[ 16 ]

4 2 0
                                    

23-06-22

.

.

____________________________________

"Adekku yang satu ini udah gede rupanya.." kata Bangchan mengacak-acak rambutku.

"Iya dong, kak.." kataku.

"Tapi, tetep aja kakak harus ingetin kamu. kakak gak mau kamu sedih.." kata Bangchan.

"Iyaah, kak. Lagian dia baik-baik aja kok ke aku.." kataku menjelaskan.

Ditengah perbincanganku dengan Bangchan, tiba-tiba terdengar pintu ruang tamu terbuka. ayahku pulang dari kantornya.

"Papa pulang..." kata papa.

"Eh, papa.." kataku.

Ibu menghampiri ayah dan mengambil tas kerja ayah untuk disimpan.

"Mau dibuatin minum apa, pa..?" tanya ibu.

"Teh aja, ma.." jawab ayah.

"Baiklah, tunggu sebentar ya, pa.." kata ibu.

"Lagi nonton apa nih..?" tanya ayah seraya duduk di sampingku.

"Ini, pa. film.." jawabku.

* beberapa hari kemudian *

Siang itu, aku tengah membaca komik. Karena hari ini hari minggu, jadi aku bersantai ria.
tiba-tiba hapeku berdering. aku mengambil dan kemudian mengangkatnya.

"Halo, kyung mi.." kataku.

"Halo, Hyun Hee. lagi apa..?" tanya Kyung Mi.

"Ini lagi baca-baca buku aja.." jawabku.

"Owh, lagi santai ya. Kalo gitu, Kamu mau gak ikut jalan-jalan sama aku dan Soo Min..?" tanya Kyung Mi.

"Kapan..?" tanyaku.

"Ntar sore.." jawab Kyung Mi.

"Terus, jalan-jalan kemana..?" tanyaku lagi.

"Ya ke mall kek, ke kafe kek. Pokoknya jalan-jalan. have fun. mau ikut gak..?" jawab kyung mi..

"Hmm.. boleh deh.." kataku menyetujui.

"Oke bagus, jam 4 sore nanti aku jemput ya.." kata Kyung Mi.

"Oke.." kataku.

"Yaudah, aku tutup teleponnya ya..? Bye.." kata Kyung Mi.

"Bye.." jawabku.

Aku menaruh hapeku dan melanjutkan baca komikku. seperti kata Kyung mi, sore harinya dia menjemputku. aku berpamitan pada ibu dan kemudian kami berangkat.

Kami bersenang-senang hari itu. Ke mall, nonton, jajan, dan makan² dikafe. Setelah puas kami pun pulang. aku memesan kendaraan online untuk pulang, tapi sialnya satu kendaraan pun aku tak dapat. mau tak mau aku akhirnya pulang sendiri.

"Sial, aku kemaleman pulangnya. mana cari taksi gak dapet lagi.." gerutuku.

Aku melewati gang sepi dengan cahaya yang remang-remang. mau bagaimana lagi? Itu satu-satunya jalan pintas menuju rumahku.
Tiba-tiba ada dua preman muncul dan menghadang jalanku.

"Halo, adek manis.." kata preman itu.

"Mau kemana..?" tanya preman satunya.

"Mau pulang, bang. Permisi.." kataku agak ketakutan.

"Buru-buru amat sih, temenin kita dulu dong. baru kamu boleh lewat.." kata preman itu.

"Nggak..! nggak mau..!" kataku merasa jijik.

Preman itu mendekatiku. aku mundur perlahan hendak berlari, tapi malang, dibelakangku ada tembok.

"Ayolah, sayang. Lagian kamu gak bisa kemana-mana lagi.." kata preman itu makin dekat.

"Mau apa kalian..?! jangan macam-macam ya..?! atau aku bakalan teriak..!" ancamku dengan sedikit keberanian.

"Teriak aja, gak bakalan ada yang denger... Hahahah..!" kata preman itu.

Preman itu memegang tanganku, dan hampir merobek bajuku.

"Aaah...! Jangan sentuh aku..! Toloonngg...!" teriakku sekencang kencangnya.

"Teriak aja sesukamu.. gak akan ada yang nolongin kamu..!" kata preman itu.

"Jadi, bersiaplah adek manis.. heheh.." kata preman satunya.

Aku menginjak kaki preman itu, dan bergegas lari. tapi mereka berhasil menangkapku. aku menangis ketakutan tanpa bisa melakukan apapun.

"Sudah bilang kan..? gak akan ada yang nolongin kamu..!" kata preman itu.

"Tidak..! lepaskan aku..! siapapun tolong aku..!" teriakku disela-sela tangis ketakutanku.

To be continued...

LOVE LETTER _ Lee Know [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang