liam

2 1 0
                                    











"Emm"balita berusia 2 tahun itu terbangun dari tidurnya dan mengerjapkan matanya lucu.matanya melirik kasur mommynya yang kosong hanya ada beberapa bantal yang tersusun rapi.

"Momy temana?"tanyanya sambil merangkakl dan menuju pintu.

Liam ruby jane balita itu mencoba meraih handle pintu namun tidak sampai membuat bibirnya melengkung ke bawah dan matanya berkaca kaca.

"HUWAA,MMY"teriaknya membuat jennie yang tengah memasak segera menuju kamar lalu membukakan pintunya.

Happ

"Mmy tenapa dak banunin baby?"tanyanya di gendongan sang mommy

"Soalnya baby tidurnya nyenyak momy gk tega buat bangunin"ujar jennie membawa anaknya ke meja makan.

"Gomawo mmy"ucapnya membuat jennie mengerutkan keningnya.

"For what?"

"Kalena mommy udah tayangin liam"

Jennie merasa terharu ketika bocah itu mengatakan hal itu.

"Baby?"

"Tenapa?"

"Poppo"ucap jennie yang langsung dituruti oleh liam.

Cup

Liam mencium pipi mandu jennie lalu menujuk pipinya sendiri.

Cup

Jennie mengecup pipi gembul liam lalu mendudukan liam di babychair  yang ada di sana.

"Tunggu sebentar ara?"

"Eng"liam mengangguk gemas

Beberapa saat kemudian jennie datang membawa semangkuk bubur bayi dan spagethi carbonara.

"Baby makan dulu yuk"ajaknya membuat sigembul mengangguk dengan bersemangat.

Jennie pun menyuapi liam sambil sesekali menyuapkan spagethi kepada dirinya sendiri.

"Liam mau ti"ucap liam mendapat gelengan dari jennie.

"Mau ti"

"Gk boleh nanti sakit perut baby" bujuk jennie.

"Mau,mau,mmy"liam mulai merengek.

Jennie menghela nafas lalu menyuapkan spagethi tersebut kepada liam.

Satu detik kemudian liam memuntahkan spagethi tersebut dan dengan sigap jennie menadah muntahan liam dengan tangannya sendiri.

"Tuh kan mommy bilang juga apa?"jennie membilas tangannya dan kembali duduk ke hadapan liam yang sudah berkaca kaca.

"Hwaa momy petas"rengeknya

Jennie pun menggendong liam dan membilas wajah liam lalu mengelapnya dengan handuk bayi yang ada di sana.

"Mmy petas"liam menjulurkan lidahnya karena kepedasan.

"Mau uyyu?"tawar jennie

"Au"ucap liam yang langsung melahap uyunya.

Jennie terkekeh lalu mengambil stroller dan memasukannya ke bagasi mobil yang akan ia bawa ke kantor.

Di kantor

Jennie menidurkan liam di stroller di dekat sofa yang ada di ruangannya.sedangkan dia sedang bersiap untuk meeting yang sebentar lagi akan dimulai.

"Hei baby bangun mau ikut momy tidak?"bisik jennie lembut selembut kain sutra.

"Eumm"liam menggeliat lalu membuka matanya perlahan dan menatap mata kucing sang momy.

"Mau ikut tidak?"ucap jennie seraya menggendong liam yang belum sepenuhnya bangun.

"Itut"liam tersenyum sambil menduselkan kepalanya ke leher jennie.

"Tapi janji gak nakal ok?"

"Otte"

Cup

jennie mengecup pipi gembul liam membuat liam mendongak dan menatap jennie.

"Omo kiyowo"puji jennie membuat liam malu malu lego.

Di ruangan meeting

Liam duduk di stroller yang diletakan di samping jennie.

Suasana meeting tersebut sangat sunyi tidak ada yang memulai pembicaraan membuat liam bosan dan merentangkan tangannya keatas.
Jennie yang mengerti pun segera menggendong dan mendudukan liam di meja sambil terus memeganginya karena takut liam terjatuh.

"Mmy"bisiknya

"Hm, kenapa?"

"Tenapa olang olang twidak bitala?"tanyanya membuat jennie mengangguk setuju.

"Ekhm,apa kalian bisu?"tanya jennie menatap semua orang terutama seorang pria yang berumur 47 tahun yang menjadi pemimpin rapat itu.

"K-

"Hmm,seharusnya aku tau bahwa aku membuang buang waktuku untuk rapat yang tidak tentu arah dan tujuannya ini"ucap jennie dengan angkuh.

"Xixixix,meleka kena malah momy"liam terkekeh di pangkuan jennie.

"Sombong sekali anda nyonya ruby"ketus pria tua tadi.

"Sudahlah liam ayo kita pergi bermain daripada disini"ucap jennie mendekap liam.

"Sialan"pria tua tadi berdiri dan menggebrak meja membuat semua orang berdiri.

"meja itu mahal"ucap jennie

"Apa maksud anda"kesal pria itu

"Sudahlah kau tidak akan mengerti"kekeh jennie

"Akan kupastikan anakmu akan menanggung akibatnya"ucap pria itu menunjuk liam.

"Jangan sekali kali anda mengancam anak saya"jennie menatap tajam pria tersebut.

"Memangnya kenapa?,kau takut? "ejek pria itu

"Terserah"jennie membawa liam keluar lalu masuk ke ruangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang