaan itu sudah tertera jelas diatas sebuah undangan ungu yang sangat indah. Undangan itu tertuju untuk Jasmine.

“Untuk : Jasmine Vilegas, Ditempat”

Jasmine tersenyum kecut. Jasmine hanya terdiam dan menatap namanya yang hanya menjadi seorang tamu disana.

Sedetik , senyumannya berubah menjadi senyum hangat. Senyum yang selalu diberikannya untuk Justin.

***

Nothing like us (Oneshoot JB's fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang