Air Mata

17 5 14
                                    

Aku sungguh tidak habis pikir, kenapa kami harus dipisahkan sesuai golongan kami masing-masing.

Karena pemisahan ini, aku harus berpisah dengan keluargaku dan juga sahabatku. Aku diharuskan tinggal disini oleh sistem yang mengatur kami.

Tempat ini sudah membuatku muak. Perampokan, pembunuhan, pelecehan, berbahasa kasar, dan adu jotos sudah menjadi makananku sehari-hari.

Pernah terbayang jika aku yang mengendalikan sistem, aku tidak akan membuat pemisahan golongan ini.

Sayang, hal itu sepertinya tidak akan terjadi. Darah mulai menampakkan dirinya. Ia keluar dari tubuh yang sudah tidak berdaya.

Aku memegang sebuah pisau yang masih terdaoat noda darah yang segar. Apa harus aku akhiri hidupku sendiri agar dapat menemukan kedamaian yang abadi?

Air asin masuk kedalam mulutku. Ini... Air mataku? Aku mengedipkan mataku sekali dan ternyata benar. Aku menangis.

Ternyata menangis juga tidak terlalu buruk. Kuambil kain yang tercampur bekas noda darah tersebut untuk mengelap air mataku yang sedari tadi turun.

Dan tanpa kusadari, aku menusuk bola mataku sendiri.

Kumpulan Cerita SingkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang