THE KING

1

Seoul, Korea Selatan 2022

Tak pernah ia sangka jika kehidupan manusia lebih rumit ketimbang para penguasa langit. Padahal sebelumnya ia berfikir jika hidup berdampingan dengan manusia akan jauh lebih baik

Nyatanya, tak begitu. Manusia adalah mahluk yang paling sempurna, mereka memiliki 2 jiwa; akal dan nafsu. Akan tetapi, manusia selalu menyalah gunakan akal mereka dan lebih di dominasi oleh insting mereka lebih tepatnya hawa nafsu.

Kalangan yang lebih kaya dan lebih hebat akan menindas kalangan miskin dan lemah. Mereka saling baku hantam demi kekuasaan, dan yang lebih parah lagi, manusia akan membunuh dan menyakiti demi apa yang mereka inginkan.

Dan Kim Seokjin sudah menyaksikan semua itu. Meski begitu, ia masih belum bisa berhenti dan senang bisa berdampingan bersama manusia.

Namun, selalu ada saja yang membuat kesenangannya terganggu.
Seperti contoh saat ini, Seokjin kini disuguhkan dengan pemandangan paling tak ia sukai.

Pembullyan

Empat orang remaja sedang memaki-maki seorang pemuda berkacamata tebal. Keempatnya menghina si pemuda berkacamata, bahkan kini mereka menendang-nendang tubuh yang kini meringkuk untuk melindungi diri.

Tadinya Seokjin tak mau peduli. Ia benar-benar tak mau berurusan lagi dengan kehidupan manusia. Tapi...

" Haish! Sialan!" Kesalnya, dalam sekejap Seokjin hilang dan muncul tiba-tiba dihadapan mereka.

Sontak mereka terkejut.

"Si-siapa kau ini?!" Tanya salah satu dari keempat remaja itu

" Ck. Heh bocah! Kenapa kau tak lawan mereka saja sih? Haih.. merepotkan!" Gerutu Seokjin tanpa menghiraukan empat remaja yang kini mulai emosi.

" Jangan sok jagoan kau! Rasakan ini!"

Bugh!

Bugh!

Dua pukulan terdampar di bagian punggung Seokjin. Tapi, seolah hanya usapan semut, Seokjin lantas menggaruknya.

"Ck. Gatal!"

Mereka semakin emosi karena merasa di remehkan.

Salah satu dari mereka mengambil balok kayu lalu menghantamnya ke arah wajah Seokjin tapi...

Gepp

Tatapan malas Seokjin berubah menjadi tajam.

" Lakukanlah dengan tangan kosong bodoh!"

Suasana seolah membeku, mereka terdiam ketakutan.

Tatapan tajam itu kembali menjadi tatapan malas. Seokjin menghampiri mereka lalu

Pletak!

Pletak!

Pletak!

Pletak!

Brugh!

Brak!

" Ck. Membuang tenaga saja!"

Pemuda berkacamata diam membeku saat melihat hal yang ada di depannya.

" B-bagaimana b-bisa? Hanya..d-dengan me-menyentil dahi mereka.."

Ya, benar. Seokjin tidak melakukan tindakan kekerasan. Ia hanya menyentil mereka satu persatu di dahi, namun apalah daya Seokjin lupa kalo ia punya kekuatan super.

Sentilannya itu membuat keempat remaja terjembab ke lantai dengan menabrak tumpukan kardus kosong.

Sedetik kemudian, Seokjin hilang.