PROLOG

11 1 0
                                    

Namanya Abian abraham laki-laki tampan yang memiliki senyum indah namun tidak dengan kehidupannya.

Diusia 7 tahun ia harus menerima kenyataan pahit yaitu ditinggalkan oleh kedua orangtuanya. ayahnya (kaffa) meninggal karena sakit jantung dan ibunya (melati)  pergi entah kemana karena tidak ingin merawatnya.


"Ibuuu! Ibu ibu jangan tinggalin abi bu"

Bocah berusia tujuh tahun itu berteriak sambil memeluk ibunya yang hendak pergi

Melati wanita berumur tiga puluh satu tahun itu adalah ibu dari abian.
"Ibuuu jangan pergi bu"
"Ayah udah ninggalin abi bu"
"Kalau ibu ninggalin abi, abi hidup sama siapa bu"
Melati masih diam ditempat dan berusaha melepaskan pelukan abian.

"Kamu tinggal sama tante luna ibu mau cari uang dulu buat kamu"
Ujar melati sambil melihat ke arah abi
"Ibu bakal kembali kan?"
Tanya abian dengan tatapan sendu penuh harapan
"Iya ibu bakal kembali"
Ujar melati sambil berusaha meyakinkan abian
"Ibu janji?" Abian yang masih terus bertanya kepada melati
"Iya ibu janji" ujar melati
"Sekarang kamu masuk ibu mau pergi dulu "
Ujar melati sambil menunjuk rumah dengan luna yang sudah berada di depan pintu.

Akhirnya abian pun melepas pelukannya dan merelakan ibunya pergi.
Abian berlari ke arah luna dan luna langsung menggendongnya, Luna adalah adik dari melati.
Abian menatap kepergian ibunya.

Pada hari itu, ibunya benar-benar pergi meninggalkan rumah.

9 tahun kemudian

Malam yang gelap dengan dinginnya angin malam tidak membuat abian kembali kerumah. Laki-laki berumur 16 tahun itu sedang berada taman  sendirian.

Abian duduk di kursi yang ada di taman sambil melihat langit berharap ia bisa melihat ayahnya kembali
"Ayah abi kangen" ujar abi dengan mata yang berkaca kaca susah payah abi menahan agar air mata itu tidak jatuh tapi hancur juga pertahanan abi air mata itu jatuh membasahi pipinya senyum yang indah itu seketika berubah.

"Ibu bohong" lirih abian dengan suara bergetar dan kepala menunduk
Ia kecewa,hancur mengingat perkataan ibunya yang akan kembali tapi apa setelah 9 tahun ibunya tidak kembali dan tidak pernah mengirim kabar.

Abi menangis terseduh seduh tidak ada yang menguatkannya saat ini ia benar benar sendirian, abi menutupi wajahnya dengan kedua tangannya ia terus menangis sambil memanggil ibunya, Ia hanya ingin kasih sayang seorang ibu saat ini.

"Kenapa hidupku seperti ini tuhan"
Kalimat terakhir yang abi ucapkan sebelum ia bergegas pergi meninggalkan taman.

Sedangkan Luna wanita itu sedang menunggu kepulangan abi ia sangat khawatir karena sudah larut malam abi tidak kunjung kembali pulang.
Saat ingin masuk kerumah luna mendengar suara pagar terbuka benar saja itu abi ia baru pulang dengan sepeda peninggalan ayahnya.

"Darimana saja kamu abi" ujar luna tampak cemas
"Dari taman te"
Ujar abi dengan suara pelan
"Yasudah cepat masuk disini dingin"
Perkataan luna yang langsung diangguki oleh abi dan keduanya kini sudah memasuki kamar masing-masing

Segini dulu ya
Lagi sibuk banget hehe
Jangan lupa vote dan tinggalin komen biar author makin semangat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang